Part 28

1K 43 0
                                    

💜Happy Reading💜

Keluh kesah dari siswa-siswi yang tengah berbaris rapi di lapangan, dibawah teriknya sinar matahari, tidak merubah ekspresi Veronika sama sekali.

Wanita paruh baya itu menatap barisan di depannya dengan datar, tanpa merasa bersalah.

"Panas?"

"Iya, Bu."

Raka memberanikan diri untuk bertanya. "Bu, sebenarnya ada apa, sih? Kenapa kami disuruh berkumpul di lapangan?"

"Nanti Ibu jelaskan."

"Bu, Ibu gak kasihan sama saya? Saya lapar mau ke kantin, tadi pagi juga belum sarapan," keluh Gilang.

"Yang sabar ya."

Gina merasa kasihan melihat para muridnya kepanasan, ia mendekat dan mencoba untuk berbicara dengan Veronika.

"Em ... Bu Veronika. Apakah bisa di mulai? Kasihan anak-anak kepanasan Bu, ini juga udah lewat jam istirahat."

Veronika melirik Alexander sejenak, lalu mengangguk singkat. "Biar saya sendiri yang berbicara."

"Oh, baik, Bu. Silahkan."

Gina sedikit mundur dan berdiri tak jauh dari Veronika.

"Selamat siang."

"Siang Bu."

"Ekhm! Saya tidak mau basa-basi. Saya hanya mau mengumumkan pernikahan cucu saya Alana ...."

"Dengan Reyhan, Guru mata pelajaran matematika di sekolah ini. Dan saat ini, cucu saya tengah mengandung buah hati mereka."

Para siswi yang awalnya menganggap ucapan Alana tadi pagi hanya bualan semata, kini semakin dibuat terkejut oleh pengakuan Veronika.

Gak, gak mungkin! Alana gak mungkin istrinya Pak Reyhan. Gue gak percaya!

Please, bilang sama gue! Ini gak bener, 'kan?

Lo tuli? Udah jelas-jelas, Bu Veronika sendiri yang kasih pengumuman. Masa dia bohong? Gak mungkin lah.

Belajar terima kenyataan! Cowok di dunia ini masih banyak kali, bukan Pak Reyhan doang.

Huhuhu ... hati gue sakit.

Lebay!

"Jika ada yang mau bertanya, saya persilahkan."

Salah seorang siswa di barisan paling ujung, mengangkat tangannya. "Bu, saya mau bertanya?"

"Iya, silahkan."

"Kenapa pernikahan mereka dirahasiakan?"

"Sebenarnya saya sendiri kurang setuju jika pernikahan merek dirahasiakan. Karena saya tahu, kalau pada akhirnya akan terjadi salah paham. Tapi jika tidak dirahasiakan, pasti akan ada pro dan kontra."

"Dan kami memutuskan untuk merahasiakan pernikahan mereka, karena Alana sendiri yang meminta. Ia tidak ingin temannya berfikir yang tidak-tidak tentang dirinya, ia juga tidak ingin diperlakukan istimewa, hanya karena ia adalah seorang cucu dari pemilik sekolah."

"Jika hal ini terjadi pada murid lain, apa anda akan melakukan hal yang sama?" tanya Sagara.

Dengan santainya Veronika menjawab. "Tentu, selagi hal itu tidak merugikan orang lain mau pun pihak sekolah. Saya tidak melarang selagi itu di batas wajar. "

"Begini, saya tidak pernah membatasi usia, kapan kalian harus menikah, saya tidak pernah melarang kalian mau menjalin hubungan asmara dengan siapapun. Karena saya yakin, bahwa kalian tahu mana yang terbaik untuk diri kalian sendiri."

Pak Reyhan [END]Where stories live. Discover now