Chapter 22 : Memang Sudah Berakhir

37 4 13
                                    

Aidan POV

Apa kamu pernah mencintai seseorang yang merupakan calon istri kakakmu sendiri?

Apa kamu pernah merasakan seperti orang jahat yang merebut kebahagiaan kakak kandungmu sendiri?

Apa kamu pernah di posisi mencintai seorang wanita yang mencintai orang lain?

Apa kamu pernah merasakan memiliki seseorang hanya raganya saja?

Apa kamu juga pernah berpikir bagaimana rasanya memiliki raganya tapi kamu tahu hatinya bukan untukmu?

Bagaimana? Apa sakit?

Bagiku sangat sakit. Wanita itu selalu menyebut namanya bahkan saat bersamaku. Aku tahu aku menerimanya dengan kondisi yang seperti itu, tapi hati manusia bisa seberapa kuat menahan sakit yang bertubi-tubi?

" Aidan? Sejak kapan disitu?"

Jessi menoleh ke arahku dengan tersenyum namun matanya sembab. Aku tahu hari-harinya habis untuk menangisi hyung. Menangisi nasib hubungan mereka yang sudah kurampas secara tidak langsung.

Aku menghampirinya dengan tersenyum.

" Gue baru sampai kok."

" Loe ngapain sendirian disini?" Sambungku.

" Geunnyang." Jawabnya singkat.

Aku mengikutinya memandangi taman dari balkon lantai dua rumah Jessi. Di ujung sana juga terlihat jalanan yang ada beberapa kendaraan berlalu lalang. Entah apa yang Jessi nikmati dari sini.

" Loe lagi mikirin apa?" Tanyaku memancingnya bicara.

Sejujurnya aku merasa asing dengan Jessi yang sekarang. Dia terlihat lebih pendiam. Dia seperti ini sejak hyung memutuskan untuk meninggalkannya.

Tiga hari setelah Jessi membaca surat dari hyung, secara mengejutkan dia mengatakan bahwa dia akan menerima perjodohannya denganku.  Katanya dia akan mencoba membuka hatinya untukku.

Meskipun pada saat itu dia bilang ingin mencoba ikhlas menerima semuanya, tapi aku tahu dia melakukan itu karena hatinya yang sudah terlanjur kecewa dengan hyung. Dan aku baru menyadari bahwa ternyata kebahagiaan yang kudapatkan mengorbankan perasaan dua orang yang sangat aku sayangi. Jessica dan Jonathan hyung.

" Engga ada." Jawabnya yang terlihat masih tidak ingin melanjutkan pembicaraan.

Boleh tidak kalau aku tetap egois dengan mempertahankan Jessica bersamaku? Aku sudah dalam level sangat mencintainya. Bukan lagi suka seperti saat Jona hyung dan Jessi masih bersama.

" Gue boleh nanya sesuatu?" Tanyaku padanya.

" Tanya aja."

" Loe yakin mau nerima perjodohan ini Jess? "

Meskipun aku ingin egois, tetap saja aku merasa khawatir dengan perasaannya.

Jessi menoleh padaku kemudian dia menghambur dalam pelukanku. Dia menangis. Ku usap lembut punggung dan kepalanya.

" Gue minta maaf kalau pertanyaan gue bikin loe sedih Jess."

Jessi menggelengkan kepala kemudian melepaskan diri dariku.

" Seharusnya gue yang minta maaf sama loe Aidan. Loe selalu ada di samping gue, loe selalu ada buat gue bahkan saat gue masih bersama Kim. Tapi gue selalu mengabaikan perasaan loe, engga pernah mikirin gimana perasaan loe. Pikiran gue selalu tentang Kim. "

Aku menatap matanya. Tanganku menyentuh pipi kemudian mengusap air matanya.

" Jangan nangis, gue engga bisa lihat loe nangis."

Menikah Dengan IdolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang