“Kris hyung―” Jaehyun berusaha menstabilkan suaranya supaya tidak kedengaran serak.
“―Kris hyung meninggal, sayang...Dia gugur setelah melawan kawanan serigala yang menyerang kediamannya secara tiba-tiba. Yuri noona sudah tiba di tempat kejadian hendak membantu Kris hyung. Tapi sayangnya dia terlambat, Kris hyung sudah terluka sangat parah dan Yuri noona tidak berhasil menyelamatkan nyawanya...” ungkap Jaehyun dengan suara sedikit bergetar menahan tangis.
Taeyong?
Omega itu benar-benar syok berat. Rohnya seakan baru dicabut paksa dari tubuhnya. Pupil mata Taeyong sontak membesar dengan warna matanya menyala keemasan.
“Kita akan segera terbang ke Jerman untuk mengikuti pemakaman Kris Hyung. Kalau kamu tidak kuat, kamu bisa tinggal di mansion―TAEYONG!!!” Belum juga Jaehyun selesai bicara, tiba-tiba tubuh Taeyong lemas dan seketika ambruk dalam pelukan Jaehyun.
“LUCAS! CEPAT PANGGILKAN WINWIN!” titah Jaehyun pada Lucas yang berdiri tak jauh dari tempatnya dan Taeyong berada.
Lucas bergegas pergi mencari Winwin yang kemungkinan besar berada di gedung pengobatan. Sembari menunggu kedatangan Winwin, Jaehyun menggendong tubuh lemas Taeyong menuju kamar mereka untuk dibaringkan disana.
Jaehyun sudah memperkirakan hal ini akan terjadi. Tapi mau bagaimana lagi, Taeyong akan semakin hancur dan terluka apabila dirinya menyembunyikan kabar duka ini dari Taeyong.
Jaehyun pun sama berdukanya. Sama sekali tidak mengira kematian anggota keluarga mereka akan datang secepat ini setelah peperangan melawan Kangta belasan tahun silam.
Jaehyun sudah memutuskan akan membantu Jaejoong dan keluarga untuk mencari dalang dibalik kematian Kris sampai ketemu. Siapapun orangnya, Jaehyun bersumpah akan mencari orang itu dan membalaskan kematian Kris dengan nyawa juga.
‘Tunggu aku, Kris hyung...akan kubalaskan kematianmu dengan nyawa orang-orang yang telah membuatmu meninggalkan kami lebih cepat..aku janji...’
🌷
🌷
“Apa?! Uncle Kris meninggal?!” Mark syok, begitu juga Jeno yang tak kalah syoknya dengan sang kakak.
Jaehyun mendesah panjang. Bapak dua―jalan tiga, anak itu tampak tidak baik-baik saja sekarang. “Ini begitu tiba-tiba. Daddy tidak mengira Kris hyung akan meninggalkan kita lebih cepat...Daddy tidak tega melihat Mommy kalian bersedih...”
Jaehyun menundukkan kepala. Taeyong sudah siuman sekitar dua jam yang lalu, sebelum kedua anak mereka pulang dari sekolah. Istrinya itu tidak berhenti menangis histeris mengingat kabar duka yang tadi ia sampaikan. Jaehyun benar-benar tidak tega menyaksikan betapa hancurnya Taeyong ditinggal oleh sang kakak pertama untuk selama-lamanya.
Kedua mata Mark dan Jeno sudah berkaca-kaca. Meski tidak bisa sering-sering mengunjungi Kris dan keluarga pria itu di China, Kris selalu menyambut dan memperlakukan Mark dan Jeno layaknya anak sendiri ketika Jaehyun sekeluarga datang berkunjung ke kediaman mereka.
Jelas kabar duka terkait meninggalnya Kris cukup membuat kedua putera Jaehyun terpukul.
“Hiks...ka-kapan upacara pemakamannya dilakukan?” Mark bertanya sambil sesenggukan. Mark suka sekali dengan unclenya yang tinggi itu. Rasanya semua ini seperti bohongan jika Mark tidak melihatnya secara langsung.
“Rencananya nanti malam kita akan terbang ke Jerman. Daddy akan menenangkan Mommy lebih dulu. Sementara itu, kalian persiapkan beberapa setel pakaian untuk di sana. Daddy akan tinggal beberapa hari untuk menyelidiki tempat kejadian juga,” titah Jaehyun pada kedua puteranya.
YOU ARE READING
Our Fate 「 The Jung 」
FanfictionSequel of My Mate "Jaehyun, aku takut terjadi sesuatu pada anak-anak kita." "Jangan khawatir, okay? Kita hanya cukup percaya kepada mereka. Anak-anak kita kuat dan tau cara mengendalikan diri mereka sendiri. Jika suatu saat nanti 'mana' itu mulai m...
「 39 : Unexpected Death 」
Start from the beginning
