31. Thirty (One) part for DavUra

264 20 5
                                    

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulis
________________°•°________________

!!!WARNING!!!
🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞

     Pagi yang sangat cerah, burung-burung berkicau saling bersahutan, cahaya matahari saling berdesakan memenuhi ruangan yang terlihat gelap melalui gorden yang sedikit tersingkap. Membangunkan dua anak Adam berbeda jenis yang sedang tertidur lelap di sana.

     Si laki-laki terbangun lebih dulu, bukannya langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, ia malah sibuk memandangi wajah lucu istrinya kala tidur.

     Tak lama istrinya terbangun, membuat senyumnya yang tadi setipis awan, jadi secerah mentari pagi ini.

     Aurora membuka matanya perlahan dan langsung di suguhi pemandangan yang berbahaya untuk kesehatan jantung. Iya, wajah tampan Davin tepat berada di depan matanya.

     "Good morning babe." Bibir tebal Davin hendak mendarat di bibir istrinya tapi dengan gerakan cepat Aurora menghindar.

     "Ga usah cium-cium! Bau jigong!"

     Davin mencubit pelan bibir istrinya dengan tatapan datar. "Pagi-pagi udah ngajak gelud. Beywan sini!"

     "Berani emang?" Tantang Aurora. Davin hanya meringis dengan kekehan kecil.

    "Berani lah! Ntar malem aja tapi, disini ya?" Davin menaik turunkan alisnya dengan tatapan menggoda.

Bugh

    Aurora mendorong punggung suaminya dengan kedua kakinya hingga Davin jatuh dari atas kasur. "JAUH-JAUH LO MESUM!"

     "Mesum gini lu juga sayang, ntar gue ngilang lu cariin!"

     "Ya jangan ngilang lah biar ga gue cariin."

    Sudahlah Davin pasrah.

•••

    Terik matahari yang begitu mencubit tak menghalangi niat pasangan Raja Ratu itu untuk menjemput buah hati mereka di sekolah. Iya lah gak menghalangi, orang mereka naik mobil. Pekok.

    Sampai di depan sekolah Naufal, mobil mahal milik Davin berhenti diantara mobil-mobil lainnya. Namun tetap, yang terlihat mahal dan berkelas hanya mobil Davin di situ.

     "Sampe kapan kita nunggu disini? Perasaan ini udah waktunya Naufal pulang, kok ga keluar-keluar itu bocah?" Davin melirik jam tangan bermerek rolex nya yang menunjukkan waktu pukul satu siang, lalu mengalihkan pandangannya pada gerbang sekolah Naufal yang masih tertutup.

     "Babe!" Panggil Davin pada istrinya tanpa menoleh karena sibuk memandangi gerbang sekolah yang sama sekali tidak menarik, namun tak mendapat jawaban dari Aurora.

     "Sayang-- lah, bocah nya tidur. Pantesan gue panggil kagak jawab." Tangan kekar Davin bergerak menyisihkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah manis istrinya. Wajahnya perlahan mendekat pada hidung mancung Aurora, dan mengecupnya sekilas.

    Terlintas sebuah ide cerdas di otaknya kala Aurora membuka matanya karena merasa terusik. Tangan Aurora mendorong wajah suaminya menjauh karena ia ingin membenarkan posisi duduknya.

    "Babe,"

    "Hmm"

    "Hari ini kita anterin Naufal nginep di rumah bunda yuk!"

    Aurora menatap heran suaminya, tak biasanya. Padahal setiap Naufal ingin menginap saja harus mama atau bunda nya yang memaksa, tapi sekarang apa maksudnya?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 01, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AURORA [PENULISAN DI BERHENTIKAN]Where stories live. Discover now