38

1.1K 154 6
                                    

Kasur ini lebih empuk dari yang ditempati Zhan semalam. Bahkan jauh lebih empuk dari kasur di rumahnya. Selimut tebal beraroma musk, menutupi tubuh Zhan hingga ke dada. Teksturnya yang lembut dan menghangatkan. Membuat Zhan enggan untuk beranjak dari kasur, atau hanya sekadar membuka mata.

Ini seperti mimpi atau halusinasi. Di saat Zhan mencoba menuliskan sesuatu dalam imajinasinya. Apa yang Zhan bayangkan tidak jauh dari situasi ini.

Zhan bahkan lupa apa yang terjadi semalam. Ia hanya tahu, saat ini mimpi indah sedang memeluknya erat, dan Zhan enggan untuk bangun dari itu semua.

Sinar matahari yang sangat terang bisa dirasakan meski mata Xiao Zhan dalam keadaan tertutup. Ia merasa silau, lantas berbicara entah pada siapa. Seolah ada pelayan yang sudah mengganggu tidurnya.

"Eum ... tolong tutup gordennya!"

"Kau butuh nutrisi, ayo, sarapan dulu!"

Zhan bisa mendengar suara itu di dekat telinganya. Bercampur antara dimensi mimpi dan kenyataaan. Zhan berusaha membuka mata, walau terasa berat rasanya. Suara itu cukup Zhan kenal, terakhir ia mendengar suara berat itu semalam, mengerang kenikmatan.

Oh, astaga!

Zhan membuka mata dengan cepat, terjaga dari tidurnya dan langsung duduk di tepi kasur. Gerakannya yang tiba-tiba dan tanpa perhitungan ini. Membuat ia merasakan nyeri di pinggang dan duburnya.

"Awww ...."

Zhan berteriak spontan, Yibo yang sedang memasang kancing di lengan kemejanya menoleh.

"Hati-hati!"

Xiao Zhan baru ingat, apa yang terjadi semalam. Setelah ia dengan penuh nafsu meminta Yibo memenuhinya, dan dengan yakin setuju atas peraturan yang Yibo buat tentang kode merah.

Ingatannya kembali pada saat ia digempur habis-habisan hingga pingsan. Ya, Xiao Zhan pingsan akibat tak bisa menyamai staminan Yibo. Juga kurangnya kewaspadaan, membuat Zhan lupa untuk menggunakan kode merah.

Ia ingat bagaimana kacau dirinya, bermandikan peluh, dipenuhi sperma dalam tubuhnya. Juga cairan miliknya sendiri yang mengotori paha dan menyembur beberapa kali ke perut Yibo di setiap sesi.

Tapi, pagi ini ia terbangun dalam keadaan bersih. Tak ada jejak sperma di tubuhnya, kecuali bekas kemerahan berasan dari tangan dan bibir Yibo. Selain itu, ia merasa lebih wangi dan percaya diri saat berdiri untuk melipat selimut Yibo.

Ia telah memakai piyama satin lembut warna creme yang terasa pas di tubuhnya. Kulitnya semakin bersinar karena warna itu memberikan aura cemerlang di tubuh Zhan.

Pemuda itu tersenyum sendiri, lantas menoleh pada Yibo yang sedang memakai dasi.

"Anda yang mengganti pakaianku semalam?"

"Iya, aku juga yang membersihkan tubuhmu dengan tisu basah!"

Yibo menunjuk---dengan dagu---pada tempat sampah yang belum tertutup rapat, akibat banyaknya tisu yang dibuang di sana.

"Ah, terima kasih!" Zhan tersipu.

"Aku yang harusnya berterima kasih. Sebelumnya aku tak pernah merasa selepas ini dalam melakukan sex dengan seseorang."

Xiao Zhan melongo, berusaha tidak melompat gembira di sana. Apa bos besar inu serius dengan perkataannya atau hanya ingin menyenangkan hati Xiao Zhan?

Sayangnya, pemuda itu langsung menelah mentah ucapan Yibo dan mengepakkan sayap kupu-kupu di perutnya. Ia tak menyangka dirinya yang biasa saja, sanggup membuat produser papan atas itu puas.

.
.

Kim Taehyung tampak mengelap bagian badan colt 1911, pagi ini saat Jungkook bertandang ke apartemennya.
Taehyung pria yang klasik, tak heran jika senjata api yang ia koleksi. Merupakan jenis pistol tua yang masih bertahan hingga sekarang.

Hard Kamasutra (Tamat Di Pdf)Where stories live. Discover now