CHAPTER : 37

4.2K 176 8
                                    

Hallo i'm back.

Gimana part kemaren??

-Happy Reading!-

"Kalian kenapa nangis?" Semua nya menoleh pada Zilya.

Evan membawa Zilya ke pelukannya. "Zilya... kamu deket kan sama kakak Lexa?" Zilya mengangguk.

"Dia udah balik ke maha kuasa... hiks." Zilya masih ngebug. Namun seperkian detik ia melihat ke arah orang yang berada di atas brankar yang tertutup kain putih.

"Maksud kakak? Kakak Lexa udah meninggal?" Suara parau dari Zilya membuat Evan tak sanggup menahan air mata nya.

Semua nya masih menangis, terutama inti Alvagos. Para anggota anggota Alvagos sudah di beritahu bahwa leader mereka meninggal. Sungguh berat. Amanda sempat pingsan, namun tak lama pun dia terbangun.

Keluarga Rossler ikut menangis, terutama mami Ayana yang kehilangan mantu kesayangan, eh ralat calon mantu kesayangan. Bram ikut bersedih, kini Qilla sudah tertidur akibat menangis. Qilla berada di dalam gendongan Bram.

Icha,Cia, dan Stella masih saja menangis sesegukan. Satria yang masih saja menjadi sandaran untuk Cia, Stella berada pada sandaran Arya. And Icha pada sandaran bang Raka. Yap! Raka ikut datang.

Angga dan Rey kini makin nangis bersedu sedu. Masih tidak menyangka adik kesayanganya pergi secepat ini. Rey dan Angga sedari tadi memperhatikan Queen dan menangis.

Xavier, Alex dan Justin pun ikut menangis. Bagaimana tidak Queen itu adalah Princess di keluarga mereka. Xavier yang terkenal dingin dan mengerikan kini hanya bisa menangis. Begitu pula dnegan Alex dan James.

Si kembar. Seline dan Aurel yang sangat amat menyayangi adik kecil mereka. Mungkin kalau tidak ada Queen mereka tak akan seheboh ini. Girls Augia dan Xendrick. Dari kecil memang sering bertiga. Namun semenjak memasuki usia 10 tahun mereka harus berpisah.

"Dek! Kamu jahat banget ninggalin aku sama Seline!."

"Bener dek! Kamu jahat banget si. Bisa bisanya kamu pergi lebih dulu dari kakak! Ga like banget."

"Sudah sudah. Jangan terus seperti ini, Queen akam bersedih nantinya." Tegur oma. Bapak bapak hanya ikut mengangguk.

Zilya, yang hanya menatap Queen dengan tatapam kosong tiba tiba ada yang ganjal. Ia memerhatikan seluruh tubuh Queen, sampai pemglihatan nya berhenti di jari Queen. Karena kain putih itu bergerak, Zilya turun dari pangkuan Evan lalu mendekat ke arah Queen.

"KAKAK LEXA MASI HIDUP!" Pekik Zilya. Mereka semua terkejut.

"Zilya... jangan gini. Abang tau kamu terpukul tapi kalau kakak Lexa balik itu ga mungkin."

"Zilya tidak berbohong! Zilya tidak pernah di ajarkan untuk berbohong oleh kakak Lexa."

"Zilya kamu --"

"Ish! Liat itu tangannya kak Lexa gerak." Sontak semua orang langsung melihat ke arah tangan Lexa. Betapa terkejutnya mereka, Zilya tak berbohong. Queen masih hidup.

Dengan bergegas Evan langsung berlari memanggil dokter. "Dokter!! Queen masih hidup!" Teriaknya. Dokter yang mendengar teriakan Evan langsung menuju kamar rawat Queen.

Mafia Girl (End)Where stories live. Discover now