Percobaan

1.8K 251 30
                                    

Seorang maid membawa sebotol vodka, meletakkannya di atas meja. Serta meletakkan gelas di depan Taehyung. Lantas menuangkan minuman tadi ke dalam gelas kosong itu.

Taehyung tersenyum masam pada maid. Setelahnya melirik dengan ekor matanya pada Yibo.

"What?" Yibo merasa tak nyaman dengan tatapan Taehyung. Ia merasa temannya itu sedikit aneh hari ini.

Yibo tak begitu mengindahkan keberadaan Taehyung lagi. Percuma, pertanyaannya saja belum Taehyung jawab. Ia memilih kembali fokus pada Jungkook dan rencana kesepakatan mereka di masa depan.

"Ehem!" Taehyung berdehem. Menarik atensi Jungkook dan Yibo. Hingga keduanya kompak menoleh.

"Apa begini sekarang sikapmu sebagai teman?" Taehyung memainkan gelas dengan putaran acak.

Yibo mengerutkan dahi. Ia melihat Taehyung dengan tatapan aneh.
"Apa kau mabuk?" Itu pertanyaan yang dilontarkan Yibo.

Sejurus kemudian, Yibo terpaksa menoleh kembali pada Taehyung yang dengan sengaja mendentingkan gelasnya pada botol.

"Astaga, kau ini kenapa?" Yibo hilang kesabaran.

"Kenapa kau tak bilang padaku jika ada pertemuan dengan Jungkook?" Suara Taehyung tak terdengar ramah sama sekali.

Jungkook tertawa mendengarnya. Sementara Yibo mulai memijit pelipisnya.

"Sepertinya, aku mengundang Jungkook di waktu yang salah. Aku akan ke kamar. Silakan kalian nikmati waktu berdua."

Yibo bukan mengalah, hanya terlalu lelah meladeni sifat kekanakan Taehyung yang datang tiba-tiba.

Yibo membuka pintu kamarnya. Berjalan pelan ke kasurnya yang berukuran King Size. Tak ada corak, tak ada warna mencolok. Kamarnya didominasi dengan perabotan berwarna hitam dop. Bersinergi dengan warna abu-abu dan coklat muda.

Tirai tinggi, menjadi pembatas kamar dengan dunia luar. Kaca besar di balik tirai, seperti layar raksasa yang menampilkan bangunan pencakar langit di sekitarnya. Juga menayangkan pergantian pagi dan malam setiap harinya. Dimana matahari dan bulan secara bergiliran menampakkan wajahnya pada bumi.

Yibo menutup tirai. Membuat dunia luar tak terlihat dan tak bisa melihatnya. Ia bersiap membuka pakaian untuk berendam. Sebelum memeriksa rancangan naskah yang ditulis Ji Li.

Ia terkejut oleh layar ponsel yang menyala di saat lampu kamarnya dalam mode remang-remang. Yibo menoleh sekilas. Ingin sekali mengabaikannya. Tapi melihat id sang pengirim. Yibo urung membuka celana, malah membuka kunci ponselnya.

From : xlady1869@gmail.com

Aku tahu rasanya
Dijamah di dalam sana
Kerutan kecil di balik celana

Menghimpit jari
Menggetarkan birahi

Kantung prostatku mengeras
Milikku ingin diremas
Jika kau punya tangan untuk melakukannya
Bawa milikmu ke dalamnya

Yibo tersenyum miring. Ia berusaha mengabaikan pesan itu. Semakin gencar Lady X menerornya dengan kutipan mesum. Semakin Yibo berada di atas awan. Berpikir untuk tetap menjaga jarak pada orang yang ingin meraihnya. Bermain-main sebentar sebelum akhirnya meraih kembali, atau mecampakkan lawan.

Yibo meletakkan ponselnya ke dalam laci. Melanjutkan kembali kegiatannya menelanjangi diri. Ia memakai jubah mandi abu tua. Dengan bordir emas bertulis inisial namanya WB.

.
.

"Aku tidak akan menyerah," ujar Xiao Zhan pada dirinya sendiri.

Setelah mengirim pesan dan tak mendapat balasan. Tentu itu membuat Zhan kecewa. Tapi itu bukan alasan baginya untuk berhenti. Ia tetap menulis dan terus menulis.

Hard Kamasutra (Tamat Di Pdf)Where stories live. Discover now