•10 : Kotak Hitam•

1.6K 103 1
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Chloe baru saja hendak masuk ke dalam unit apartemen Louisa, matanya menangkap sebuah kotak di samping pintu.

Chloe baru saja hendak masuk ke dalam unit apartemen Louisa, matanya menangkap sebuah kotak di samping pintu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa nih?" ia langsung mengambil kotak itu dan masuk ke dalam unit apartemen.

"Louisa?" panggil Chloe melihat Louisa sedang sibuk dengan laptop.

"Lo udah mulai buat skripsi?" tanya Chloe.

Louisa bergumam sebagai jawaban. Matanya terus menatap layar laptop dan jari-jarinya semakin lincah menari diatas keyboard.

"Gue nemuin ini di depan, ini punya lo?" Louisa memandang kotak tersebut. Kotak itu berwarna hitam.

"Nggak tau, coba sini gue liat!" Chloe menyerahkan kotak hitam itu lalu ia melipir duduk di sofa.

"Apa ini?!" seru Louisa terkejut. Kotak itu berisikan fotonya dengan cairan merah seperti darah dan ada tulisan 'menjauhlah dari Haechan oppa, wanita jalang!'.

Chloe pun sama terkejutnya begitu melihat isi kotak hitam tersebut. "Wah!" gumamnya tidak percaya. "Mereka udah mulai bertindak ternyata sa! Dan parahnya lagi bisa ngebobol keamanan apartemen."

"Mereka pikir gue bakal takut gitu? Nggak tau aja mereka siapa gue." disaat seperti ini, sempat-sempatnya Louisa menyombongkan identitasnya.

Chloe memutar bola matanya malas. "Terus mau gimana?"

Louisa membuang kotak itu ke tempat sampah. "Biarin aja, toh nggak berpengaruh ke gue." katanya santai.

"Dih bener-bener ye!" decak Chloe.

Louisa tidak peduli dan melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda. Hampir 15 menit mereka saling diam.

"Isa?" panggil Chloe disela keheningan. Louisa melirik sekilas. "Waeyo?" tanyanya.

(Kenapa)

"Gue mau tanya, kenapa lo mau jadi model? Kenapa nggak penyanyi, padahal suara lo bagus."

Louisa menghentikan kegiatannya sejenak. Kemudian melanjutkan kegiatannya tanpa menjawab pertanyaan Chloe.

"Kalo lo lupa gue sepupu lo Isa."

Louisa menghela nafas panjang. "Lo tau gimana keluarga kita Chloe."

Chloe menggigit bibir bawahnya. "Kenapa nggak nolak?" tanyanya hati-hati.

"Kalo pun bisa udah gue lakuin dari awal." balas Louisa tanpa menatap Chloe.

Kini giliran Chloe yang menghela nafas panjang. "Rumit banget ya, gue aja nggak paham. Kalo lo mau tau, gue ngajuin jadi manager atas perintah uncle."

Louisa mengerutkan dahinya. "Daddy gue?"

"Hmm.. uncle nyuruh gue buat jagain lo."

"Dengan adanya lo atau nggak tetap aja diawasin sama orang suruhan Daddy gue." Louisa menyimpan file, lalu menutup laptopnya.

Louisa memandang manager sekaligus sepupunya itu. "Mami lo nggak keberatan?"

"Mami gue nggak berani nolak permintaan kakaknya!" Chloe mendengus sebal. Maminya memang takut jika berurusan dengan kakaknya.

Louisa terkekeh geli. "Bener juga! Daddy gue auranya emang menyeramkan. Gue aja yang anaknya takut kalo berhadapan sama beliau."

"Nah itu! Gue mau nolak gimana kalo lo aja sama takutnya." ujar Chloe.

"Tapi meskipun begitu gue tau dia sayang sama gue, cuma terhalang gengsi aja." Louisa tersenyum lebar memikirkan orang tuanya. Mereka orangnya tegas, tapi tidak pernah membentak anak-anaknya sendiri. Sebenarnya ia anak bungsu, ia mempunyai kakak laki-laki tiga. Jarak ia dan kakaknya lumayan, sekitar 8 tahun (?)

"Daddy lo kebanyakan gengsi. Orang-orang ngira beliau kaku, nggak tau aja mereka kalo udah kumpul sekeluarga." Chloe tertawa kecil.

"Kadang gue mikir kalo Daddy itu punya kepribadian ganda. Kaya di cerita-cerita novel, alter ego."

"Dan sifatnya nurun ke lo!" Chloe tersenyum mengejek.

"Nggak heran, gen dari laki-laki lebih besar daripada perempuan." Louisa menghela nafasnya.

•••

"Ada informasi apa?"

Laki-laki berseragam serba hitam itu menunduk hormat. "Nona memiliki kekasih tuan, dia seorang idol di bawah naungan SM Entertainment. Dan baru-baru ini nona di teror oleh penggemar kekasihnya."

"Ada datanya?"

Laki-laki itu segera mengangguk. "Ada tuan, ini." kemudian menyerahkan sebuah map.

"Lee Dong-Hyuck; 6 Juni 2000; Seoul, Korea selatan." gumamnya. Lalu melihat fotonya. "Kenapa rasanya familiar?"

"Cari tau lebih detail tentang orang ini. Terus awasi Louisa dari kejauhan, kalo orang-orang itu membuat Louisa tidak nyaman, kamu tau kan apa harus dilakukan?"

"Kami mengerti tuan!" katanya mereka serempak.

"Kami mengerti tuan!" katanya mereka serempak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Secret Girl || Fanfiction Where stories live. Discover now