25. Twenty Five | Queen

428 24 0
                                    

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulis
__________________°•°__________________


     Sudah hampir satu bulan Aurora kembali di Indonesia. Satu bulan itu pula kehidupan Davin dan Alvin berubah. Yang awalnya dingin sekarang seolah mencair.

Contohnya seperti ini,

     Tiga hari yang lalu saat akan pergi ke kantor, Davin terus tersenyum sepanjang jalan membuat orang-orang menatapnya heran.

     Begitupun saat sampai di kantor. Sepanjang koridor dan lobby, Davin terus tersenyum membuat para karyawannya menatapnya heran dan kagum. Karna selama memimpin perusahaan ini Davin tak pernah sekali pun tersenyum.

     "Siska ke ruangan saya!" Ucap Davin pada salah satu karyawannya.

     "B-baik Pak!" Jawab karyawati yang bernama Siska itu. Wanita yang bekerja di bidang manajemen bisnis itu merasa jantungnya akan keluar saat Davin memanggilnya.

     Setelah berada di ruangannya Davin berbalik dan menatap Siska.

     "Berikan saya laporan tentang kerjasama perusahaan kita dengan A'A Group!" Ucap Davin dengan nada yang sedikit ramah. Inget gaes, cuma sedikit loh!

     Siska mulai menjelaskan laporan yang ia buat tentang kerjasama J'Group dengan A'A Group sesuai permintaan sang atasan.

     Setelah menjelaskan Siska menunduk. Ia sudah mewanti-wanti jikalau presentasi nya ada yang kurang di mata Davin. Sampai sekarang banyak karyawan yang ketar-ketir jika berhadapan dengan pria bermarga Janshon ini.

     "Bagus! Saya suka laporan kamu! Gaji kamu bulan ini saya naikkan beserta tim yang bekerja bersama kamu!" Siska melongo tak percaya. Biasanya atasannya ini akan berbicara dingin dan ketus, tapi tidak sekarang. Sekarang nada bicaranya ramah disertai dengan senyum.

     "Te-terima kasih pak!" Ucap Siska sumringah lalu keluar dari ruangan Davin.

     Ini semua karna Aurora. Sungguh Aurora berpengaruh terhadap perilaku dan kehidupan lelaki itu.

     Sekarang Aurora tengah memasak sarapan untuk mereka bertiga. Tasya dan Alvin? Mereka tak lagi datang pagi ke rumah sejak Aurora kembali. Jadi Tasya tak perlu bolak-balik untuk mengerjakan tugasnya.

     "SAYAAANGG PAKEIN DASI!" Teriak Davin dari kamar.

     "MOMMY SEPATU NAUFAL DIMANA?" Naufal ikut berteriak seperti ayahnya membuat ibu satu anak itu pusing.

     Bagaimana tidak, dua laki laki separuh jiwanya berteriak dan bersaing agar bisa mendapatkan perhatian Aurora. Ingatkan Aurora untuk mencelupkan kaki mulus Davin dan Naufal ke laut piranha agar mereka tak lagi berteriak.

     "MOMMY SEPATU NAUFAL DIMANA? NAUFAL UDAH CARI TADI!"

     "SAYANG PAKEIN DASI, AKU UDAH TELAT!"

     Sudah! Aurora benar-benar dibuat pening oleh dua orang ini. Aurora mematikan kompornya dan menghampiri dua orang yang menyebalkan itu.

     "Davin! Sini!" Davin mendekatkan dirinya. "Naufal! Sepatu kamu di jendela! Kan kemaren abis dicuci!" Lanjut Aurora sambil memakaikan dasi di leher Davin.

AURORA [PENULISAN DI BERHENTIKAN]Where stories live. Discover now