AURORA [PENULISAN DI BERHENTIKAN]

25. Twenty Five | Queen

     "Okey mom!" Ucap Naufal lalu menuju kamarnya lagi dan mencari sepatunya.

     "Kenapa sih marah marah aja?" Tanya Davin.

     "Udah tau masih nanya lagi! Pagi pagi bikin kesel aja!" Gerutu Aurora.

Cup

     "Jangan marah marah! Ntar cepet tua!"

     "Kamu sumpahin aku cepet tua?"

     "Enggak sayang!"

     "KETEMU! Akhirnya! Jadi makin sayang deh sama mommy!" Ucap Naufal lalu memeluk pinggang ramping Aurora.

     "Makanya kalo mommy bilang siapin pas malam harinya itu dengerin! Jangan masuk telinga kanan keluar telinga kiri! Gini kan jadinya! Untung kalian gak terlambat! Ini juga Davin kenapa gak mau pake dasi sendiri! Udah ayo cepet sarapan! Ntar keburu bel! Kamu udah kesiangan ke kantornya!" Cerocos Aurora. Davin dan Naufal meringis mendengar siraman qolbu di pagi hari dari istri dan ibu tercinta.

     "Jangan ngomel mom/sayang!" Ucap Davin dan Naufal bersamaan.

Cup
Cup

     Naufal dan Davin mencium pipi Aurora bersebelahan.

     "Udah cepet sarapan! Naufal kamu mommy anter! Kamu langsung ke kantor aja! Nanti siang aku ke kantor kamu nganter makan siang!" Oceh Aurora lagi. Davin dan Naufal memutar bola matanya malas. Aurora begitu cerewet sekarang.

     "Mau dijemput gak?" Tanya Davin setelah menghabiskan makanannya.

     "Gausah! Aku mau ke A'UR Company dulu, abis itu bablas ke kantor kamu!" Davin hanya mengangguk.

     "Aku udah selesai! Aku berangkat sayang! Hati hati ya nanti dijalan! Naufal jangan nakal! Belajar yang pinter! Assalamualaikum!" Petuah dan salam Davin sebelum berangkat. Aurora mencium tangan dan pipi Davin dibalas dengan kecupan di pipi dan puncak kepalanya.

     "Waalaikumussalam!" Jawab Aurora dan Naufal.

     "Aku juga udah selesai mom! Ayo berangkat!" Ucap Naufal.

     "Iya bentar! Mommy mau ambil tas dulu!" Balas Aurora lalu berjalan ke kamarnya dan kembali membawa ponsel, tas slingbag, juga kunci mobil.

     "Ayo sayang!" Mereka memasuki mobil Aurora dan melaju menuju sekolah Naufal.

     Setelah sampai, Aurora turun diikuti Naufal. Aurora berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Naufal, tangannya terulur untuk mengelus surai hitam tebal sang putra.

     "Belajar yang pinter sayang! Jangan nakal nakal! Masak baru satu bulan sama mommy udah 8 kali dipanggil?" Petuah Aurora.

     "Iya iya mommy yang cantik! Naufal masuk dulu! Assalamualaikum!" Naufal mencium tangan Aurora dan masuk kedalam sekolahnya.

     "Waalaikumussalam!" Aurora kembali memasuki mobilnya dan melaju menuju A'UR Company.

     Sesampainya di A'UR Company, Aurora turun dan memasuki kantornya. Semua karyawan menyapanya dengan senyum merekah dan dibalas anggukan kecil juga senyuman kecil oleh Aurora. Semua karyawan Aurora memang sudah mengetahui apa yang terjadi tentang kematian Aurora yang hanya ilusi semata.