Part 8

1.3K 49 0
                                    

💜Happy Reading💜

Setelah melaksanakan ibadah sholat isya' secara berjamaah, Alana duduk di meja belajarnya dan melanjutkan mengerjakan tugas sekolahnya.

"Akhirnya selesai juga." Alana meregangkan jari-jari tangannya yang terasa kebas.

"Huh, capek banget!"

Alana melirik jam dinding, lalu menoleh ke arah Reyhan yang tengah fokus dengan tumpukan kertas.

Alana memutuskan untuk menghampiri Reyhan. "Belum selesai juga mengoreksinya?"

Reyhan menghela nafas lelah, lalu menggeleng. "Belum, tapi ini tinggal sedikit. Kalau kamu mau tidur duluan, gak papa."

"Enggak ah, aku nungguin kamu aja,"

Reyhan mengelus puncak kepala Alana sambil tersenyum tipis. "Em ... mau dibuatin sesuatu gak?" tawar Alana.

"Boleh deh. Tolong buatin jus, sekalian bawain makanan ringan!"

Alana mengangguk. "Oke, tunggu sebentar."

Saat Alana sudah tidak terlihat lagi, Reyhan baru melanjutkan pekerjaannya. Sekitar 15 menit kemudian, Alana kembali ke kamarnya sambil membawa nampan. 

Ceklek

"Nih, minum dulu." Reyhan tersenyum, pria itu menerima gelas pemberian Alana, lalu menyeruputnya.

"Makasih sayang,"

Alana terpaku, gadis itu bergeser mendekat ke arah Reyhan. "Apa-apa? Kamu ngomong apa tadi?"

Reyhan mengernyit. "Apa?"

"Tadi itu loh, kamu ngomong apa?"

"Tadi? Yang mana?"

"Ck! Yang barusan itu tadi!"

Reyhan berfikir keras. "Makasih?"

"Setelah itu!"

Otak Reyhan seketika bleng, ia kembali berfikir kata-kata apa yang dimaksud Alana.

"Oh itu ...."

"Apa?"

Reyhan tersenyum manis, ia mencondongkan tubuhnya ke arah Alana. "Makasih sayang," bisiknya.

Alana mendorong tubuh Reyhan. "Ih, apaan sih? Gak jelas tahu gak!" Gadis itu beranjak dan berjalan menuju ranjang.

"Perasaan tadi dia yang nanya," gumamnya, lalu mengangkat kedua bahunya acuh.

"Alana!"

"Kenapa?"

"Kamu mau tidur duluan?"

"Iya, memangnya kenapa?"

"Gak jadi nungguin saya nih?"

"Emang kapan aku bilang gitu?" Alana mengerutkan dahinya.

"Tadi, masa udah lupa?"

Alana menepuk jidatnya, lalu kembali menghampiri Reyhan. "Maaf, lupa!"

Reyhan mengangguk." Tolong bantuin ya?"

"Iya, sini kertasnya!"

Reyhan memberikan 3 lembar kertas kepada Alana. "Cuma ini doang?"

"Iya, tinggal itu aja."

"Tapi kok kamu pegang lima?"

"Kamu koreksi itu aja, sisanya biar saya yang koreksi,"

Alana menurut. "Oke."

Reyhan dan Alana mulai fokus pada kertas yang mereka pegang masing-masing. 

Sekitar 30 menit kemudian, mereka baru selesai mengoreksi.

Pak Reyhan [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ