Chapter 8

6.2K 485 21
                                    

Hallo klean

Apa kabar hari ini

Buat kalian hari ini lagi bersedih atau lagi g mood. Plis jangan lupa baca part ini yaw⚔ kali aja kalian tambah sedih😇

Canda! Mwhehehe

Senyum dulu:)
Yang lebar:D

Happy Reading⚔

"Liat pembully sama pembunuh mereka terlihat sangat serasi"
~TWO M

☠☠☠

Satu sekolah gempar dengan penemuan mayat di kelas XII Ips2. Badan terpisah-pisah, dari kepala yang di temukan di atas meja guru, tangan di dalam bak sampah, kaki di dalam laci. Seluruh anggota tubuh nya tidak ada yang lengkap, bahkan organ-organ nya pun hilang semua.

Suara sirine mobil polisi beserta mobil ambulance. Datang berbondong-bondong. Salah satu siswa di mintai keterangan karena dia lah yang datang paling awal ke kelas situ.

Seluruh guru mengadakan rapat dadakan mengenai perisitiwa ini. Cctv di cek dan tidak ada sebuah rekaman pada malam itu. Seolah pelaku bermain bersih tanpa meninggalkan jejak.

Kedua orang tua siswi itu, tak lain kedua orang tua nya Opi. Di suruh untuk datang ke sekolah, menjemput mayat anak nya.

Tidak ada bukti mengenai pembunuhan sadis ini. Pak satpam menjaga sekolah itu pun tidak merasa ada yang masuk ke dalam lingkungan sekolah.

Di rooftop sekolah. Dua gadis duduk santai sembari menikmati pemandangan pagi yang cerah ini. Ia tersenyum senang melihat salah satu relawan mengangkat jenazah ke dalam mobil.

"Gue suka liat ginian." Ucap Morela.

"Bukan cuman lo doang. Gue juga." Balas Mirela. Kedua psikopat itu tertawa keras.

"Baru segitu udah gempar sekolah. Kalo gue bunuh ketiga nya, mungkin udah di tutup nih tempat." Morela berujar sambil menatap lekat dua sosok yang baru masuk sekolah. Ia kenal, mereka itu.

Maxim dan Teresa

Morela memicingkan mata nya, gak salah lagi sih. Terlihat Maxim merangkul pundak Teresa, berusaha menenangkan Teresa yang tengah menangis kehilangan satu babu nya.

Teresa mengusap mata nya. Memeluk posesif perut ramping milik Maxim. Seperti orang pacaran saja. Tapi memang itu kenyataan nya.

"Cih, pembunuh sama pembully sangat cocok." Decih Morela.

"Lo liat mereka? Gue kira lo gak liat." Morela menatap kesal kembaran nya. "Lo kira gue buta apa? Sampai gak liat."

"Kali aja mata lo katarak." Ucap Mirela santai.

"Pengumuman untuk seluruh siswa maupun siswi. Kegiatan mengajar hari ini kita tunda dulu, guru-guru ada mengadakan rapat."

"Tapi tidak boleh ada yang pulang sebelum jam pulang seperti biasa. Sekian."

Riuh suasana sekolah mendengar kabar ini. Banyak dari mereka pergi ke kantin, main basket di lapangan, atau bersantai di pinggir pantai, eh salah di pinggir lapangan misal nya.

TWO M MAFIA GIRL'S [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang