06. Six | Queen

718 45 0
                                    

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulis
__________________°•°__________________

 
      Keesokan harinya, mansion keluarga Alexan kedatangan dua orang gadis cantik yang merupakan sahabat Aurora.

      "ASSALAMUALAIKUM HELLO PENGHUNI MANSION! AYANA ELLYA ROBERTSON DAN ADELIA SHAFANA ETANIA DATANG! MANA RED KAMPRET NYA WOY! CAMPRET MERAH NYA MANA!" teriak seorang gadis cantik dengan rambut sebahu dan pipi yang chubby. Dia adalah Ayana Ellya Robertson, anak tunggal dari keluarga Robertson, keluarga terkaya nomor 10 di dunia.

   "Berisik, Ayana!" Ucap seorang gadis disampingnya. Dia adalah Adelia Shafana Etania, seorang gadis dengan wajah cantik, mata bulat dan tubuh nya mungil, membuat gadis itu terlihat menggemaskan.

     "Sapa sih pagi pagi dah brisik! Ganggu bae dah!" Ucap Alvan yang masih belum sadar kalau Ayana dan Adel yang datang.

     "BANG ALVAN!" teriak Ayana dan Adel bersama lalu memeluk Alvan dengan sangat erat membuat Alvan kehabisan napas.

     "Woy! G--gua s-se-sek!" Ucap Alvan terbata. Ayana dan Adel melepaskan pelukannya dan nyengir tidak jelas.

     "Lo berdua mau bunuh gue?" Tanya Alvan sarkas.     

     "Ya maap Bang!" Ucap Adel cengengesan.

     "Sapa sih, Van?" Tanya Alvin yang baru datang.

     "BANG ALVIN!" teriak Ayana dan Adel lalu memeluk Alvin.

    "Sumpah! Nih abis ini kuping gue bakal budeg! Toa banget sih Lo berdua!" Ucap Alvan kesal.

     "Bodo, wleee!" Balas Ayana dan Adel lalu menjulurkan lidahnya kepada Alvan. Sedangkan yang diejek misuh misuh tidak jelas.

    "Kalian kapan sampe?" Tanya Alvin lembut. Memang Alvan dan Alvin sudah sangat akrab dengan para sahabat adik perempuan nya.

     "Baru aja! Tadi abis dari bandara langsung kesini! Disuruh Aurora!" Jawab Adel.

     "Lah terus Aurora nya mana?" Tanya Ayana yang mencari keberadaan Aurora.

     "Masih ngebo! Sono kalian samperin!" Jawab Alvan. Ayana dan Adel mengangguk lalu berjalan menuju kamar Aurora.

Brak!

   Sesampainya di depan kamar Aurora, Ayana langsung mendobrak pintu kamar. Namun sang pemilik kamar seolah menulikan pendengaran nya, ia masih sangat betah di alam mimpinya.

     "Buset nih anak budeg apa gimana yah? Pintu didobrak segitu kerasnya gak kedengeran!" Ucap Ayana kesal pasalnya Aurora sama sekali tidak bergeming.

     "AURORAAAAAA!" Teriak Ayana. Sedangkan Adel menutup telinganya rapat rapat. Aurora yang mendengar lengkingan suara dari sahabat nya pun terlonjak kaget dan refleks bangun dari tidurnya.

     "Ngapa sih Lo teriak teriak? Mana cempreng banget lagi!" Ucap Aurora kesal.

     "Lagian Lo gak bangun bangun! Ini udah jam sebelas siang, Aurora!" Jawab Adel geram.

     "Oh! Udah Lo semua keluar dulu! Gua mau mandi! Hubungi Tasya sama Valen buat kesini!" Ucap Aurora mengusir. Ayana dan Adel mendengus lalu keluar dari kamar Aurora. Aurora pun beranjak ke kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya.

     Setelah selesai, Aurora langsung menuju kebawah untuk menemui kedua sahabatnya yang sedang mengobrol dengan Abang twins nya.

     "Gimana? Udah hubungi Tasya sama Valen?" Tanya Aurora sambil duduk disamping Alvin.

AURORA [PENULISAN DI BERHENTIKAN]Where stories live. Discover now