•23 : Lost•

1.4K 111 1
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Hampir seharian Haechan duduk termenung di sekitar sungai Han. Teriknya matahari tidak membuat kekalutan Haechan menghilang. Perkataan orang suruhan keluarganya beberapa jam lalu terus berputar dipikirannya.

"Kami udah melacak tetapi jejak nona Louisa tidak bisa ditemukan bahkan hingga keluarganya, mereka seperti hilang ditelan bumi tuan."

Sebenarnya ada apa? Kenapa Louisa tiba-tiba menghilang tanpa jejak? Apakah sengaja disembunyikan oleh keluarganya?

Batin Haechan terus bertanya-tanya. Louisa menghilang dengan membawa semangat hidupnya. Tidak ada petunjuk apapun yang bisa menemukan Louisa.

Haechan menatap teduh bulan di atas langit. Terbayang senyuman Louisa membuatnya ikut melengkungkan bibirnya ke atas.

Cekrek

Haechan langsung menoleh ke segala arah. Suara jepretan kamera mengejutkannya. Dia memakai maskernya kembali dan tudung hoodie nya kemudian bergegas pergi.

•••

"Darimana aja?" suara dibelakang menghentikan langkahnya.

Haechan tidak akan tidur di dorm dream, karena masa promosi dream sudah selesai jadi ia akan pindah kembali di dorm 127.

"Hampir seharian lo pergi tiba-tiba, Haechan-ah. Kalau ada masalah jangan dipendam sendirian, cerita sama member lain. Siapa tau kita bisa membantu lo."

Haechan menunduk. Taeyong memang peka dengan keadaan, itu yang membuatnya kadang sulit berbohong.

"Mianhae, hyung." katanya pelan.

Taeyong menarik lengan Haechan ke sofa untuk duduk. "Coba ceritakan."

Melihat Haechan yang ragu membuatnya kembali berbicara. "It's okay, kalau kamu masih ragu nggak apa. Tapi jangan sungkan buat minta bantuan oke? Kita ini adalah keluarga." kata Taeyong tulus.

"Hyung mau tidur, kamu juga sana, udah malam. Besok masih ada schedule." sambung Taeyong, beranjak pergi.

"Louisa hilang tanpa jejak hyung." ujar Haechan tiba-tiba.

Taeyong menoleh cepat, mendekati Haechan lagi.

"Gue udah coba lacak lewat orang suruhan keluarga, tapi hasilnya nihil. Mereka bilang nggak ada petunjuk apapun. Gue frustasi hyung. Louisa dibawa pergi sama keluarganya." Haechan menunduk. Bahunya mulai bergetar menahan tangisan.

"Haechan-ah.." Taeyong menepuk pelan bahu Haechan, mencoba menenangkannya.

"Gue atau member lain pasti bakal bantu cari kekasih lo. Jangan patah semangat kalo lo emang cinta sama dia."

"Percuma. Kalian mau gimana pun carinya hasilnya bakal sia-sia. Gue tau keluarga Louisa kaya apa hyung. Sekarang, gue cuma bisa menunggu. Menunggu dia kembali." Haechan langsung pergi ke kamarnya. Suara isakan samar-samar mulai menghilang.

Satu-persatu member NCT lainnya mulai keluar dari persembunyiannya. Sewaktu Taeyong berbicara dengan Haechan, mereka sengaja sembunyi agar Haechan mau memberitahu masalahnya.

"Terus sekarang mau gimana?" tanya si member tertua.

"Apa yang Haechan bilang ada benarnya. Sekarang lebih baik kita selalu ada di dekatnya, jangan biarkan dia sendirian." ujar Mark.

"Tapi kita tetap harus coba apapun caranya." sahut Johnny.

Yang lain setuju dengan penuturan Johnny. Mereka pun masuk ke kamar, sebagian ada yang tidur diruang televisi karena tidak muat.

Sementara itu dilain tempat, Louisa sudah sadar tetapi keadaannya belum pulih. Mata cantik itu menatap pemandangan pepohonan lewat jendela disampingnya.

"Isa, sebentar lagi suster akan jemput. Mommy mau menemui dokter dulu ya?"

Louisa mengangguk pelan tanpa mengeluarkan suara. Melihat itu, Florence tersenyum miris. Setelah mengetahui keadaannya, Louisa begitu terpuruk.

Florence menutup pintu ruangan dengan pelan. Ada dokter yang menunggu didepan ruangan.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Florence.

"Belum ada perubahan. Sedikit sulit karena nona Louisa tidak ada semangat hidup yang mendorongnya untuk membaik. Jika terus begini, kemungkinan sembuhnya akan lama." jelas dokter

"Saya sarankan nyonya melakukan sesuatu yang membuat semangatnya bangkit. Keadaan kaki nona Louisa cukup serius, ditambah kepalanya yang mengalami geger otak. Jangan biarkan nona Louisa memikirkan hal yang berat, itu akan berimbas pada kepalanya dan bisa membuatnya pusing."

"Saya akan memberikan detail berkembangnya setiap seminggu sekali. Kalau begitu saya permisi pergi nyonya." dokter itupun akhirnya pergi. Diluar ruangan hanya ada mommy Louisa.

"Terimakasih, dokter." ujar Florence.

Sedangkan Louisa yang samar-samar mendengar penuturan sang dokter, hatinya menjadi sedih. Ia cacat sekarang. Kalau Haechan tahu pasti akan meninggalkannya. Louisa takut itu.

Tetapi kalau terus bersama ada banyak kemungkinan-kemungkinan buruk. Akan banyak hujatan-hujatan yang Haechan dapatkan.

Bertahan atau berpisah.

Louisa hanya bisa memilih diantara kedua kata itu. Ia meringis sakit saat rasa nyeri mendera kepalanya. Tangannya meremas rambut berusaha mencoba untuk menghalau rasa sakit.

•••

[Tiga Dari Empat Sasaeng Berhasil Ditangkap! Polisi Masih Mencari Satu pelaku Lagi!]

[BREAKING NEWS! Lee Haechan NCT Dipanggil Pihak Kepolisian Untuk Dimintai Keterangan!]

[Salah Satu Pelaku Ada Yang Masih Dibawah Umur, Haechan NCT Tetap Tidak Akan Mencabut Tuntutannya!]

[BREAKING NEWS! Model Asal Indonesia Dicurigai Sebagai Kekasih Dari Lee Haechan NCT!]


Secret Girl || Fanfiction Where stories live. Discover now