DS| 42 •Anak•

11K 1.2K 154
                                    

“Hai ayah, apa kabar?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hai ayah, apa kabar?”

Yoga membulatkan matanya sempurna saat Adit memanggil Regan dengan sebutan ayah.

Regan pun bahkan tidak mengeluarkan reaksi sedikitpun terhadap Adit ini. Dia menepis lengan Adit dengan sangat kasar, lalu memasukan satu tangannya ke dalam saku celana mencari sesuatu di dalam sana.

Setelah berhasil menemukan ponselnya, dia melakukan video call dengan seseorang.

“Saya sudah tidak sanggup menjaga anak kamu, boleh saya penjarakan? Abian.”

“BOLEH. Jangan ragu-ragu untuk mempenjarakan pembunuh itu! Saya sudah hilang respect padanya.”

Tut ... Tut ...

Sambungan terputus secara sepihak. Abian lah yang mematikannya karena dia sudah muak mendengar kabar anaknya yang tidak pernah sadar sedikitpun.

Mendengar hal itu, tubuh Adit langsung melemas. Orang tua yang selama ini ia nantikan kabar beritanya sampai detik ini, ternyata dia memang sudah membuang dirinya.

Hal yang paling menyakitkan ternyata, selama ini dia di titipkan oleh Regan yang menjadi orang tua angkatnya selama di panti. Regan merawat Adit hingga dia berusia 15 tahun.

Dan selama itu Adit bersekolah di pondok dan pulang ke panti setelah adanya libur semester. Namun, selama ini Adit tidak pernah tahu bahwa Regan adalah ayah dari Khadafi yang selalu menjadi rival nya di pondok sampai sekarang.

Hatinya semakin sakit melihat kenyataan menyakitkan ini. Adit memegangi dadanya dan meremasnya.

Regan sudah tidak ada niatan untuk menolong Adit kali ini. Sudah berapa kali Adit membuat kesalahan yang sangat fatal, namun Regan masih memaafkan nya. Tetapi untuk kali ini Regan tidak akan memaafkan tindakan Adit yang membuat anak nya harus menjalani masa koma di rumah sakit akibat luka tembakan tersebut.

“A—ayah, ma—maafin Adit. Adit tidak tau kalau dia anak ayah hiks ... tolong maafin Adit sekali ini saja. Adit janji bakal jadi anak baik kedepannya,” mohon Adit yang sudah bersujud di kaki Regan.

Namun pria paruh baya ini tetap kekeh dengan pendiriannya. Dia tidak akan mengampuni Adit karena sudah membuat buah hatinya terluka. Adit harus siap menerima konsekuensi dari tindakan yang ia perbuat.

“Jalankan hukuman dipenjara. Serahkan diri kamu pada polisi dan jangan meminta pembelaan dari manapun, karena kamu tidak pantas mendapat pembelaan dari perbuataan keji kamu selama ini. Dan jangan lupakan dengan kasus pembunuhan ibu kamu,” ucap Regan langsung mengisyaratkan 2 polisi untuk masuk menangkap Adit dan gadis tersebut.

“Om, jangan penjarakan cewe ini. Dia juga korban seperti Xaula,” kata Yoga menahan gadis itu untuk tidak di borgol.

Regan berbalik badan, dan memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana. Dan menatap Yoga dengan tatapan datar, “Kalau dia tidak bersalah pasti akan di bebaskan.”

Yoga menghela napas panjang. Dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang. polisi pun langsung memborgol Adit dan Della dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Regan berteriak dalam rumah ini. Dia menarik rambutnya kasar, dan pikirannya sangat kacau sekarang.

“Maafin saya Adit, saya tidak bisa membela kamu kali ini. Karena kamu sudah melukai buah hati saya. Maafin saya, maafin,” gumam Regan.

Yoga tidak tahu sama sekali hubungan Regan dengan Adit, yang jelas dia harus membawa Regan keluar dari rumah ini. Yoga merangkul bahu Regan untuk berdiri.

Saat hendak keluar dari pintu, Xaula datang dengan pakaian yang sangat kacau. Bahkan rambutnya sangat berantakan seperti tidak di sisir berhari-hari.

Regan menatap Xaula yang baru saja datang. Gadis itu langsung membuang helm nya dan menyerahkan kedua tangannya di hadapan Regan. Kali ini Xaula benar-benar menyerahkan diri pada Regan.

“Penjarakan saya juga om. Saya juga bersalah disini,” kata Xaula menundukan pandangannya.

Regan sedang tidak ingin berlama-lama melihat Xaula. Dia melepaskan rangkulan Yoga dan pergi dari hadapan Xaula, “Temui ayah dan ibu kamu terlebih dahulu, setelah itu serahkan diri ke kantor polisi. Saya sedang tidak ingin melihat menantu yang tega melukai suaminya sendiri.”

Regan pun pergi meninggalkan Xaula dan Yoga di rumah ini. Yoga bahkan masih terpelongo melihat Regan yang meninggalkan dirinya. Kenapa keadaan menjadi seperti ini? Xaula telah kehilangan kepercayaan dari Regan.

Dia tidak sanggup bertemu dengan ayah nya, dan—apa barusan Regan bilang ibu nya? Xaula langsung tersadar dan segera berlari, namun di tahan oleh Yoga.

“Gue numpang ya, noh ditinggalin sama om Regan,” pinta Yoga. Xaula hanya memutarkan bola matanya, lalu mengisyaratkan untuk naik ke atas motornya.

🥀

Sudah seminggu berlalu, Khadafi masih terbaring lemah tak sadarkan diri.

Semua anggota keluarganya tidak ada capek-capeknya menjaga Khadafi, terlebih lagi Regan yang sangat menjaganya dari Xaula.

Pria paruh baya tersebut sudah hilang respect sama Xaula, karena bukan hanya menyakiti hati Khadafi lagi tapi dia sudah mencelakai Khadafi sampai harus melewati masa koma seperti Zwiena dahula kala.

Regan bahkan sampai nangis setiap malam dalam sujud nya. Dia masih trauma dengan kejadian Zwiena yang koma selama setahun dan sekarang dia harus melihat putra kesayangannya menghadapi masa koma seperti ini.

Regan selalu saja menyalahkan Xaula atas peristiwa ini. Dia sangat benci melihat Xaula dihadapannya. Kemarin Xaula sempat datang, namun langsung diusir oleh Regan karena dia sudah muak melihat Xaula dengan tatapan kosongnya itu.

Tadi nya Regan ingin melaporkan Xaula ke polisi, namun bagaimanapun Regan masih tidak tega melaporkan menantunya pada polisi.

Regan masih menganggap Xaula menantunya dan bahkan ayah dan ibu Xaula masih di rumah Regan sampai detik ini. Regan benar-benar menjaga kedua orang tua gadis itu dengan sangat baik. Mungkin harinya masih marah dengan tindakan Xaula, makan Regan memerlukan waktu untuk memaafkan Xaula.

"Kalau bukan karena anak angkat dan gadis sialan itu, putra saya tidak akan mengalami ini semua."

🥀🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀

Ada yang mau disampaikan? Silakan komen

Jangan lupa wajib vote yaaa

Follow Instagram:
@melati_dipr
@ale.rgnrx
@pouridiper

See you 💓

DISKUSI SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang