chapter 27

629 82 0
                                    

Happy Reading~!🌹



















Aku hanya dapat menelan pil pahit kala sosok yang ku cari tak dapat ku temukan di ruang aula ini. sungguh, rasanya begitu kecewa. Ini lah sebabnya aku tak ingin terlalu berharap lebih. Jika apa yang ku harapkan nyatanya tak menjadi kenyataan rasanya benar-benar menyakitkan.

Suasana perasaan ku kini buruk sekali dan para nona iblis ini begitu berisik dan menganggu. Aku pikir mereka akan berbeda dengan para nona bangsawan versi manusia, tapi kenyataannya mereka sama saja.

Tak henti-hentinya mereka berdatangan menghampiriku yang kini tengah duduk santai di kursi kebesaran ku. Tepat berada di samping Charles. Sedari tadi pria itu hanya menampilkan ekspresi yang cukup sulit untuk di jabarkan. Entah mataku yang bermasalah atau apa---tapi sekilas ia terlihat seperti kecewa. Entah karena apa penyebabnya.

“putri, apa benar anda reinkernasi dari nona Alena?”

“kya!!! Putri sangat cantik!”

“benar-benar pantas bersanding dengan yang mulia”

“apanya yang cantik? Biasa saja”

“diam jika kau tak ingin jadi abu”

Kira-kira begitulah ucapan demi ucapan yang terus saja di lontarkan oleh para nona iblis bangsawan ini. ya, beberapa saat yang lalu Charles dengan begitu percaya dirinya memperkenalkan ku sebagai tunanganya yang telah bereinkernasi kembali.

Tentu saja, hal itu membuat suasana seketika ricuh dan heboh Hingga pada akhirnya jadi seperti ini. banyak yang memuji dan tak sedikit juga yang mencibir baik secara langsung ataupun diam-diam. Kini aku mengerti dari mana asalnya sifat buruk manusia yang sering kali bermuka dua, suka mencibir, mengumpat dan lain sebagainya.

“kyaaa!! Apa yang terjadi?!” pekik seorang wanita yang berdiri tak jauh dari singgasanaku.

Sontak, hal itu memicu perhatian seluruh tamu hadirin. Tak banyak ekspresi mereka saat ini, hanya sebuah raut ketakutan kentara di wajah mereka yang sontak membuatku berdiri untuk melihat apa yang terjadi. tetapi Charles menahan salah satu lenganku, melarang ku meninggalkan kursi kebesaran ini. tak ingin berdebat, aku pun menurutinya.

“itulah yang terjadi jika kalian berani menghina tunanganku” ucap lantang Charles yang dapat membuat suasana mendadak hening nan mencengkam. Kini aku pun mengerti apa yang terjadi.

Ingat dengan salah satu gadis yang baru saja membicarakan diriku? Gadis yang mengatakan aku tidak cantik dan basa saja? kini gadis itu sudah tak bernyawa. Hilang menjadi debu yang berhamburan di atas lantai marmer aula kerajaan.

Aku sontak menutup mulutku tak percaya. Ternyata Charles lah pelakunya. Ku kira pria itu hanya akan diam saja walau mengetahui bahwa seseorang sedang mencelaku. Tetapi apa ini? reaksinya benar-benar mengagetkan ku.

Suasana terus saja menegang. sunyi dan sedikit menyesakkan. Semua tamu hadirin tampak ketakutan sembari menundukkan kepala, tak berani menatap wajah Charles yang kini berdiri angkuh di atas singga sananya. Ternyata inilah kekuatan seorang Charles yang baru ku ketahui. Benar-benar mempunyai kekuasaan besar hingga dapat membuat seluruh iblis bangsawan ini tunduk dan patuh padanya.

Tentu saja aku mengetahui bahwa mereka yang ada di ruangan ini rata-rata memiliki kekuatan yang tinggi. Kini sepenuhnya aku menyadari, bahwa kekuatan serta kekuasaan pria yang kini berdiri tegak di hadapan ku tak dapat di anggap sebelah mata.

“BAIK YANG MULIA, KEHENDAK ANDA ADALAH TUJUAN HIDUP KAMI” ucap lantang para iblis bangsawan sembari menekuk lutut menyembah Charles.

Tanpa sadar aku bertepuk tangan kagum melihatnya. Sesekali ku korek telingaku, barang kali salah mendengar apa yang baru saja mereka ucapkan.

Tujuan hidup mereka adalah mengikuti kehendak Charles? Wah…benar-benar luar biasa motto hidup ras iblis ini. tanpa sadar aku menggelengkan kepala. Sangat aneh mendengar kalimat itu berulang kali menggema di se penjuru ruangan dengan suara lantang tanpa keraguan.

Charles tampak tersenyum congah mendengar ucapan para rakyatnya, kemudian membalikkan tubuhnya kembali menduduki kursi kebesaranya. Menatapku sesaat dengan senyum miringnya kemudian dengan santai menikmati sebuah cairan merah kental di sebuah gelas kaca yang indah.

🌹🌹🌹

Tak henti-hentinya masalah menghampiriku. Awalnya aku merasa bingung ketika melihat satu per satu para tamu ini berbaris rapi sembari membawa sebuah benda-benda yang terbungkus dengan berbagai hiasan indah.

Awalnya aku tak mengerti, tetapi lama-kelamaan aku mulai paham bahwa sebenernya acara ini di selenggarakan untuk memperingati hari kelahiran pemimpin ras iblis ini yang tak lain dan tak bukan ialah--- Charles.

Sial, kenapa tidak ada satu orang pun yang memberitahuku?! Sungguh, bukanya aku ingin menyangkal ataupun memberi alasan. Tetapi kenyataan nya memang aku tak tahu jika acara ini adalah acara ulang tahun Charles. Pantas saja mereka semua kini berbondong-bondong memberikan hadiah…bahkan pelayan sekalipun ikut serta.

Aku yakin, hanya diriku seorang di ruangan ini yang tak ikut serta memberikan hadiah. Akan sangat memalukan jika mereka mengetahui bahwa aku tak memiliki persiapan.

Sebenarnya ada apa dengan Calista?! Ku lihat ia juga menjadi salah satu dari sekian banyaknya iblis yang ikut memberikan hadiah. Tapi mengapa ia tak memberitahuku? Padahal tadi ia melihat bahwa tanganku kosong tak membawa apapun untuk di berikan kepada Charles. Ha...sudahlah, tak ada gunanya juga menyalahkanya. Mungkin dia mengira aku sudah tahu ini lebih dulu.

“oh…putri Mahkota menjadi sosok terakhir yang akan memberikan hadiah kepada yang mulia”

“ku yakin itu pasti adalah hadiah yang begitu berharga”

“tentu saja, ia adalah tunangannya”

“kya!! Aku tak sabar untuk menantikanya”

Para gadis kembali memekik heboh yang tentu saja semakin membuatku bingung harus bagaimana. Bisa saja aku tak memberikan apa-apa, tetapi sebagai gantinya aku harus siap menjadi bulan-bulanan lelecucon para gadis bangsawan iblis ras ini. ingat? Mereka suka bergosip dan menyebarkan rumor. Akan sangat memalukan jika hal itu sampai terjadi.

🌹🌹🌹

Charles POV on...

Aku bukanya bodoh untuk tidak mengetahui dan meyadari bahwa Scarlet tak memiliki apapun untuk di berikan padaku. sebetulnya aku tak masalah akan hal itu, karena telah menebak sebelumnya bahwa hal ini pasti terjadi.

wanita ini membenci diriku, tentu saja aku tak akan terlalu mengharapkan mendapat hadiah di hari ulang tahunku ini. walau sejujurnya aku sedikit kecewa. Aku tak tahu mengapa ia membenciku setelah bereinkarnasi kembali.

Awalnya ia terlihat biasa-biasa saja, bahkan terlihat bosan menikmati acara ini. tetapi semua ekspresi tenangnya itu berubah saat melihat para tamu undangan mulai memberikan hadiah terbaik mereka.

Tentu saja, dalam hal menilai aku tak pernah salah. Mungkin saja perihal hadiah mulai mengusik pikiranya. Di tambah ucapan terang-terangan yang di lontarkan oleh para nona bangsawan di sini. ia tampak semakin terbebani.

Mungkin ia tak menyadari atau mungkin tak tahu bahwa sebenarnya aku sangat mengenal bagaimana watak aslinya. Tentu saja hal ini akan sangat menganggunya, karena ia tak akan tahan menjadi bahan lelucon para bangsawan iblis jika tak memberikan hadiah apapun padaku.

dari dulu hingga sekarang, wanita ini sebenarnya tak pernah berubah. Hanya satu hal yang tak lagi sama darinya---yaitu tak lagi mencintaiku seperti dahulu kala.

“emm…ku rasa aku harus ke toilet. Tolong izinkan aku pergi” pintanya yang tentu saja tak dapat ku tolak,  Maka dari itu aku hanya menganggukkan kepalaku singkat sebagai balasanya.

Di lihat dari ekspresinya ketika meminta izin pergi, ku rasa ia mungkin ingin menenangkan diri sembari menunggu para tamu undangan mulai bosan menunggu hadiah yang akan di berikanya. Ya, tak masalah juga Karena sudah dari awal aku tahu bahwa aku tak dapat mengharapakan apa-apa darinya.

SCARLET ✔️Where stories live. Discover now