18. Rencana Yang Bias

9.1K 907 44
                                    


Heiiiiii

안녕 하세요 Annyeong haseyooooo...

💃💃💃

Pada nungguin Aya ngga? 👀

Ceritanya bener-bener complicated!

Jadi harap sabar yaa...

Karena kalau terburu buru suka salah ambil keputusan kan?

Trus nyesel?

Kalo masih single, mungkin ngga ribet.

Tapi kalo sudah menyangkut pasangan, anak dan orang tua?

Hmmm....

Reminder:
Kalian bakal ketemu author dari senin sampai sabtu dengan cerita yang berbeda.
Ikutin tiga cerita on going author yaa...

Luv 💜
Octoimme

.
.
Rencana yang Bias

Jika dahulu hari harinya terasa membosankan, kini berubah seratus delapan puluh derajat. Ada semangat baru yang membuatnya lebih rajin dari biasanya.

Pagi pagi ia sudah menghubungi beberapa rekan bisnisnya. Kali ini ia mulai serius menjajaki bisnis sayuran organik.

Ia sudah satu minggu ini meninjau beberapa kebun yang ingin dilepas oleh pemiliknya. Informasi dari Mang Bagja banyak membantunya.

Kebayakan kebun kebun itu dijual karena memang pemilik tanah sudah tidak dapat mengelolanya lagi, selain karena kurangnya modal, kemampuan petani bersaing dengan pasar hortikultura juga sangat terbatas.

Akhirnya Mereka menjual sebagian besar tanahnya dengan hanya menyisakan sedikit saja untuk mereka tanami untuk keperluan sendiri dan sedikit hasilnya bisa mereka jual juga.

Anak anak mereka lebih memilih mencari pekerjaan di kota. Dibanding tetap berada di kampung mereka yang sepi, mereka lebih senang berada dalam gemerlapnya kota, meskipun dengan gaji tak seberapa. Karena kerja dikota bisa menaikkan gengsi mereka, entah bagaimana trend ini melanda anak-anak muda disana. Hingga tak heran jika kebun kebun sayur disana banyak terbengkalai.

Gani melihat peluang itu dengan baik. Dengan ditemani Mang Bagja ia mencari kebun-kebun yang mau dijual oleh pemiliknya. Sudah waktunya ia mencoba usaha yang baru.

Usaha tambak bandeng, besi tua, daur ulang sampah plastik, adalah berbagai usaha yang sekarang ia geluti dan semua sedang dalam kondisi stabil, setelah bertahun-tahun bergelut membangun bisnis agar ia bisa memperoleh hak asuh atas Princessa Adelle putrinya.

Ia tau jika harta yang dimilikinya ketika menikah dengan Nasya akan bermasalah, makanya Gani berusaha membangun bisnis lain yang terpisah.

Dan kini semangat nya kembali naik, entah apa yang ia pikirkan. Jauh dalam hatinya ia tau mengapa dirinya menjadi lebih bersemangat. Ada hal baru yang menjalar dihatinya ketika melihat mata itu....

Buru buru Gani menggelengkan kepalanya. Logikanya tak membiarkan perasaan menguasai dirinya. Kadang ia berpikir jika ia sudah gila jika mengikuti hatinya. Biarlah itu tetap samar samar, jangan menjadi semakin jelas.

Ditengah kesibukannya hari ini, ia melihat Daru sedang sibuk menyiapkan sarapan, sedang ia sendiri sedang meeting dengan dua orang rekannya.

Cukup pagi untuk ukuran meeting bisnis, tapi kedua rekannya kebetulan hanya punya waktu pagi ini. Gani tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Otak bisnisnya sedang berputar dengan hebat.

Yang Terbaik  (TAMAT)Where stories live. Discover now