chapter 2

2.9K 289 3
                                    

Happy Reading~!🌹






















"Uhuk! Uhuk! uhuk!"

Rasa sesak benar-benar memenuhi dadaku, rasanya seperti ada benda tak kasat mata yang melubangi jantungku. Hidung ku terasa perih akibat banyaknya air yang masuk tanpa permisi, rasanya sangat tak enak dan melelahkan. Aku dapat merasakan bahwa mungkin aku dapat jatuh tak sadarkan diri kapan saja.

Kruyukk~

Sial, kesialan macam apa lagi ini? tubuhku rasanya benar-benar lelah dan sekarang perutku berbunyi meminta di isi. Ya, memang sih dari kemarin aku belum Mengonsumsi apapun. Tu-tunggu! Ck! Aku baru ingat tentang kejadian kemarin malam, itu semua sungguh menyeramkan..lantas aku harus bagaimana nanti? Aku sangat yakin bahwa hanya aku seorang diri yang selamat dari insiden itu.

Jujur, aku masih terus berharap dan berharap bahwa semua yang ku alami kemarin adalah mimpi.
Tetapi aku kembali tertampar oleh kenyataan karena semua yang ku alami ini terjadi dengan begitu nyata. Bukan hanya kelihatanya bahkan rasa sakit nya pun memang benar-benar nyata.

Reflek aku meringis sakit ketika berusaha untuk berdiri, aku baru menyadari bahwa lutut kiri ku terluka para akibat jatuh kemarin. Sungguh, rasanya aku benar-benar ingin menangis saja...ah, ternyata aku memang sudah menangis ya.

Karena aku tak kuat berdiri tanpa bantuan, maka aku menggunakan sebuah kayu untuk membantuku berdiri dan berjalan. Perut ku saat ini benar-benar lapar, kepalaku juga terasa berkunang-kunang, aku bahkan menepis berbagai macam pertanyaan dari bagaimana caranya aku dapat selamat malam itu, karena aku benar-benar yakin bahwa aku tak sadarkan diri ketika terjatuh ke dalam danau. Tetapi mengapa ketika aku bangun tadi aku sudah berada di daratan? Siapa yang menolongku?

Tapi...setelah ku ingat-ingat hutan ini sungguh berbeda dari hutan perkemahan itu. tolong siapapun! Sebenarnya apa yang terjadi padaku? Kenapa bisa aku terdampar di tempat yang berbeda seperti ini? ha...aku dapat merasakan bulu kudukku berdiri, pikiran-pikiran mengerikan mulai menghantui isi kepalaku. aku harus bagaimana? Aku ingin pulang tetapi aku malah terdampar di tempat lain yang sama sekali tak ku ketahui di mana itu.

Hiks, mengapa hidupku berubah begitu menyedihkan dalam waktu semalam? Saat ini aku benar-benar merasa seperti seorang gelandangan, bahkan mungkin lebih dari itu. penampilanku yang acak-acakkan, tubuhku yang basah kuyup dan aku tak tahu harus pergi kemana di tengah hutan belantara ini! bukankah aku sangat menyedihkan?! Belum lagi aku di hantui oleh kenangan mengerikan, di mana aku melihat dengan mata kepalaku sendiri tubuh manusia tercabik-cabik tanpa ampun dengan sangat menyeramkan.

Baiklah, aku tahu saat ini bukanlah waktunya untuk mengeluh, aku harus bertahan dan mencari jalan keluar, aku akan pulang dan melaporkan semua ini kepada polisi, termasuk juga dengan para warga yang mencurigakan itu. aku tak tahu mereka akan percaya atau tidak dengan pengakuan ku nanti, tapi yang jelas aku harus keluar terlebih dahulu dari hutan ini dengan selamat.

30 menit kemudian...

Sial, sial, sial! Sebenarnya hutan macam apa ini? kakiku rasanya seperti ingin patah mengelilingi hutan ini. rasa haus dan lapar juga semakin menjadi-jadi, tetapi sama sekali tak ada buah-buahan atau sekedar kelinci liar yang bisa di makan. Hahaha beruntungnya aku tak bertemu monster-monster menyeramkan atau hewan buas lainya.

hutan ini hanya berisi pohon-pohon yang menjulang tinggi, bahkan bunga sama sekali tak ada yang tumbuh di sini. benar-benar hanya ada pohon dan pohon. Kalau begini bisa-bisa aku mati kelaparan hiks....

Huwaaa aku benar-benar ingin berteriak meminta pertolongan, tapi ku urungkan niatku itu setelah berfikir mungkin itu bukanlah pilihan yang tepat. Bagaimana jika nanti yang datang malah monster, bandit atau hewan buas alih-alih seorang pangeran berkuda putih? Hahah terimakasih, lebih baik aku berusaha secara mandiri dari pada harus mencari mati.

Aku memutuskan untuk beristirahat sejenak, mengatur deru napas yang memburu akibat lelah. Hutan yang sangat lebat membuat minimnya sinar matahari yang dapat menerobos masuk memberikan cahaya ke dalam hutan. Sedari tadi yang ku dengar hanyalah suara jangkrik...tadinya aku sempat berfikir, ya setidaknya aku mempunyai teman, yaitu jangkrik. Oke, ku rasa aku mulai gila.

Sementara itu ditempat lain...

"yang mulia, baru saja terdeteksi seorang manusia yang memasuki hutan perbatasan. Sebaiknya kita apakan manusia kurang ajar itu yang mulia?" tanya seorang pria yang tampak menyeramkan dengan tiga mata di wajahnya.

"tangkap dia hidup-hidup, kemudian bawa padaku" pria bermata tiga itu menganggukkan kepalanya patuh sebelum pergi menjalankan tugasnya.

Kembali lagi pada Scarlet...

'Srakk!'

Dengan sigap aku memasang sikap waspada ketika mendapati semak-semak di hadapanku bergerak dengan sendirinya. Aku sangat ingin berfikir positif, mungkin itu hanya seekor tupai... tetapi aku tak dapat berfikir demikian lagi Karena trauma akan kejadian kemarin malam, di mana aku sok berfikir positif dan berujung berakhir seperti ini. untuk saat ini aku ingin berwaspada.

"Kyaaaaa!!!!" tanpa sadar aku memekik kaget ketika melihat segerombolan makhluk mengerikan keluar dari semak-semak itu. aku ingat betul bahwa rupa monster-monster kemarin malam itu mirip seperti monster yang berdiri di hadapanku ini.

Kaki dan tanganku bergetar hebat, kini aku tak dapat kabur kemanapun karena telah di kepung oleh para monster itu.
Salah satu dari mereka mendekat dan aku hanya dapat memejamkan mataku pasrah karena tak tahu lagi harus berbuat apa. Dalam hati aku berdoa semoga ayah baik-baik saja di sana, semoga ketika aku mati kelak arwah ku akan masuk surga dan di jauhkan dari neraka.

Hanya itu saja yang ku pikirkan saat ini, sebelum monster itu memukul kepalaku kuat hingga kesadaran ku hilang. Saat itu aku benar-benar hilang harapan dan berfikir bahwa aku benar-benar akan meninggalkan dunia.

SCARLET ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang