Bab 22: Konco Mesra

520 21 0
                                    

Jika hatimu adalah telaga, izinkan aku berenang di dalamnya.

Jika cintamu adalah cahaya matahari, izinkan aku menjadi bumi yang selalu siap menerima pancaran sinarnya.

Aku padamu seperti detak jarum pada jam dinding, seperti pintalan benang dalam selembar kain.

***

Kedatangan pelayan membawa pesanan mereka membuat Satya kembali menutup mulut yang baru saja terbuka untuk melanjutkan kalimat.

"Minum dulu, Lin, biar nggak tegang." Satya mencoba mencairkan suasana. "Lama-lama aku takut lihat wajah kamu. Aku bukan dosen penguji dan kamu bukan lagi ujian," goda Satya. Sederet gigi seputih kapas terlihat di wajahnya.

Lintang tersenyum kikuk. Tangannya meraih gelas dan mengaduk isinya dengan malas. "Pintar betul Mas Satya mengombang-ambingkan perasaan orang," batinnya rusuh. "Cuma mau bilang putus saja muter-muter nggak jelas." Batinnya terus bermonolog. Rasa kesal mulai merambati hati melihat sikap Satya yang terus mengulur waktu seperti seorang anak tengah bermain laying-layang. "Sungguh menyebalkan!" rutuk Lintang dalam hati.

"Aku sudah ketemu Hanum," ujar Satya setelah meneguk jusnya.

Refleks Lintang menegakkan tubuh. Ditingkahi degup jantung yang semakin tidak beraturan, ia memberanikan diri menatap Satya.

"Kami sepakat putus." Satya berkata dengan tenang. Ia sudah berdamai dengan masa lalunya. Sesekali ingatan itu timbul, tetapi selalu berhasil ditepisnya. Semesta telah memeluk doa-doanya sehingga ia lebih mudah menutup kisahnya dengan Hanum.

"Ma-maksud Mas Satya?" Lintang menatap Satya takpercaya. Ia mencubit betis, memastikan bahwa saat ini tidak sedang bermimpi. Suaminya putus dengan Hanum tidak pernah terlintas dalam pikirannya. Justru ia selalu menganggap Satya akan kembali pada kekasihnya.

"Kata-kataku sudah jelas, Lin. Aku sama Hanum udah putus." Satya menatap Lintang gemas.

"Lalu?" Lintang masih berusaha memastikan. Ia ingin mendengar Satya berkata selugas mungkin kalau pernikahan mereka memang masih akan berlanjut.

Perempuan Masa Lalu Suamiku (Tamat di Karyakarsa)Where stories live. Discover now