17. MENGAIS ASA

9.4K 979 58
                                    

Haiiiii...

Pada nungguin ngga?

Langsung saja ya gaes..

Reminder
Tiga cerita On Going Author
1. Jejak yang tak Hilang
   (Senin, Kamis)
2. Yang Terbaik (Selasa , Jumat)
3. Kutemukan Diriku(Rabu, Sabtu)

Ikuti terus yaaa...

Luv💜
Octoimmee
.
.


Marina mengerutkan keningnya, melihat satu surat untuk Andromeda Anggoro atasannya. Surat dari kantor pengacara.

Tapi segera ia susun surat surat itu bersama berkas yang akan diperiksa oleh Andromeda jika ia datang nanti. Jam menunjukan pukul 07.30, berarti tigapuluh menit lagi, atasannya itu datang.

Marina menyusun berkas berkas itu seperti yang biasa ia lakukan. Matanya melirik ke arah bingkai foto yang terpajang rapi. Foto Pak Andromeda dan istri. Keduanya tampak tersenyum,posisi mereka tidak terlalu mesra, Pak Andromeda yang melingkarkan tangannya ke bahu Istrinya, dan sang istri bersandar didada, sederhana tapi Marina bisa melihat jika keduanya bahagia, mata mereka berdua memancarkan hal itu.

Belakangan Marina bisa merasakan jika atasannya itu sedang bermasalah dengan istri cantiknya itu. Tari Gayatri bukan cantik yang spektakuler, tapi cantik yang benar benar terpancar dari seluruh keberadaan dirinya. Sorot Matanya, senyumnya, cara bicaranya, cara tertawanya, semuanya membuat Marina sangat menyukai istri atasannya itu.

Sudah beberapa bulan ini, ia tak melihat istri Andromeda itu datang, karena biasanya sesekali menyempatkan Ibu Tari datang, dan selalu membawa buah tangan buat karyawan mereka.

Bukan soal makanannya, tapi perhatian yang tulus dan keramahan yang mempesona, itu yang Marina dan karyawan lain suka dari kedatangan Aya. Istri bossnya itu tau hampir tau semua karyawan suaminya, hampir hapal nama anak anak mereka, dan tidak ada karyawan yang tidak mengenal Tarì Gayatri.

Marina mengangkat wajahnya ketika mendengar suara pintu dibuka. Marina memberikan senyuman seperti biasa, tak heran belakangan bossnya jadi sering datang lebih pagi, dan masih tampak tak 'terawat', ibu Tari kemana? tanya Marina tapi hanya dalam hati.

"Selamat Pagi Pak...."

Dan Andro hanya menganggukan kepalanya. Begitu saja, semenjak Marina beberapa bulan juga Andro tak terlihat antusias. Marina beranjak akan keluar.

"Semua yang diperlukan sudah saya letakkan di meja Pak.."

"Hmmm...ada yang penting yang harus saya tau?"

"Tidak ada pak, seperti biasa sudah saya susun berdasarkan urgensi..."

"Terimakasih Marina..."

"Sama sama Pak..."
Marina lalu teringat sesuatu.

"Mm...ada surat dari Kantor pengacara Fendi and Partner Pak, seingat saya kita tidak ada kerjasama dengan kantor pengacara itu..."

Andro menaikkan alisnya dan mendudukkan dirinya di kursi besar itu. Seperti mencoba mengingat sesuatu.

"Oke, terimakasih Marina..."

"Saya permisi Pak..."

Marina menutup pintu dan kembali ke mejanya siap memulai pekerjaan hari ini.

Banyak yang harus ia persiapkan. Perusahaan semakin maju, signifikan dengan banyaknya waktu yang dihabiskan Andromeda dikantor.

Banyaknya rapat dan pertemuan yang harus dihadiri Andro, dan Marina tidak terlalu memusingkan itu, karena ia juga mendapat uang lembur yang signifikan.

Yang Terbaik  (TAMAT)Where stories live. Discover now