Chapter 18 : Hampir Saja 😁

67 6 8
                                    

WARNING 18+

Di episode ini akan ada adegan 18+, silakan untuk readers yang berumur kurang dari 18 diharapkan tidak membacanya.

Terima kasih 😘








Jam menunjukkan pukul 17.20, aku bergegas merapikan dokumen dan meja kerjaku. Tadi siang Kim mengirim pesan jika dia akan menjemputku pulang kerja. Dia merindukanku katanya.

" Udah siap-siap pulang aja Jess." Dea melirikku yang sibuk merapikan berkas-berkas.

" Iye."

" Balik sama Aidan?"

Aku menoleh cepat pada Dea.

" Kenapa sih loe ngomong Aidan Aidan Aidaaaan mulu? Udah gue bilang Aidan bukan pacar gue. Pacar gue tuh oppa J."

Ups. Kenapa aku keceplosan? Mati aku.

" Halaaah halu loe, mimpi banget jadi pacar oppa J. Ngefans mah ngefans aja, tapi engga usah mimpi ketinggian." Balas Dea.

Syukurlah Dea tidak menganggap serius omonganku. Lagian bisa-bisanya ini mulut keceplosan.

" Oh iya ngomong-ngomong gimana perasaan loe pas lihat foto viral Oppa J gendong cewe? Huuuuu manis banget engga sih perlakuannya? Gue juga mengiri banget sama tu cewe. Kok dia bisa sih sampai di gendong oppa J. Gue juga mau kali. Hahahaha."

Mendengar hal itu aku merasa bangga karena ternyata aku banyak membuat iri banyak wanita.

" Itu gue."

Ups sekali lagi aku keceplosan. Aku langsung melengos dan menepuk mulutku sendiri yang ngomong suka tidak dipikir dulu.

" Dih halu loe kebangetan. Itu gue tahu. "

" Ah udah deh gue buru-buru." Ucapku menutup pembicaraan. Aku tidak mau sampai keceplosan lagi.

" Gue lihat tadi Aidan masih di ruangannya Pak William."

Aku menoleh lagi pada Dea yang terus saja berbicara.

" Just info." Katanya pendek saat kulemparkan pandangan sengit padanya.

" Awas aja loe sekali lagi ngomong Aidan!" Ancamku sambil mengacungkan penggaris besi ke arahnya.

" Hish serem amat loe mainannya. Lagian loe sih pakai engga mau ngakuin pacar loe segala."

" Emangnya kenapa sih loe ngotot banget? Loe suka sama Aidan? Ya udah ambil, ambil. Dia juga bukan siapa-siapa gue."

Kulihat jam sudah menunjukkan 17.30. Dan sebuah pesan pun masuk.

* Aku udah di depan gedung sayang.

Ternyata Kim yang mengirim pesan. Aku bergegas menggendong tasku dan berpamitan pada yang lain.

" Gue duluan ya."

***

Aku dan Kim sampai di apartemennya. Kuhempaskan diriku di sofa ruang tamu kemudian menghela napas.

" Kenapa menghelas napas gitu?" Tanya Kim padaku.

" Geunnyang. Cuma capek aja."

" Mau minum?"

Aku mengangguk dan Kim pun pergi ke dapur untuk mengambilkannya.

" Soju kalau ada Kim." Teriakku.

" Mwo?"

" Hehe. Aku penasaran sama rasanya."

" No, no, no. Jangan ngaco kamu."

Kim akhirnya mengambilkan minuman yogurt dan sebotol air mineral.

Menikah Dengan IdolaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ