12. Twelve | Queen

522 33 0
                                    

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulis
__________________°•°__________________


"WOY WOY WOY BANGUN WOY!" teriak Alvan didepan pintu kamar Aurora dan Davin.

"WOY BANGUN ELAH! BIKINNYA ENTAR AJA NANTI MALEM!" teriak Alvan lagi karna merasa tak ada jawaban.

"Siapa sih tuh? Ganggu bae dah!" Gumam Davin karna tidurnya terganggu. Ia melepas tangannya yang memeluk Aurora dan menemui Alvan.

"Ngapa sih?" Tanya Davin kesal.

"Turun jingan! Makan malem! Bikin debay nya ntar malem aja"

Plak

Davin menggeplak kepala Alvan keras.

"Sakit king!" Adu Alvan kesakitan.

"Debay pala lo debay!"

"Udah lah! Turun cepet! Ajak Aurora! Makan malem, sekalian katanya Daddy mau ngomong" ucap Alvan.

"Hmm"

BRAK!

Davin membanting pintu keras, membuat Aurora yang tidur kaget.

"Astaghfirullah! Sabar sabar punya adek ipar iblis! " Ucap Alvan sambil mengelus dadanya lalu meninggalkan kamar Aurora.

"Siapa sih, Dav?" Tanya Aurora dengan mata tertutup dan posisi duduk.

"Alvan, dia nyuruh turun buat makan malam" jawab Davin.

"Yaudah cuci muka sana!" Suruh Aurora. Davin mengangguk.

Cup!

Davin mencuri satu ciuman di bibir Aurora. Ia pun segera berlari ke kamar mandi dan menebak bahwa Aurora akan berteriak setelah ini.

"DAVIN OMEEEEEESSSS!" teriak Aurora kesal bercampur senang. Pipinya memanas dan merona.

"Tuh kan bener!" Gumam Davin di kamar mandi. Lalu ia mencuci wajahnya dan keluar. Saat keluar ia mendapati Aurora duduk dipinggir kasur dengan bibir yang maju beberapa senti juga dengan pipi yang merona.

"Bibir jangan dimaju majuin! Mau dicium?" Goda Davin. Aurora semakin kesal.

"Dasar omes!" Cibir Aurora.

"Sama istri sendiri gapapa kali" timpal Davin.

"Bodo! Benci pokoknya aku benci!" Ketus Aurora dengan muka cemberut membuat wajahnya semakin imut bagi Davin.

"Benar benar cinta kan?" Goda Davin.

Aurora melangkahkan kakinya menuju kamar mandi tanpa mempedulikan ucapan Davin lagi dan mencuci wajahnya. Setelah kembali ia mendapati Davin tengah memainkan ponselnya.

"Ayok turun" ajak Aurora, Davin mendongakkan kepalanya lalu mengangguk. Mereka bergandengan tangan menuju ruang makan.

"Yang udah sah mah beda" cibir Alvan melihat kemesraan Aurora dan Davin.

AURORA [PENULISAN DI BERHENTIKAN]Where stories live. Discover now