"Cheer up, my dear. After every storm some the sun. Happiness is waiting for you ahead." - Lee Haechan.
•••
Louisa, si model terkenal yang mempunyai segudang rahasia. Keluarga Louisa dikenal misterius, karena memang keluarga itu sangat tertutup oleh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Anak laki-laki berumur 6 tahun berlari kecil, ada setangkai bunga matahari ditangan mungilnya. Saat sudah dekat, anak itu berjalan mengendap-endap, wajah jahilnya sangat kentara.
"Dorr!"
"Aaaaaaa!"
Anak itu tertawa, raut wajahnya bahagia ketika berhasil mengejutkan orang dihadapannya.
"Oppa! Mwoya?" protes si korban.
"Mianhae Loui-ya, kamu lucu saat kaget hihi." balas anak laki-laki itu
"Lihat! Kucingnya jadi kabur kan?" gadis kecil itu menjauhi dengan wajah marah. Pipinya tembamnya mengembung dan bibir mungil itu mengerucut cemberut.
Cup
"Yaaa! Oppa! Kenapa menciumku?!" tangannya mengelus pipinya— menghapus bekas ciuman dari anak laki-laki itu.
"Jangan marah Loui-ya, aku ada sesuatu buat kamu." bujuknya.
Anak laki-laki itu menyeret tangan gadis kecil ke bangku taman. Cahaya senja menyinari kedua anak kecil berbeda jenis itu.
"Ini, buat kamu!" setangkai bunga matahari berpindah tangan ke gadis kecil.
"Bunga matahari? Buat aku?" tanyanya.
Anak laki-laki mengangguk dengan senyuman lebar.
"Kenapa bunga matahari? Aku nggak suka!" hendak dibuang namun segera ditahan.
"Ara, keunde... Dengar, oppa kasih bunga matahari karena oppa mau menyinari dimanapun kamu berada. Oppa akan terus mengikuti kamu dimanapun." jelas anak kecil itu, ia menyengir lucu.
"Eo? Aku nggak mengerti," gadis kecil mengernyit bingung.
Anak laki-laki mengusap lembut surai gadis kecil dihadapannya. "Ingatlah oppa ketika melihat bunga itu. Kamu suka bulan, oppa suka matahari."
Gadis kecil mengangguk saja meskipun sedikit tidak mengerti. Matanya mendelik saat penampilan anak laki-laki itu berbeda dari biasanya.
"Oppa mau kemana?" tanya gadis itu.
Anak laki-laki merogohkan saku celananya. "Ada lagi yang mau oppa berikan."
"Lagi?"
Anggukan kecil yang gadis kecil itu dapatkan. "Oppa.. kamu seperti mau pergi jauh aja." ia terkikik kecil.
