Chapter 12 : Baikan?

48 5 0
                                    

Aku menunggu Kim di halte terdekat agensi sesuai pesannya tadi. Kurang lebih 15 menit sudah aku menunggu. Aku ingin menghubungi Kim tapi ku urungkan karena aku merasa itu terlalu berlebihan. Sambil menunggu, aku mengecek akun fansite. Sudah banyak pemberitahuan yang belum sempat terbaca. Aku mengunggah salah satu foto Kim yang kudapatkan dari akun resmi agensi. Sebenarnya aku ingin sekali membagikan video latihan Kim tadi, tapi itu sangat tidak mungkin. Yang ada aku akan di curigai sebagai sasaeng.

Tin tin..

Sebuah mobil berhenti tepat di depanku. Aku sangat paham bahwa itu adalah Kim bahkan tanpa dia harus membuka kaca mobilnya. Aku langsung masuk saja ke dalam.

" Maaf sayang kelamaan yah?"

" Never mind." Jawabku.

" Maaf yah karena aku malah bikin kamu repot."

" Minta maaf terus sih udah kaya lebaran aja haha." Gurauku.

" Lagian udah jadi resiko pacaran sama idol ya gini." sambungku.

" Jadi kita udah resmi pacaran nih? Kamu udah terima aku?" Tanyanya dengan wajah yang sumringah.

" Ya menurut loe?" Jawabku menahan senyum karena salah tingkah.

" Mmmm.. Gimana yah? Semalem sih ada yang manggil aku sayang, terus ada yang cium duluan juga." Ledeknya dan hal itu benar-benar membuatku merasa malu bercampur senang.

Aku mengulum senyum kemudian merespon gurauannya.

" Mmm.. Siapa itu yah?"

" Entahlah gue semalem entah ciuman sama siapa. Pokoknya dia cantiiikk banget."

" Hebat yah cewek itu sampai bikin seorang Oppa J jadi bucin gini."

" Hahaha kamu nih. Aku jadi pengen cium kamu karena gemes."

" Eitss.. No no no... Sekarang seorang Kim jadi nakal yah."

" Haha kan kamu yang ngajarin."

" Hahaha iya iya Jonathan Kim yang belum pernah pacaran." Ledekku.

" Eh kamu tuh yah ngeledek banget."

" Wleeee."

***

Kami sampai di rumahku. Tiba-tiba Bi Darmi berlari dari dalam rumah dengan tergopoh-gopoh.

" Mba mba? Hoalaaaah mbaaaa dari mana aja sih semalem engga pulang?"

Bi Darmi memang hanya ART di rumah ini tapi aku sudah menganggapnya seperti keluargaku. Dia yang membesarkanku setelah mama meninggal. Bisa di bilang dia pengganti mama untukku.

" Emang kenapa bi?"

" Bapak telponin ke rumah terus, katanya mba engga bisa di hubungin. Jangan bilang mba sama mas nya pacaran terus nih? Jangan bilang mba nginep di rumah masnya." Cecar bi Darmi.

Aku yang di tanya begitu malah menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal karena bingung untuk menjawabnya.

" Hehe. Iya aku nginep di tempat Kim bi."

" Hah? Mba nya serius? Kalian berdua tidur bareng gitu?"

" Hush ngomongnya tuh bi jangan kenceng-kenceng nanti orang salah paham yang ada kita di grebek dipaksa nikah lagi."

" Lah kan emang mba nya mau nikah sama mas Kim?"

" Ya tapi bukan karena di grebek juga kali bi."

" Haha ya biarin mba, kan biar gratis."

Ku lihat Kim tertawa mendengar obrolanku dan Bi Darmi.

" Hush sembarangan kalau ngomong tuh. Ngomong-ngomong bibi jawab apa sama papa?"

Menikah Dengan IdolaWhere stories live. Discover now