Bab 35

44 11 7
                                    

TEPAT pada hari ini, seluruh kelas dua belas melaksanakan kunjungan ke tempat wisata berserta tempat-tempat bersejarah dengan tujuan untuk healing sekaligus menambah ilmu pengetahuan.

Nazwa sudah menyiapkan barang-barangnya sedari tadi hingga kini, ia hanya perlu berangkat ke sekolah tanpa menyiapkan apapun lagi. Sesampainya disana, sudah banyak murid-murid yang berbaris sesuai kelasnya masing-masing.

"Bestie!!!" Zena berteriak sembari berlari menghampiri Nazwa, "Eh Zen, lo juga baru dateng?" tanya Nazwa.

"Iya, udah baris ya? Ayo lah! Nggak sabar gue mau jalan-jalan cantik!" ucap Zena yang begitu bersemangat seraya menarik Nazwa masuk ke dalam barisan kelasnya.

"Nazwa, Zena! Disini aja!" Della menarik Nazwa dan Zena berbaris di barisannya.

"Thanks, Della!" Della hanya tersenyum membalas ucapan terima kasih dari Nazwa dan Zena. Kini bus pertama datang untuk mereka, tentu saja karena mereka adalah kelas Ipa 1 dan ternyata dua kelas digabung menjadi satu kelompok tidak lain dan tidak bukan 12 Ipa 1 bergabung dengan 12 Ipa 2, kelasnya Anna dan Chika.

Ruang dalam bus itu cukup besar apalagi banyak tempat duduk yang tersedia sehingga tidak memungkinkan jika ada murid yang tidak kebagian tempat duduk. Setelah semua bus terisi, perjalanan pun dimulai dengan bus yang berisi para guru memimpin perjalanan.

"Coba tebak pertama kita bakal kemana?" tanya Nazwa pada Zena yang lagi dan lagi menjadi teman satu bangkunya.

"Emm.. bismillah dulu yakan, ke pantai gituu sekalian gue nyebur cosplay jadi duyung, terus ketemu cogan!" ucap Zena yang begitu semangat membayangkannya.

"Udah Zena, ini acara sekolah jangan halu bakal bisa pdkt sama cogan!" tepis Nazwa.

"Bismillah aja dulu! Kejadiannya nanti-nanti!"

Nazwa hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya, ia menoleh ke belakang dan tatapan pertamanya jatuh pada Shaka yang tengah menutup mata sembari mendengar lagu melalui earphone bluetooth nya. Lalu tak sengaja, Nazwa pun menoleh pada Chika dan Anna yang duduk tepat disebelah Shaka dan Aidan, Chika hanya menatapnya datar sedangkan Anna melambaikan tangannya pada Nazwa yang kemudian tersenyum.

Nazwa berbalik menghembuskan nafasnya perlahan. Tak lama bus mereka pun sampai di sebuah tempat, semua murid diinstruksikan untuk turun dan mengikuti guru pembimbingnya masing-masing. Ternyata tempat pertama yang mereka kunjungi adalah taman bunga dan buah, ada beragam macam jenis bunga dan buah disana, yang menjadi pusat perhatiannya adalah warna bunga yang tersusun berirama.

Satu persatu mereka pelajari sembari berkeliling dan menangkap momen tersebut dengan handphone masing-masing. Ada juga seorang guru yang membawa kamera khusus untuk foto bersama.

Nazwa berhenti pada satu jenis bunga, ia berjongkok menyentuh bunga tersebut, harum manisnya langsung menerpa indra penciumannya.

"Bunga apa tuh.." ujar Zena ikut mendekati bunga tersebut.

Nazwa tersenyum, "Namanya bunga Anyelir dan lo tau nggak dia punya filosofi warna yang bagus loh,"

"Oh iya? Apa aja?"

"Gue nggak terlalu tau sih, tapi gue tau beberapa.." Nazwa memegangi bunga yang berwarna merah muda, "Warna pink, katanya bermakna ucapan aku tidak akan pernah melupakan mu, warna putih itu berarti manis dan cantik.."

"Dan lo tau nggak, bunga anyelir yang punya dua warna itu juga punya maknanya,"
Zena yang ikut penasaran pun menyimak Nazwa, "Apa?"

"Bunga anyelir dengan dua warna bermakna kata Aku tidak bisa bersama mu." lanjut Nazwa.

In Your Heart [ Completed ]Where stories live. Discover now