Cahaya matahari memasuki celah-celah ventilasi kamar seorang gadis yang masih asik dengan dunia mimpinya. Tak lama kemudian, gadis itu mengerjapkan kedua matanya karena merasa terganggu akan silau matahari yang memasuki kamarnya.
"Eungh," lenguhan pelan keluar dari bibir gadis tersebut yang mulai membuka matanya sempurna.
Keningnya mengernyit bingung melihat ruangan yang ditempatinya terasa asing.
"Gue dimana?" tanya gadis tersebut entah pada siapa. Matanya mengedar ke penjuru ruangan yang ia yakini sebagai kamar. Sebuah kamar yang bisa dikatakan mewah.
Tok
Tok
Tok
"Permisi Nona, apakah Nona sudah bangun? Sudah siang Nona, dan Anda harus berangkat sekolah," ucap seseorang di balik pintu membuat gadis tersebut semakin bingung.
Ceklek.
Pintu terbuka menampilkan seorang wanita berumur yang mengenakan seragam seperti maid.
"Nona?" panggilnya dengan bingung. Melihat Nona mudanya yang seperti orang linglung.
"Kenapa Lo manggil gue Nona? Gue dimana?"
"Maaf, Nona? Saya tidak paham maksud Anda."
Gadis yang dipanggil dengan sebutan Nona tersebut mengerang frustasi. Ia menyibak selimut yang membungkus tubuhnya.
"ALTHAIA! BURUAN MANDI, LO SEKOLAH GAK SIH!"
Gadis tersebut mengalihkan pandangan ke arah pintu kamarnya yang terdapat seorang gadis lain dengan seragam lengkap.
"Tunggu-tunggu, Lo siapa?"
"Hah? Gue Athena, kakak Lo."
Gadis yang dipanggil Althaia tersebut memegangi kepalanya yang terasa berdenyut nyeri. Sekelebat ingatan memenuhi pikirannya.
"Hai, kenalin gue Althaia Calista. Lo bisa panggil gue Althaia. Kalau nama Lo?"
"Dylan!"
"Oke Dylan, salam kenal ya."
"Hmm."
Althaia meneguk ludahnya dengan pelan. Tubuhnya menegang sempurna saat ingatannya terlempar pada novel yang semalam ia baca. Jangan bilang, ia berada di dalam novel tersebut? Bertransmigrasi seperti novel-novel yang pernah ia baca. Dan parahnya lagi, ia menempati tubuh Althaia yang dikenal sebagai budak cinta Dylan.
"Al, Lo kenapa?" tanya Athena seraya mengguncang tubuh adiknya dengan kencang.
Althaia menggeleng pelan. Jujur ia masih bingung dengan kejadian yang menimpanya kini.
"Gue baik-baik aja," ucap Althaia lirih.
Athena yang bingung pun tak bisa berbuat banyak. Ia hanya mampu mengiyakan adiknya, meskipun dibenaknya dipenuhi pikiran-pikiran negatif.
"Kalau gitu buruan mandi, gue tunggu di meja makan."
Athena dan maid yang tadi berada di kamar Althaia langsung pergi. Meninggalkan Althaia sendirian yang masih mencerna kejadian hari ini.
"Jadi, gue sekarang berada di tubuh tokoh Althaia? Lalu, tokoh Althaia yang asli dimana? Dan tubuh gue di dunia nyata?"
Pusing memikirkan kejadian yang baru saja terjadi, Althaia langsung beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi. Melakukan ritual mandinya berharap bisa menyegarkan pikiran dan menemui titik terang.
15 menit berlalu, Althaia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya. Gadis itu menghadap kaca yang menampilkan seluruh tubuhnya. Rahangnya hampir jatuh saat melihat wajahnya yang terlihat cantik seperti bidadari dengan tubuh ideal.
YOU ARE READING
Hello Max
Teen FictionPercayakah kamu akan transmigrasi? Awalnya, Althaia tak percaya akan transmigrasi yang terjadi pada novel-novel yang pernah ia baca. Namun, ia dipaksa percaya saat mengalami sendiri perpindahan jiwa tersebut. Entah bagaimana bisa, yang jelas saat me...
