Telat

162 15 3
                                    

Pukul 08.30 waktu jakarta selatan.
Padatnya jalanan ibukota menciptakan kemacetan disepanjang jalan. Dikarenakan ini adalah hari senin,hari para kaum produktif untuk menjalankan aktifitasnya seperti semula setelah sekian lama menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang...Eaaaaaaa

Tinnn tinnnnn.... Suara kelakson yang saling bertautan menandakan sang supir yang sangat tidak sabaran. Tetapi sangat berbeda dari pengendara lainnya seorang gadis malah terlihat sangat menikmati, hmmmm sungguh aneh bukan? Disaat para pengendara lain menggerutu agar ingin cepat sampai tujuan sigadis dengan mobil ferarrinya itu malah asik konser sendiri.

"ISTUADET TRU TRU DU......AYE AYE"gadis yang biasa dipanggil naya itu sedang bernyanyi dengan suara cemprengnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 tapi naya masih terlihat sangat santai...ia mengetuk- ngetukkan jarinya pada stir mobil sambil bersenandung mengikuti alunan lagu yang disetelnya.

Drtdrtdrt,suara dari ponsel naya.
Setelah melihat sang penelphone Naya pun langsung menyambungkannya ke aerphone miliknya dan menyumpelkan ketelinganya.....

"Woyy udah dimana?lama bener nyampenya,gue udah disekolah ini, gerbang udah ditutup noh sama pak didin. Jangan bilang lo bolos?aduhh nay bisa gak gausah hari ini?ya lo mikir lah kita baru aja resmi jadi anak kelas 12,seenggaknya lo masuk kek nyari kelas biar keliatan gitu loh usahanya........."
Cerocos seorang gadis disebrang sana, dan membuat naya reflek melepas aerphonenya. Setelah tak mendengar suara si penelphone disana naya memakainya kembali.

"Napas lo, gk lucu kan kalo lo mati gara-gara telponan sama gue"ucap naya santai dan mejalankan mobilnya karena jalanan yang sudah mulai renggang.

"Ra?masih idup kan lo?" Tanya naya saat tak mendengar suara dira disana.

"Nay gue saranin sih ya hari ini lo jangan bolos deh,emang lo rela si janda deketin yayang lo?bukannya gimana-gimana ya nay,tapi tadi gue liat si janda lagi nyosor-nyosor yayang lo waktu diparkiran,lo gak mau kan......YANG MASIH DILORONG AYO CEPAT MASUK KELAS, KALIAN GAK DENGER UDAH BELL MASUKKK......."sambungan telphone pun dimatikan dira secara sepihak.

"Hallo ra woyy,dira setan" ucap naya kesal melepas aerphonenya dan melemparkannya ke kursi sebelah, rasanya kesal ketika dira mematikan telphonenya saat naya belum menjawab apa-apa dan apa tadi yayangnya digangguin janda?

"wahh gak bisa sih ini ya kali gue kalah saing sama janda kampung" ucapnya ngegas membayangkannya saja naya tak mau,lalu naya pun melajukan mobilnya menuju sekolah.

Sekitar 20menitan menembuh perjalanan akhirnya naya pun sampai didepan gerbang SMA BAKTI BANGSA,salah satu sma yang menjadi sekolah impian para murid berprestasi, SMA BAKTI BANGSA bukan hanya tempat para anak sultan berkumpul dan meskipun sekolah ini adalah sekolah swasta namun muridnya tidak semuanya anak pejabat dan pebisnis saja, ada juga murid dari kalangan keluarga biasa,murid beasiswa, bahkan anak penjaga kantin pun ada yang sekolah disini.

"PAK DIDIN BUKAIN DONG GERBANGNYA" ucap naya dari dalam mobil dengan sedikit berteriak kepada sang satpam,bukan karena tidak sopan tapi karena jarak antara mobil naya dan gerbang yang cukup jauh

"Neng naya?atuh neng gimana ini, baru juga hari pertama masuk malah terlambat" ucap pak didin dari dalam gerbang

"bukain dong pak saya buru-buru ini " pinta naya memohon kembali

"Aduh neng naya, bukannya saya tidak mau membantu tapi teh ini udah lewat jamnya masuk,bell nya juga udah bunyi dari tadi" balas pak didin pada naya, dan membuat naya berdecak

"gk asik ahh bapak" balas naya lalu turun dari mobilnya, naya mengambil tas dan hanphonenya dan melangkah pergi tapi sebelum itu, suara pak didin menghentikan langkahnya

"ehh ehh neng mau kemana?mau bolos? minta tolong mobilnya jangan diparkir disini neng,nanti kalo ada yang mau masuk bagaimana?"ucap pak didin membuat naya menatap mobilnya dan berpikir sejenak setelah itu dia berjalan kearah pak didin dengan senyuman jailnya

"yang gak boleh masuk kan cuman sayanya pak,nah itu berarti mobil saya boleh masuk dong? Ini nitip ya pak" pinta naya meraih tangan pak didin disela-sela pagar dan memaksa pak didin untuk menerima kunci mobilnya, setelah itu naya pun langsung berlari menuju belakang sekolah.

"NENG NAYA BAPAK TEH GAK BISA NYETIR MOBIL,ATUH GIMANA INI TEH......." Teriak pak didin sambil menggaruk kepalanya bingung, dan melihat naya yang sudah tidak terlihat batang hidungnya.












Finish.

𝘖𝘯𝘭𝘺 𝘠𝘰𝘶 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang