•06 : Pemotretan•

2.1K 130 0
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Seminggu berlalu sejak rumor dating Haechan dan salah satu member Itzy. Beberapa penggemar masih ada yang membicarakan tentang rumor itu. Dan selama seminggu itu juga Louisa sibuk dengan berbagai pemotretan, apalagi sebuah brand terkenal disana mengambil Louisa sebagai brand ambassador membuatnya semakin dikenal masyarakat Korea Selatan. Ditambah wajah Louisa termasuk dalam standar kecantikan disana.

Siang ini Louisa ada pemotretan majalah Elle. Beruntung Louisa mempunyai manager tambahan, sehingga tidak kerepotan.

"Selamat datang nona Louisa." sapa staff yang mengatur pemotretan.

Louisa mengangguk dan tersenyum tipis.

"Sebelumnya saya minta maaf karena memberi tahu ini secara mendadak. Siang ini nona akan pemotretan bersama salah satu idol pria. Karena kosmetik ada seri untuk laki-laki, pihak perusahaan meminta agar salah satu idol menjadi model seri ini."

Louisa mengangguk tidak masalah. Meskipun mendadak, jalani saja. "Siapa yang jadi pasangan saya?"

Staff itu menggaruk tengkuknya kikuk. "Itu.."

"Selamat siang semuanya!"

Suara laki-laki menginterupsi ucapan staff. Louisa merasa familiar dengan suaranya.

"Maaf saya terlambat." orang itu membungkuk sopan.

Louisa menatap tidak percaya. Kekasihnya kok ada disini?

"Ekhem.. nona ini laki-laki yang akan menjadi pasangan anda nanti." jelas staff itu.

Perempuan itu mengangguk kaku. "O-oke.."

"Sebaiknya kalian segera dirias. Kalau begitu saya permisi."

Manager yang ikut dengan Haechan pergi untuk membeli makan setelah berpesan agar tidak membuat kerusuhan. Anak asuhnya itu sangat aktif, hingga ia terkadang kewalahan menghadapinya.

Haechan tersenyum lebar. "Terkejut ya?" katanya jahil.

Orang di depannya memasang wajah cemberut. "Kenapa nggak bilang?"

"Sengaja." kata Haechan tanpa bersalah.

Louisa melirik sinis kemudian pergi keruang rias. Ruang rias hanya ada satu, cuman disekat tengah-tengah.

Chloe yang baru datang setelah menyelesaikan urusan dibuat bingung dengan wajah masam Louisa.

"Kenapa lo?"

Disaat mengobrol berdua, Chloe dan Louisa lebih menggunakan bahasa Indonesia.

"Liat ruang sebelah!" ketus Louisa.

Chloe mengerutkan dahinya dan mengikuti perkataan Louisa. Wajahnya mengintip sedikit, saat itu juga matanya membulat terkejut.

"Eh, doi lo disini?!"

Louisa cemberut. "Iya, tadi staff disini bilang katanya dia bakal jadi pasangan dipemotretan."

"Kok bisa?" karena hal ini mustahil terjadi. Pemuda itu seorang idol, mempunyai banyak penggemar dan sasaeng. Ia takut para sasaeng pemuda itu tidak terima dan menyerang bos nya. Apalagi tema pemotretan ini romantis. Oh my god! Chloe pusing memikirkannya.

"Nggak tau! Gue aja heran," Louisa berdecak malas. Sungguh kekasihnya itu tidak ada takut-takutnya, bisa mengambil pemotretan ini. Apakah dia tidak takut diserang penggemar?

•••

Louisa merasa kali ini pemotretan terlama dari sebelum-sebelumnya. Haechan, pemuda itu terus bercanda membuat manager angkat tangan. Bahkan beberapa kali meminta maaf pada pihak majalah atas tingkah anak asuhnya.

"Serius atau aku marah." desis Louisa penuh penekanan disela pemotretan.

Haechan hanya tertawa kecil dan mulai serius. Takut kekasihnya marah beneran.

"Oke selesai!" intruksi fotografer.

Louisa menghela nafas lega. Akhirnya selesai juga. Ia kembali ke ruang rias menghiraukan keberadaan Haechan yang mengikuti langkahnya.

Manager Louisa, Chloe menghampiri Louisa untuk membersihkan keringat menggunakan tissue.

"Ini makan dulu, nanti lambung lo kambuh lagi." Chloe menyerahkan sekotak makanan dari restoran terkenal.

Haechan memperhatikan gerak-gerik dalam diam. "Nanti jam 7 malam aku tunggu di basemant, dandan yang rapih ya." pemuda itu mengelus puncak kepala Louisa dan mengecup sekilas pipinya sebelum pergi.

Louisa menatap kepergian kekasihnya melalui cermin. Matanya beralih menatap managernya. "Dia tau nanti malam gue nggak ada jadwal?" tanyanya bingung.

Orang yang ditanya terlihat mengangguk. "Dia sempat tanya sama gue, kayanya mau ngajak lo dinner."

Louisa bergumam tidak jelas. Sebenarnya ia takut ada apa-apa dengan kekasihnya itu. Haechan tipe orang yang keras kepala, tidak pernah mau mengalah dan sedikit tidak perduli dengan sekitar. Berbeda dengan imagenya di depan kamera. Inilah salah satu rahasianya.

Hubungan mereka saja cukup rumit, tidak tahu kedepannya akankah tetap bersama atau tidak. Tapi setiap ia mencoba membahas masalah ini dengan Haechan, pemuda itu selalu marah. Louisa menghela nafas lelah, ia hanya bisa berdoa.

 Louisa menghela nafas lelah, ia hanya bisa berdoa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Secret Girl || Fanfiction Where stories live. Discover now