16

3.2K 326 0
                                    

Kaizer berjalan di lorong istana dengan wajah suram, para Maid yang lewat hanya berani menundukan kepala, merasa tertekan oleh aura Sang Putra Mahkota

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kaizer berjalan di lorong istana dengan wajah suram, para Maid yang lewat hanya berani menundukan kepala, merasa tertekan oleh aura Sang Putra Mahkota.

Nasib sial kembali menghampirinya ketika berpapasan dengan Ratu Estela, Kaizer memberi salam.
"Sepertinya sesuatu tidak berjalan baik untukmu" Sapa Ratu Estela.
"Yang Mulia Ratu tidak perlu mengkhawatirkan urusanku, aku bisa mengatasinya sendiri"
"Aku hanya melakukan itu sebagai ibundamu saat ini" Senyum Ratu Estela.
"Terimakasih, sebagai ibu aku akui Ratu cukup perhatian padaku, tapi, kurasa Putri Ivana lebih butuh banyak perhatian" Ucap Kaizer sembari menatap kearah lain.

Ratu Estela ikut menoleh, melihat di ujung taman istana Putrinya Ivana terlihat bersama dengan pria berseragam Ksatria.

"Kalau begitu, saya undur diri" Kaizer sedikit membungkuk hormat lalu pergi, dengan seringai kecil di bibirnya.

"Maria!"
"Ya Yang Mulia"
"Seret Putri Ivana ke kamarku"
Selesai memberikan perintah pada pelayan pribadinya, Ratu Estela melenggang pergi.
.
.
.
Kaizer kembali ke ruang kerjanya, tumpukan kertas dokumen menunggu untuk di garap.
"Dexter"
"Ya Yang Mulia"
"Selidiki Perdana Menteri, aku ragu dengan alasannya menolak lamaranku, jangan sampai dia berpaling dan mengkhianatiku"
"Baik Yang Mulia" Jawab Dexter segera pergi dari sana.

Kaizer menghela nafas panjang, satu persatu pendukungnya berpaling, jangan sampai Theodore juga ikut beralih ke sisi lain, Kaizer tau para petinggi kerajaan kini beralih ke sisi Ratu Estela. Entah hasutan apa yang di berikan wanita iblis itu pada Pejabat Kerajaan. Yang jelas Kaizer sudah tidak bisa berleha-leha atau kursinya akan segera di rampas.

Yang Mulia Raja mendesaknya untuk mencari pasangan demi memperkuat posisinya, tidak ada kandidat terkuat selain Ryana De Cambridge, Cambridge adalah nama yang besar, keluarga yang turun temurun selalu Pro terhadap Kerajaan, kekayaan yang berlimpah dan memiliki daerah kekuasaan yang besar, posisi Theo sebagai Perdana Menteri, dan Orion yang di gadang-gadang akan menjadi Panglima Perang selanjutnya. Dengan status sebesar itu Kaizer tidak bisa melepaskan Cambridge.

Terdengar mustahil Ryana menolak lamarannya, Kaizer tau seberapa gila Ryana padanya, maka dari itu Kaizer gusar jika Theo akan lepas dan pindah ke sisi lain, itu tidak boleh terjadi, Kaizer akan lakukan apapun demi menggenggam Cambridge.

Pertemuan terakhir di kediaman Cambridge menarik perhatiannya, gadis itu bahkan nekat melukai dirinya sendiri untuk mendapat perhatian darinya, bagaimana mungkin ia menolak Kaizer.

"Apa aku harus kesana, untuk menyenangkan Putri manja itu" Pikirnya.
Tidak ada ruginya, jika Theo memiliki niat mengkhianatinya, ia akan membuat Putri semata wayangnya itu bertekuk lutut di kakinya. Kaizer tau walau terlihat abai Theo sangat menyayangi Ryana. Hubungan Benci peduli itu, sungguh mengharukan. Kaizer terkekeh lucu.

"Hemmm Baiklah ayo bawa sebuket bunga"

Kaizer akan menjadwalkan kunjugan ke Mansion Cambridge, setelah Dexter kembali.
.
.
.

"Braak!!"
"Aku memang tak bisa berharap apapun padamu" Ungkap Riri menatap marah Theo.

Sarapan di kediaman Cambridge kembali memanas setelah Orion kembali mencoba membujuk Ryana menerima lamaran Putra Mahkota.

"Bukan seperti itu dengarkan Aya..."
"Berhenti disana! Aku sudah katakan jangan bertingkah seperti ayahku!!"
"Ryana!! Kau sudah keterlaluan!" Bentak Orion.
"Apa pedulimu! Kau juga sama saja, jadi ini niat kalian membesarkanku hah! Untuk di jual demi kekuasaan!"
"Tidak ada yang menjualmu!" Bantah Theo.
"Apa salahnya bertunangan dengan Putra Mahkota, kau juga mencintainya"
Riri melotot mendengar itu.
"Tidak! Aku tidak mencintainya!"
"Jadi bisa kau jelaskan perilakumu selama ini" Desak Orion.
"Aku hanya sudah sadar, dan tidak mencintainya lagi, jadi jangan paksa aku menerima lamarannya, itu tidak akan terjadi!"
"Ini demi keluarga kita Ryana" Mohon Orion.
"Siapa?!, aku tidak punya keluarga!, keluargaku hanya Marry, dia yang mengasuhku dari bayi, menyuapiku saat lapar, menjagaku saat sakit, aku bukan bagian dari kalian sejak kalian membuangku!" Nafas Riri memburu setelah memuntahkan amarahnya.

Dilihatnya Theodore dan Orion yang terbungkam, tidak ada maaf bagi mereka, bukan, Riri hanya tidak berhak memaafkan, hanya Ryana yang berhak atas itu.

"Aku baru tahu kau tidak mencintaiku lagi, mengecewakan" Suara itu mengalihkan semua perhatian mereka.
.
.
.
Cast

MariaMaid pribadi Ratu Estela

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maria
Maid pribadi
Ratu Estela

Dexter
Right-hand man/Tangan kanan
Putra Mahkota Kaizer

Dua Dunia RiriWhere stories live. Discover now