“Gue pikir Lo gak akan macam-macam lagi sama Maudy, tapi ternyata dugaan gue salah! Lo masih aja ganggu Maudy,” desis Dylan seraya mengeratkan cengkraman di tangan Althaia.

Althaia meringis. “Sakit! Lo gila ya!” pekiknya kesal.

Grace pun tak tinggal diam. Ia berusaha melepaskan cekalan yang dilakukan oleh Dylan di tangan Althaia. Namun sia-sia, tenaga Dylan lebih kuat darinya.

Satu tangan Dylan yang lainnya merambat mencengkeram dagu Althaia dengan kencang. Seraya memojokkan tubuh gadis tersebut ke dinding.

“Gue udah berusaha sabar selama ini, melihat Lo semena-mena dan egois, tapi kalau Lo selalu menyakiti Maudy dalam hal apapun, gue gak akan tinggal diam! Dan gue akan balas apapun yang udah Lo perbuat ke Maudy, gak peduli kalau Lo cewek!”

“Gue gak ngapa-ngapain cewek Lo, bangsat!” teriak Althaia di sela rasa sakitnya.

“DYLAN LO KETERLALUAN! ALTHAIA CEWEK!” teriak Grace.

Dylan melepaskan cengkeraman di tangan dan juga dagu Althaia. Ia mengusap pipi Althaia begitu pelan sebelum menamparnya dengan cukup kencang. Dan membuat pipi Althaia memerah.

Althaia yang tak terima pun menendang perut Dylan dengan kencang. Ia terlanjur emosi dengan ucapan-ucapan Dylan tadi. Bahkan ia tak pernah menyentuh Maudy seujung jari pun.

Dylan tersungkur ke lantai akibat tendangan Althaia yang tak main-main. Wajahnya semakin memerah menahan emosi. Setelah itu, Dylan bangkit dan hendak melayangkan sebuah pukulan pada Althaia.

Namun, sebelum tangan Dylan mengenai wajah Althaia, sebuah tangan sudah mencegah terlebih dahulu.

Ketiganya menoleh dan langsung mendapati wajah Athena merah padam penuh amarah.

BUGH

Satu pukulan melayang di rahang Dylan. Dan pelakunya adalah Athena. Pukulan Athena tak main-main, wajah Dylan langsung membiru dengan luka sobek di sudut bibir.

“Itu peringatan dari gue karena ganggu Althaia! Kalau Lo sampai berani mengusik Althaia lagi, gue gak segan-segan buat habisi lo.”

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Athena menarik lengan Althaia untuk pulang. Tak lupa Grace yang juga mengikut.

Meninggalkan Dylan yang mengerang kesakitan akibat pukulan Athena tadi. Meskipun perempuan, tapi tenaga Athena tak bisa dianggap enteng. Sebab Athena mengikuti ilmu beladiri sejak kecil. Maka tak ayal jika kekuatannya cukup kuat. Bahkan jika mau, Athena Nia menumbangkan Dylan saat ini juga.

[Hello Max]

“Mana yang sakit?” tanya Athena meneliti wajah Althaia dengan seksama. Keduanya kini berada di kamar Althaia. Sejak melihat kejadian di sekolah tadi, Athena benar-benar tak tenang jika membiarkan adiknya tanpa pengawasan.

“Udah gak sakit,” jawab Althaia pelan. Ia merebahkan tubuhnya di ranjang dengan tatapan menerawang jauh.

“Gue gak habis pikir sama Lo, bisa-bisanya suka sama cowok yang ringan tangan seperti dia,” omel Athena.

Althaia menghela nafas panjang. “Gue gak suka sama dia.”

“Kalau gak suka, kenapa Lo kejar-kejar dia?”

“Entah. Intinya gue udah gak suka sama dia.”

“Bagus! Sampai kapanpun gue gak akan biarin Lo sama cowok brengsek seperti dia.”

Hello MaxWhere stories live. Discover now