Chapter 29

3.5K 300 26
                                    

Berdiri nya Morela di rooftop sekolah, mengundang perhatian Maxim yang berada di bawah nya. Cowok itu melangkah cepat, untuk menghampiri Morela yang sendirian melamun di atas sana.

Setiba nya di rooftop, Maxim berdiri di sebelah Morela seraya memasukkan kedua tangan nya ke kantong celana.

"Tumben sendirian." Ucap Maxim. Morela menatap sebentar ke belakang, lalu kembali fokus ke depan. "Kembaran lo mana?" Tanya nya lagi.

"Mati." Jawab Morela asal.

Maxim menarik sudut bibir nya tipis. Cowok itu tidak berhenti memandangi wajah Morela dari samping. Walaupun dalam ekspresi datar, Morela tampak cantik di mata Maxim.

"Lo gak cape berdiri? Duduk kek." Suruh Maxim, Morela menurut, ia duduk di ujung bangunan, kaki nya ia biarkan menjuntai ke bawah.

"Gak biasa nya lo kayak gini." Lirih Maxim, bingung sama sikap Morela.

"Terus gue biasa nya kayak gimana?" Tanya Morela.

"Lo biasa nya, ngejauh mulu kalo ada gue. Sekarang beda, lo bahkan mau duduk di sebelah gue." Kata Maxim menjelaskan. Morela hanya menanggapi nya dengan kekehan.

"Lo udah buka hati buat gue?" Tanya Maxim dengan tidak malu nya.

"Gak." Jawab Morela datar.

Semilir angin kencang, membuat rambut Morela beterbangan kesana kemari. Ada rasa aneh dalam diri Morela, ketika mendengar pertanyaan Maxim.

Maxim mengangguk masam. Ia memandang ke bawah nya, melihat puluhan manusia berlalu lalang.

"Lo gak mau coba dulu? Nanti gue bantu." Ucap Maxim.

"Apa an?"

"Coba buka hati buat gue. Gue tau lo kayak nya gak pernah pacaran."

Morela diam-diam mengumpat dalam hati nya. Cowok itu terlalu berani mengatakan demikian. Oke lah, Morela hampir melupakan perkataan James.

"Tau apa lo tentang hidup gue?" Tanya Morela.

"Gak tau." Jawab Maxim,

"Yakin?"

Maxim menjadi gugup, saat Morela tidak berhenti menatap manik mata nya. Cowok itu tidak bisa menahan debaran jantung nya yang menggila.

Pertama kali nya, Morela mampu menatap nya selama ini.

"Ela." Maxim memutuskan kontak mata nya. "Jangan natep gue kayak gitu, gue salting."

Morela bisa melihat wajah Maxim yang memerah dan telinga nya juga memerah.

"Lo baru di tatap aja udah mleyot, belum lagi gue cium, bisa kejang-kejang lo." Morela menggeleng heran atas sikap Maxim.

"Coba sini cium gue, kejang-kejang gak."

Morela mendelik tajam. "Gak ada untung nya juga, emang dapat uang?"

"Gak dapet uang sih, cuman dapat hati gue aja. Mau?" Tawar Maxim.

"Mau." Morela berseru suka.

"Duh, Ela. Lo bikin gue sesek nafas gila." Ucap Maxim sambil menutup wajah nya.

"Loh kenapa?" Tanya Morela sok polos. Wajah nya itu loh, tambah serem.

"Lo mau hati gue kan? Berarti lo udah suka sama gue."

Morela menyerit. "Bukan itu, gue mau hati lo beneran." Jawab Morela sinis.

"Hati beneran?"

"Iya lah, lo pikir apa?"

TWO M MAFIA GIRL'S [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang