28. Twenty Eight | Queen

412 29 0
                                    

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulis
__________________°•°__________________

     Tiga hari kemudian Tasya sudah diperbolehkan pulang dan Alvin pun tak merasakan sakit lagi.

    Alvin dan Tasya beserta dua anak kembarnya menuju mansion yang dibeli oleh Alvin didekat rumah Aurora dan Davin. Aurora, Davin dan yang lainnya mengantarkan mereka berdua sekalian singgah untuk beristirahat sejenak.

      "Ra, lu kapan mau nyusul?" Tanya Valen menggoda setelah mereka duduk diruang tamu.

      Aurora hanya menatap kesal pada Valen. "Buangke. Ntaran aja, gua masih banyak masalah!"

     Semua menatap Aurora jengah. Kapan masalah perempuan satu ini selesai? Apakah tidak ada waktu untuk Aurora bahagia? Batin mereka seperti itu yang tentu saja didengar Aurora.

      "Insya Allah secepatnya, sekarang tinggal satu masalah, dan untuk masalah ini bang Leno bakal bantu"

      "Hah? Bang Leno? Kapan dia bakal kesini?" Tanya Ayana heboh.

      "Apa hubungannya Lo sama bang Leno Ra?" Tanya Andra curiga. Jangan lupa kalau Andra masih punya hubungan darah dengan Aleno Frescha Zaimond. Sepupuan.

      Aurora merutuki kebodohannya dengan menyebut nama Leno didepan Andra. Ia benar-benar lupa.

     "Emmm, emmmhhh. Gangster dia sekutu RDM. Jadi gua anggep dia Abang gue sendiri! Iya gitu." Ucap Aurora gugup. Andra tidak cukup percaya dengan jawaban Aurora. Tapi ntah lah. Itu urusannya, ia akan mencari tahunya nanti.

      "Gue mau ke markas. Lo pada mau ikut gak?" Ucap Aurora mengalihkan pembicaraan.

      "Ngapain sayang?" Tanya Davin sambil mengelus rambut Aurora.

      "Mau bunuh dia" jawab Aurora polos.

     "Ntaran aja ya. Kamu baru aja sembuh, aku gak mau kamu kenapa-kenapa!" Balas Davin menolak keras. Enak saja baru sembuh sudah main pisau.

     "Tapi maunya sekarang!" Ucap Aurora sambil mengeluarkan puppy eyes nya. Aurora kumat manja nya.

      Ingatkah kalau Davin akan lemah jika Aurora sudah begini. AIIIIHHH! Ia tak bisa menolak.

      "Huuuuuffffftttt! Apa boleh buat? Its okay! Tapi aku temenin, ga boleh nolak atau ga sama sekali!" Jawaban Davin membuat Aurora tersenyum sumringah dan lantas memeluk Davin erat.

      "EKHEM! MASIH ADA ORANG WOY!" teriak Galang membuyarkan keromantisan kedua sejoli itu.

PLAK!

     Bukan respon yang baik melainkan sebuah tamparan keras dari istri tercinta nya yang ia dapatkan.

      "Sakit beb!" Galang meringis.

     "Suka banget ngerusak suasana!" Ucap Ayana menatap suaminya kesal.

     "Lagian mesra mesraan didepan banyak orang."

      "SSDA DONG!" sentak Aurora dan Davin.

     "SSDA apaan?" Mereka bingung.

      "SUKA SUKA DAVIN AURORA DONG!" sentak Aurora dan Davin lagi. Mereka mengelus dada kesal. Pasangan ini bar bar nya kelewatan.

Kalo kelewatan puter balik lah.
 
       "Astaghfirullah! Sabar sabar! Punya temen kek iblis!" Gumam Farel dan yang lainnya.

      "KITA BERDUA KAN EMANG IBLIS!" Aurora dan Davin menyentak lagi.

AURORA [PENULISAN DI BERHENTIKAN]Where stories live. Discover now