chapter 39

575 72 0
                                    

Happy Reading~!🌹













Grebbb!

Tubuhku terhuyung kala seseorang menerjangku dengan sebuah pelukan. Ya, kami---aku, Amber dan Damient akhirnya berhasil selamat dari pria gila itu, Reviano. Berkat salah satu fungsi kekuatan ku, Kilat petir.

Selain dapat menjadi alternatif pencahayaan dan senjata menyerang, nyatanya petir ku juga dapat di jadikan sebagai jalur transportasi dalam satu kedipan mata. Ha...bertapa bangganya aku dapat menyelamatkan diri sendiri juga kedua orang yang berdiri di belakang ku saat ini.

Pelukan erat itu akhirnya terlepas karena aku memukul sang pelaku. Cukup sesak juga pelukan yang di berikannya. Ku lihat wajah sosok yang memeluk ku barusan, ternyata itu adalah Charles. Wajah yang sudah cukup lama tak ku lihat. Entah mengapa aku merasa lega karena dapat kembali melihat senyum menyebalkan khas pria itu.

"wah...aku tahu kau akan kembali, tapi tak ku sangka secepat ini" celetuk seorang gadis yang juga berada di ruangan ini.

tentu aku mengetahui siapa pemilik suara tak asing ini. ya, itu adalah Esme. Gadis itu tampak santai sembari mendudukkan dirinya di salah satu sofa yang tersedia di ruang jamu utama kerajaan Dark rose ini. Seraya menyilangkan kedua kakinya ia menatap kami dengan wajah angkuhnya.

atensi kami kemudian teralih pada suara benda jatuh yang cukup menyita perhatian. Ah...ternyata itu adalah Damient yang telah jatuh pingsan dengan Amber yang masih berada dalam pelukannya. Jadi, posisinya gadis itu berada di atas Damient yang tak sadarkan diri.

"hei, apa yang kalian lihat?! Cepat bantu mereka!" teriakku jengkel.

Tentu saja aku merasa kesal pada dua iblis yang hanya menatap tanpa ekspresi kepada Damient juga Amber yang kondisinya tampak menyedihkan. Mereka seakan tak perduli melihat keadaan dua mahkluk yang tadi ikut bersamaku.

"kalian---bawa mereka ke ruangan pemulihan" perintah Charles pada para prajurit iblisnya setelah cukup lama terdiam.

Sementara Esme hanya cekikikan bak orang gila. Tak jelas apa yang pantas di tertawakan, tetapi gadis itu terlihat amat senang melihat kondisi Damient yang tak dapat di katakan baik. Gadis itu memang menyebalkan.

🌹🌹🌹

"jadi, kau telah mengetahuinya tetapi dengan sengaja membiarkan nya?" tanyaku sembari menatap tak percaya pria yang kini menyesap santai cairan merah pekat yang tampak kental itu.

Sial, aku merasa dipermainkan. Bodohnya aku dulu berharap pria ini akan menyelamatkan ku dari Reviano. berharap pria ini menjadi pangeran berkuda putih untukku.

Nyatanya, Charles tahu dimana keberadaan ku. Tetapi pria itu tak akan menyelamatkan ku karena tahu kekuatan ku akan kembali seutuhnya dalam jangka waktu dekat.

Jujur, aku merasa kecewa pada Charles. Apa ia tak tahu bahwa kala itu aku membutuhkan pertolongannya? Tetapi ia malah menutup mata dan membiarkan aku terkurung di sana lebih lama.

Ck, yang sudahlah memang nya siapa aku? Aku bukanlah sosok penting yang akan menjadi prioritas utama dalam hidupnya.

Ia bahkan mengatakan secara terang-terangan bahwa ini akan kembali menjadi salah satu rencananya agar dapat memancing Reviano datang secara sukarela kemudian membinasakan pria itu.

terserah aku sudah tak perduli lagi mau di apakan pria itu oleh Charles. Masalah hidupku sendiri sudah cukup banyak dan aku tahu aku tak memiliki cukup banyak waktu untuk mengurus permalasahan orang lain.

Aku angkat tangan, tak ingin lagi terlibat pertingkaian antar dua pria ini---Charles dan Reviano. sudah cukup lama aku menyadari bahwa masalah antar keduanya sudah lama terjadi, bahkan mungkin jauh sebelum hadirnya diriku di antara mereka. Maka dari itu, aku sangat berharap diriku tak lagi terlibat hal-hal melelahkan seperti kemarin.

"eunghh"

Sontak aku dan Charles menoleh ke asal sumber suara. Kini terlihat Amber tengah memijit pelipisnya yang mungkin berdenyut sakit. Luka gadis itu telah di obati dengan layak, pakaian nya juga telah ku ganti dengan gaun pribadiku.

tubuhnya juga sudah ikut ku bersihkan, sehingga penampilannya sudah terlihat lebih baik dari pada sebelumnya yang jujur terlihat seperti---Gelandangan.

"ini, minum lah terlebih dahulu"
Ucapku sembari membantu gadis itu bersender pada kepala ranjang.

Menyodorkan segelas air putih kemudian membantu tangan yang bergetar itu untuk dapat meneguk air yang ku berikan. Amber terlihat begitu lemah, kedua kakinya yang tadi sudah ku gantikan perbannya sudah terlihat jauh lebih baik dari pada sebelumnya.

Ketika mengganti perban di kedua kaki gadis itu tanpa sadar aku meringis ngilu tak kuasa melihat luka yang tampak mengerikan. Sehingga Charles memerintahkan salah satu pelayannya untuk menggantikan ku memasang perban baru di kaki gadis itu.

"em...di mana ini?" tanya Amber yang sebelumnya tampak ragu walau hanya sekedar berbicara.

Tentu aku mengetahui kegundahan hatinya, terbangun di tempat asing mungkin menjadi pengalaman mengerikan baginya. Aku tersenyum sembari mengelus lembut surai panjang gadis itu.

"ras iblis, tepatnya kerajaan Dark rose" tampak ku lihat ekspresi kaget Amber.

Sudah ku perkirakan sebelumnya gadis ini akan bereaksi demikian, mengingat hubungan ras penyihir dan ras iblis kurang baik tentu saja mampu membuat gadis ini merasa cemas.

"tak apa, kau tak perlu cemas seperti itu. di sini jauh lebih baik ketimbangan berada di ruangan 'istimewa' milik Reviano" ucapku di sertai kekehan jenaka. Berharap gadis itu dapat menghilangkan keteganganya.

Sesuai harapanku, tak lama kemudian Amber menggangguk setuju. Tentu saja 'ruangan istimewa' yang ku maksud adalah ruangan gelap yang menjadi saksi bisu pria itu menyiksa gadis yang kini terbaring lemah di hadapanku.

"aku pergi" pamit Charles seakan mengerti bahwa aku dan Amber membutuhkan waktu berdua untuk membahas banyak hal.

Aku mengangguk sembari tersenyum singkat sebelum pria itu meninggalkan ruang untuk ku dan Amber berbicara.

"jadi bagaimana keadaan mu?" tanyaku memulai percakapan setelah memastikan Charles benar-benar meninggalkan kami bertiga dengan Damient yang masih tak sadarkan diri.

Kemudian mengalirlah percakapan panjang kami di ruangan dengan bau obat yang menyengat ini.

SCARLET ✔️Where stories live. Discover now