Part 20

1K 41 2
                                    

💜Happy Reading💜

Setelah rapat selesai, Reyhan buru-buru meninggalkan ruangan tersebut dan menunjuk ke parkiran.

Perasaannya campur aduk saat ini, antara panik, khawatir dan menyesal. "Maafkan saya, Alana. Maafkan saya." Mata Reyhan berkaca-kaca, pria itu sangat kalut sekarang.

Saat Reyhan mau masuk ke dalam mobil, tiba-tiba ada seseorang yang menyerukan namanya.

"Pak Reyhan!"

Reyhan menoleh. "Tunggu Pak!"

Yasmin sedikit berlari mendekati Reyhan. "Pak Reyhan!"

"Ada apa Bu Yasmin?"

"Em ... boleh saya minta tumpangan ke Pak Reyhan?" tanyanya penuh harap.

"Maaf Bu, saya sedang buru-buru!"

Yasmin segera mencegah Reyhan yang akan masuk ke dalam mobil. "Tunggu Pak!"

"Ada apa lagi sih, Bu? Kan saya sudah bilang, kalau saya sedang buru-buru."

"Tapi Pak, mobil saya bannya bocor, supir saya juga lagi cuti. Saya gak tahu mau minta bantuan ke siapa lagi, selain Pak Reyhan."

"Ibu bisa pesan ojek online ataupun taksi online,"

"Saya belum pernah pesan seperti itu, saya gak tahu caranya,"

"Oke. Akan saya pesankan!" Disaat Reyhan baru mengeluarkan ponselnya, lagi-lagi Yasmin mencegahnya.

"Tunggu Pak!"

Reyhan berdecak kesal. "Sekarang apa lagi?"

"Tidak bisakah Bapak saja memberi tumpangan ke saya? Saya gak pernah naik ojek online, jujur saya takut! Atau kalau mau, saya bisa ganti uang bensinnya nanti."

"Bu, ini bukan masalah uang bensinnya. Tapi saya sedang buru-buru, tolong Ibu ngerti akan hal itu!"

"Pak Reyhan juga, tolong ngertiin saya. Saya gak pernah naik ojek online, Pak! Saya gak berani! Karena itu saya minta bantuan ke Pak Reyhan, andai saja saya bisa minta bantuan ke Guru lain, akan saya lakukan Pak! Tapi disini masalahnya hanya Pak Reyhan satu-satunya harapan saya! Jadi saya mohon, tolong kasih saya tumpangan."

Reyhan menghela nafas kasar, ia menatap Yasmin dengan malas, lalu mengangguk singkat. "Hm."

"Bagaimana Pak? Bapak maukah bantuin saya?"

"Iya."

Yasmin tersenyum lebar. "Maka-"

"Ayo buruan! Sebelum saya berubah pikiran!"

Reyhan langsung masuk ke dalam mobil dan disusul oleh Yasmin.

"Rumah Ibu dimana?"

"Dijalan sakura nomer 93."

Reyhan hanya bergeming, dan setelah itu tak ada lagi yang membuka suara diantara keduanya.

🐯🐯🐯

"Sudah sampai."

"Terimakasih Pak, atas tumpangannya. Em ... Bapak mau mampir-"

"Gak! Ibu silahkan keluar."

"O-oh, oke. Sekali lagi-"

"Bu Yasmin, tolong segera keluar dari mobil saya! Saya sedang buru-buru!"

"Baik Pak."

Saat Yasmin baru keluar dari mobil Reyhan, perempuan itu dikejutkan dengan keberadaan Ayus a.k.a ayahnya.

Pak Reyhan [END]Where stories live. Discover now