16. Sixteen | Queen

472 29 0
                                    

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulis
__________________°•°__________________

  "Raja yang sebenarnya adalah Raja yang selalu setia dan percaya pada Tuhan, dan Ratu nya" - Davin Alvareza

  
      Aurora terbangun karna suara ketukan pintu dari luar. Gadis berstatus istri orang namun juga pelajar dan Ratu dunia kegelapan itu bergerak malas menuju pintu untuk membukanya.

    "Neng, Aden! Makan malam sudah siap!" Ucap bi Inah dari luar kamar.

    "Iya bi, bentar lagi Aurora turun sama Davin" jawab Aurora. Bi Inah pun meninggalkan kamar Aurora.

    Aurora mencuci wajahnya terlebih dahulu lalu membangunkan Davin yang masih tertidur.

    "Dav, bangun! Makan malam yuk!" Ucap Aurora sambil menggoyangkan lengan Davin. Davin pun merasa terusik kemudian membuka matanya.

    "Kenapa?" Tanya Davin.

     "Makan! Kamu belum makan dari tadi!" Jawab Aurora. Davin mengangguk lalu beranjak dari kasurnya.

Cup

     Sekali lagi ia mencuri satu ciuman di bibir Aurora. Aurora yang mulai terbiasa pun tak kaget lagi, namun hati dan jantungnya masih tetap kejedar-kejedur jika mendapat perlakuan manis dari suaminya itu. Sembari menunggu Davin mencuci muka, Aurora merapikan kasur mereka.

    Beberapa saat kemudian Davin keluar dengan wajah yang sudah fresh walaupun perban masih membalut kepalanya.

    "Yuk!"

  Aurora dan Davin segera menuju meja makan.

    "Den Davin udah baikan?" Tanya bi Inah setelah Davin dan Aurora duduk.

    "Udah bi" jawab Davin. Bi Inah mengangguk lalu beranjak pergi.

    "Bi Inah mau kemana?" Tanya Aurora.

    "Bibi mau makan neng sama suami" jawab bi Inah.

    "Bibi makan disini aja, sama pak Roji juga" balas Aurora.

    "Tapi gak sopan atuh neng!" Sangkal bi Inah.

    "Gapapa udah! Buru panggil pak Roji kita makan sama sama" sahut Davin.

    "Gaada penolakan, bi!" Sela Davin sebelum bi Inah bicara.

    "Baik den! Bentar bibi panggil pak Roji dulu!" Ucap bi Inah lalu pamit memanggil pak Roji.

    "Ayo pak! Kita makan malam bersama" ajak Aurora. Pak Roji dan BI Inah merasa canggung karna makan semeja dengan majikannya.

    Disisi lain mereka juga senang dan bahagia karna mendapat majikan yang sebaik Aurora dan Davin.

    Setelah selesai makan malam, Aurora berniat membeli keperluan rumah di supermarket.

     "Dav, aku mau beli keperluan rumah sebentar ya! Kamu istirahat aja!" Pamit Aurora.

    "Aku ikut!" Ucap Davin.

AURORA [PENULISAN DI BERHENTIKAN]Where stories live. Discover now