Sedikit Petunjuk

1.6K 208 15
                                    

Perjalanan begitu panjang bagi Xiao Zhan. Matanya tak bisa diajak kompromi, terlalu berat untuk dipaksa terbuka. Jarak bandara Kansai ke apartemen milik Taehyung sekitar 37km. Itu cukup bagi Zhan untuk memasuki alam mimpi, ditambah lagi, suara mesin yang halus, mobil yang nyaman, dilengkapi penghangat ruangan, dan yang terpenting cara menyetir Taehyung yang tenang. Tak ada kesan terburu-buru, apalagi ugal-ugalan.

Kim Taehyung ternyata adalah seorang pria yang klasik. Itu terlihat dari pilihan apartemen yang ia tempati. Dari luar, sudah tampak kesan klasik itu. Pintu depan yang dicat warna merah dengan model bergaya vintage.

Dua penjaga berpakaian seperti pelayan kerajaan inggris. Tidak memakai kimono atau atribut yang menggambarkan nuansa Jepang. Ada tulisan Ritz Carlton Osaka, tepat di atas pintu masuk. Xiao Zhan jadi tahu nama apartemen yang ia masuki tanpa bertanya pada pemiliknya.

Ruangan dengan aroma musim panas yang hangat, warna coklat dan putih bunga tulip mendominasi. Arsitektur bergaya klasik, dan furnitur bernuansa vintage. Elegant vibes.

"Apa aku bisa bertemu Yibo di sini?" Xiao Zhan bertanya, setelah beberapa menit ia duduk di sofa beludru halus warna latte.

"Tunggu sebentar, ya!"

Taehyung berjalan mondar-mandir di depan Zhan. Mencoba menelpon seseorang dari ponselnya. Ia sesekali menoleh pada Zhan lalu tersenyum penuh arti.

Xiao Zhan masih mendekap tas ranselnya. Sambil melihat-lihat sekeliling ruangan. Mengagumi bagaimana dua kepribadian bisa menjadi satu. Meski bukan seorang psikolog, Zhan bisa menebak seperti apa Kim ini.

Pria klasik yang melankolis, namun terkesan slebor, menikmati hidup dengan caranya.

"Mau minum dulu agar lebih rileks?" Taehyung menghampiri Zhan, dengan senyum ramah memberi penawaran.

"Eum ... ada teh tarik di sini?" Zhan sedikit ragu mengucapkannya.

Taehyung menggaruk kepalanya sambil berpikir.
"Bagaimana jika segelas wine saja?"

Tidak ada maid di apartemen Taehyung. Semua ia lakukan sendiri. Lagipula seorang Kim Taehyung memang jarang pulang, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di luar. Menginap dari satu hotel ke hotel lain. Kadang ia juga membawa pacar semalamnya ke kamar. Karena itulah ia tidak suka ada orang lain di apartemen. Seorang maid hanya akan mengganggu priavasinya.

Taehyung datang dengan sebotol Sababay Wine Ascaro, dengan dua gelas di tangan kirinya. Ia tahu dari tampilan dan wajah Zhan yang lugu. Pria ini tidak mengkonsumsi alkohol yang tinggi. Jadi, Taehyung membawakannya wine putih yang kadar alkoholnya rendah.

Taehyung menuang sedikit isi di dalam botol ke gelas. Menyerahkan satu gelas yang terisi 1/3 bagian kepada Zhan.

"Silakan!" Taehyung mendentingkan gelasnya ke gelas Zhan. Cara Zhan memegang gelas dengan kaku, sudah membuktikan tebakan Taehyung. Bahwa pria ini belum pernah minum.

"Cicipi sedikit saja, jika tak suka bisa kau letakkan saja."

Taehyung begitu ramah dan baik hati. Zhan tak bisa menaruh curiga pada pria seperti ini. Ia lantas menyentuhkan bibirnya ke mulut gelas. Mengalirkan sedikit cairan itu ke mulutnya. Sehingga sensasi rasa panas mulai memenuhi tenggorokannya. Ia terbatuk sebentar, tidak siap dengan minuman asing ini.

Dengan cepat Taehyung mengambilkan tisu untuk Zhan. Mengelap sedikit sisa cairan yang tertinggal di sudut bibirnya.

"Tenang, ini hanya minuman biasa."

.
.

Jungkook menatap tubuh Zhan yang baru saja keluar dari kamar mandi Taehyung. Hanya dibalut handuk sepaha, dengan tubuh bagian atas yang terbuka meneteskan air dari rambutnya yang basah.

Hard Kamasutra (Tamat Di Pdf)Where stories live. Discover now