Part 4

1.4K 61 0
                                    

💜Happy Reading💜

Reyhan menarik tangan Alana menuju teman belakang sekolah, setelah bel istirahat berbunyi.

"Lepasin dong!" Alana memberontak, gadis itu berusaha melepaskan diri dari jeratan sang suami, namun tidak bisa. Karena kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan Reyhan.

Reyhan menghempaskan lengan Alana begitu saja, ia memejamkan kedua matanya saat mengingat kejadian tadi di kelas.

"Lo apa-apaan sih! Kalau ada apa-apa bicarakan secara baik-baik bisakah? Gak perlu pakai kekerasan!"

Reyhan menunjuk tembok di belakang tubuh Alana. Tangannya terkepal kuat, rahangnya mengeras, tatapannya juga sangat tajam dan sangat menusuk.

Alana gemetar ketakutan, entah kemana keberaniannya tadi, ia sangat takut sekarang. "K-kenapa?"

"Kamu selingkuh?"

Alana melotot, ia tak terima di tuduh seperti itu. Kedua tangan mungilnya berusaha mendorong dada Reyhan, tapi sedikitpun tubuh Reyhan sama sekali tidak bergeser. "Lo nuduh gue?"

"Jawab yang jujur Alana! Kamu selingkuh?" bentaknya.

Alana terlonjak kaget. "Gue gak selingkuh!"

"Oh iya?" ujarnya tersenyum miring.

Alana menghela nafas kasar. "Lo kenapa sih? Tiba-tiba narik gue ke sini, terus nuduh gue selingkuh lagi. Aneh banget!"

"Aneh? Kamu bilang aneh?"

"Iya, lo emang aneh! Gue gak habis pikir sama lo, kenapa lo bisa sampai mikir kalau gue selingkuh? Sedangkan gue gak ngelakuin hal apa-apa!"

"Kamu hampir ciuman sama dia! Bagaimana saya gak mikir kalau kamu selingkuh?"

Alana mengernyit bingung. "Tunggu-tunggu! Ciuman? Sama siapa? Kapan?"

"Tadi di kelas! Kamu pikir saya gak lihat kejadian itu?"

"Ciuman? Dikelas?" Alana berusaha mengingat-ingat kejadian yang dimaksud oleh Reyhan.

Alana langsung teringat sesuatu. "Jangan bilang yang lo maksud hampir ciuman itu, waktu Saga pegang bibir gue?" tebaknya.

Reyhan menatap Alana sinis. "Saga siapa? Selingkuhan kamu?"

"Ck, dia cuma temen gue. Gak lebih!"

"Terus ngapain tadi pakai pegang-pegang bibir kamu segala? Bilang aja mau ciuman, gak usah ngelak!"

"Lo salah paham!"

"Salah paham apanya? Emang bener kok, kalau dia mau nyium kamu!"

"Tahu dari mana lo?"

"Tahulah! Saya lihat dengan mata kepala saya sendiri!"

"Kalau gak tahu kebenarannya itu, jangan sok tahu! Karena apa yang lo lihat, belum tentu itu benar!"

"Ya udah jelasin!"

"Kan emang dari tadi gue mau jelasin, lo nya aja malah ngambek!"

"Enggak ya!" bantahnya, lalu menyilang kan kedua tangannya depan dada dan membuang muka ke arah lain. 

"Itu buktinya!"

"Saya gak ngambek, saya cuma ... em ...."

"Cuma apa?"

"Saya ... cuma marah aja sama kamu!"

"Sama aja!"

"Beda!"

Pak Reyhan [END]Where stories live. Discover now