Chapter 45

3.1K 250 30
                                    

Tik

Tik

Tik

Brak

Morela dan Mirela melompat dari tempat persembunyian ketika jam menunjukkan tepat jam dua belas.

Kini mereka berpencar mengelilingi menara jam. Setelah dirasa tidak ada sesuatu yang terlihat mencurigakan si kembar mendatangi tempat satu nya, dermaga.

Morela lebih dahulu memimpin sedangkan Mirela di belakang mengawasi sekitar seraya masih berbicara dengan Jack yang mengomando mereka lewat earphone.

Tengah malam seperti ini tentu saja sekitar pantai sangat sepi. Dan Mirela juga mendengar suara derekan besi yang saling tarik menarik.

Mereka sangat yakin ada sesuatu di sini.

"Ila ngumpet dulu kalian. Ada kapal besar yang datang cepettt!!"

Mirela menyipitkan mata nya, benar sebuah kapal besar dengan bendera kepala tengkorak yang sudah pudar warna nya berlayar menuju ke arah dermaga.

"Gue tau." Ujar Morela, ia lebih dahulu memastikan jika yang ia lihat memang benar-benar kapal.

"Ngumpet di sini dulu." Morela mengajak Mirela masuk ke dalan sebuah kapal tua yang tak berpenghuni.

"Jangan kemana-mana, sepuluh meter dari kalian."

Morela sudah siap mengeluarkan senjata nya, Mirela pun begitu. Mereka terlihat santai namun mata mereka terlihat mengode satu sama lain untuk kapan mereka mulai bereaksi.

"Tuan barang yang anda inginkan sudah datang." Ucap seseorang yang sedang menelpon tuan atau penerima barang tersebut.

"Ya, aku sedang di perjalanan jangan sampai ada yang melihat interaksi kita, pastikan semua nya aman, oke?"

"Siap, tuan!"

Suara langkah kaki mulai menapaki dermaga yang beralaskan ubin. Jelas sangat terdengar suara bunyi gemuruh yang berasal dari mereka yang berlarian.

Sial nya, si kembar terjebak di kapal dan tak bisa melihat apa yang mereka lakukan di atas sana.

"Tenang di sana, jangan gegabah gue yang mantau mereka dari sini, lo rekam aja semua pembicaraan mereka."

Mirela mengeluarkan benda kecil dari saku nya, lalu menggenggam nya sembari mengaktifkan perekam suara tersebut.

Suara gemuruh pejalan kaki yang semakin mendekat membuat mereka memberi kode masing-masing untuk menahan nafas sejenak.

"Ini tuan, silahkan di lihat dulu jika anda ingin memastikan senjata anda tidak lecet barang sedikitpun."

"Hmm, senjata yang unik." Morela dan Mirela bergedik mendengar suara parau nan berat milik orang itu.

"Tidak ada yang lecet, semua bagus. Nanti saya transfer sisa nya."

"Siap, tuan. Kapan tuan akan memulai rencana nya."

Tuan itu terkekeh berat. "Rencana menghancurkan keluarga Bresta maksud anda?"

Deg'

Morela dan Mirela saling bertatapan dengan dada menahan kemarahan. Rupa nya si—tuan memesan senjata ilegal untuk membunuh keluarganya.

Kedua gadis itu bergelut dengan pemikiran yang rumit di otak nya. Hari ini mereka mendapatkan sebuah sesuatu dengan spekulasi yang masuk akal.

Spekulasi pertama. Apakah si username HxUitZ4 itu memperlihatkan wujud aslinya sekarang? Tetapi tidak mungkin! Mana ada seseorang yang ingin menampakkan siapa dirinya kepada musuhnya sendiri.

Spekulasi kedua. Apakah HxUitZ4 itu baik?

Memberikan sebuah teka-teki rumit untuk di pecahkan lalu menunjukkan siapa pelaku di balik semua ini.

"Hahaha, keluarga sampah itu harus segera di musnahkan. Saya tak bisa menghirup udara dengan bebas jika kekuasaan tertinggi ada di keluarga tersebut, tuan."

"Ya, memang seperti itu. Mereka sangat terkenal luas dan di sanjung tinggi di dunia politik. Cih, sekarang manusia bisa saja bermain culas di belakang semua orang." Sahut si tuan dengan nada meremehkan

"Termasuk anda, tuan."

"Hahahaha, anda tak pernah salah tuan Nicol." Si tuan tertawa sarkas.

"Anda juga tak pernah salah tuan, Adam."

☠☠☠

Tepat pagi nya, Morela dan Mirela baru saja keluar dari tempat persembunyian. Mereka terjaga di dalam kapal, entah sampai jam berapa percakapan dua orang yang sangat tidak berguna itu yang membicarakan buru nya keluarga Bresta, bahkan keluarga Wriston juga di cap buruk oleh mereka.

Jika Mirela bisa melihat wajah mereka secara langsung. Ia tidak akan melepaskan orang itu, lalu membawa nya kepada kakek agar di jatuhkan hukuman setimpal untuk mulut busuk mereka.

"Nih rekaman nya. Kalo mau denger di mansion aja." Ucap Mirela seraya menyerahkan benda kecil tersebut.

"Lo liat gak tadi wajah nya?" Tanya Morela.

"Gak liat, soal nya ketutupan sama masker hitam. Tapi gue kayak kenal tatapan nya, mata nya, mirip siapa ya?" Jack kembali berpikir, ia merasa tak asing dengan mata berwarna biru savir tersebut.

"Kita lanjutnya di rumah aja. Kakek hampir curiga tadi, untung gue bilang lo berdua nginep di markas Maxim."

Morela dan Mirela mengangguk dengan mata khas orang mengantuk. Mereka masuk ke dalam mobil sambil berbaring satu sama lain.

"Jangan di kasih tau kakek ya, Jack. Takut di amuk gue." Ujar Morela terselip kekehan di ujung kata nya sebelum hanyut ke dalam mimpi.

Jack lantas tertawa. Mengendarai mobil meninggalkan dermaga. Lalu Jack kembali terpikirkan oleh pemilik mata biru savir tersebut.

Ia tercengang mengingat peristiwa enam belas tahun yang lalu dimana tahun terakhir dia bertemu orang itu dan sekarang Jack tidak pernah melihat orang itu.

Orang itu kalau tidak salah kakek Morela dan Mirela dari ayah nya bukan?

☠☠☠

Sampai sini udah ada yang paham alur nya kayak gimana?

Siapa sebenarnya HxUitZ4 itu? Ada yang tahu?

Kenapa musuh di luar sana ingin sekali melihat kehancuran keluarga Bresta?

Gimana plot twist nya, ada yang kaget tidak jika itu kakek si kembar dari ayah nya?

Atau orang itu bukan kakek si kembar? Lebih percaya yang mana?

Oke sampai di sini dulu, silahkan kalian bermain dengan pemikiran kalian sendiri gimana nanti ending cerita ini, hahahahaha☺😈

Spam next buat lanjut⚠️

TWO M MAFIA GIRL'S [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang