Chapter 32 ( End Chapter ) : Happy Ending for Us

143 6 12
                                    

WARNING 21+
Tolong perhatikan peringatannya yah, bagi yang belum cukup umur tolong jangan membaca part ini.










Setelah skandalku dan Kim berlalu akhirnya kami memutuskan untuk menikah satu bulan kemudian. Lebih tepatnya bukan kami yang memutuskan tapi papa yang memaksa Kim untuk menikahiku secepatnya. Beliau bahkan sudah menetapkan tanggal dan mempersiapkan segala sesuatunya.

Dan pernikahan kami telah terselenggara seminggu yang lalu secara private. Hanya kolega papa dan appa nya Kim serta beberapa kenalan kami yang menjadi tamu undangan.

Aidan tidak datang menghadiri pernikahanku dan Kim karena kesibukan barunya setelah identitas AK terkuak. Mungkin lebih tepatnya Aidan takut menghadiri pernikahan kami karena perasaannya yang masih belum seutuhnya hilang kepadaku, dan kami semua bisa memaklumi Aidan.

Dan saat ini, seminggu setelah pernikahanku di gelar, aku tengah duduk di tempat tidur menunggu Kim yang sedang membersihkan tubuhnya setelah pulang dari agensi.

Kim keluar kamar mandi bertelanjang dada, hanya menggunakan handuk di pinggangnya yang tidak seberapa besar. Aku langsung menutup wajahku dengan kedua tangan.

" Ya, Jonathan Kim? Kenapa kamu keluar cuma pakai handuk gitu?" omelku padanya.

" Loh emang kenapa?"

" Kamu engga malu emangnya?" Tanyaku lagi.

" Kenapa malu? Kita kan udah jadi suami istri."

" Cepet sana kamu pakai baju!" Suruhku.

Kim tidak menjawabku tapi ku dengar langkah kaki mendekati ranjang. Tiba-tiba saja Kim sudah duduk di tepian ranjang dan memegang tanganku yang masih kugunakan menutupi wajah.

Kim menarik tanganku dari wajah dan meletakkannya di dada bidangnya.

" Aaa mwoyaaa." Aku menarik tanganku karena malu tapi Kim menahannya.

" Kamu engga kangen sama yang kita lakuin di hotel?" Tanyanya.

" Kita belum malam pertama loh." sambung Kim.

Pernyataan Kim barusan langsung membuat wajahku memerah. Memang saat menikah aku sedang datang bulan sehingga malam pertama kami terpaksa tertunda. Dan hari ini sejujurnya aku sudah bersih dari darah haid namun aku belum memberitahu Kim karena gugup. Walau bukan menjadi yang pertama tapi bukankah ini tetap malam pertama setelah menikah?

Kim tiba-tiba saja mendekatkan wajahnya di telingaku.

" Ini udah 7 hari loh, datang bulanmu pasti udah selesai kan? Gimana kalau kita buat Kim Junior?" Ucapnya hampir seperti mendesah.

Dan seperti yang kalian tahu, aku ini orangnya sensitif terhadap rangsangan dan Kim malah dengan sengaja menghembuskan napasnya di ceruk leherku.

" Geli Kim." Ucapku menahan diri dan berusaha menyingkirkan wajahnya dari leherku.

Tapi tanpa di duga Kim malah menarik tanganku untuk memegang juniornya yang terasa sangat keras meski baru saja tersentuh dari luar handuknya.

Aku melotot dan seketika mematung. Kim kembali membisiki telingaku.

" Juniorku udah tegang banget sayang. Aku udah engga bisa nahan lagi." Ucapnya yang kemudian menciumi leherku lembut.

Kim menghentikan sejenak ciumannya. Di tatapnya wajahku dengan pandangan yang kurasa sudah sangat menahan hasrat.

" Kita udah bisa mulai kan?" Tanyanya sekali lagi dan aku menganggukkan kepalaku pelan.

Merasa mendapatkan ijin dariku, Kim langsung melahap bibirku ganas. Dia melumatnya sampai aku merasa kehabisan napas. Kim melepaskan sejenak pagutannya.

Menikah Dengan IdolaWhere stories live. Discover now