Satu-satunya cara untuk menghentikan semuanya adalah Kana harus mati seperti sebelumnya, tapi untuk menciptakan masa depan yang berbeda, Kana harus membawa Aletta mati bersamanya.

Selagi mereka membahas soal Aletta, diam-diam Kana mengirimkan pesan singkat pada seseorang. Dia sudah memutuskan, jika itu untuk melindungi masa depan orang-orang disekitarnya, Kana rela mati sekali lagi.

***

Pagi itu, Alderian yang tengah sarapan mengernyitkan keningnya ketika ruang makan diserbu oleh teman-temannya termasuk Melvin. Bukan hanya mereka, para bodyguard pun turut hadir disana.

"Kenapa kalian?" Tanya Alderian

"Gue udah dapat bukti kalau Kana ga bersalah dalam kasus Clara 3 tahun yang lalu" ucap Danu tegas, dia menyuruh Rara untuk menyingkirkan semua piring diatas meja dan meletakkan laptopnya didepan Alderian.

Raut wajah Alderian berubah dingin, dia hanya melirik laptop itu sekilas tanpa memperhatikan ketika Danu mulai memutar rekaman cctv nya.

Alderian berdiri dari kursinya, menatap datar para bodyguard nya yang ada disana "Apa kalian juga percaya sama perempuan itu?"

Tidak ada yang menjawab, mereka hanya menunduk. Alderian berdecih "Cukup, kalian pergi dari sini sekarang juga."

BUGH!

Satu pukulan mendarat di wajah Alderian membuat pria itu terhuyung menabrak meja makan. Semua yang ada di sana terkejut melihat apa yang baru saja Galang lakukan.

Tak cukup sampai situ, Galang menarik kerah kemeja Alderian dan menatapnya dengan emosi. "Buka mata dan coba lihat kenyataan yang ada didepan lo saat ini"

"Lo gabisa kayak gini terus Al, lo ga bego kan karena percaya sama satu bukti yang bahkan belum jelas kenyataannya, gue tau lo trauma tapi lo juga ga bisa nyalahin Kana. Dia ga salah!" Bentak Galang didepan muka Alderian sambil mendorong tubuh pria itu dengan kasar.

Galang menunjuk wajah Alderian sambil melotot tajam "Kalau lo ga ngerubah cara pikir lo sekarang, gue pastiin lo bakal nyesel seumur hidup"

Atensi mereka teralihkan begitu Kesar membawa seseorang ke ruang makan. Melvin dan Alderian mengernyit, mengenali orang yang di bawa Kesar sampai akhirnya suara Galang mewakili yang baru saja mereka pikirkan.

"Ren?"

Pemuda itu berdiri disamping Kesar dengan wajah berantakan. Tubuhnya kurus, ada lingkaran hitam dibawah matanya dan wajahnya pucat pasi.

"Ngapain lo disini, lo ada urusan sama Al?" Tanya Galang

Pandangan Ren yang dari tadi hanya menyorot lantai terangkat memandang Galang dan Alderian bergantian.

Dengan suara bergetar, Ren membuka mulutnya dan berkata "Gue kesini mau mengakui semuanya"

Semuanya tampak bingung terutama Galang. Tapi selanjutnya Ren mengeluarkan ponselnya, menunjukkan sebuah video yang membuat semua orang dalam ruangan itu terdiam membeku.

Danu terpaku, video itu memang tidak lebih detail dari rekaman CCTV yang mereka bawa. Tapi suara cambukan itu terdengar sangat jelas, Danu bahkan sampai merinding mendengar semuanya. Hingga video itu berakhir, suara tawa seseorang terdengar disana bersama dengan teriakan keras dari wanita yang sangat dikenali oleh Alderian dan Galang.

"VAREEENNN!!"

Galang jatuh terduduk dengan wajah pucat. Ruang makan hening untuk sesaat, Ren menjatuhkan ponselnya begitu saja. Pria itu tampak depresi.

Sejak dirinya bertemu Galang di acara pernikahan Aletta dan dikenalkan pada Alderian, Ren tak henti-hentinya diteror mimpi buruk. Didalam mimpinya itu Rega dan Clara mendatanginya dan terus mengancam bahwa hidup Ren tidak akan tenang.

REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️Where stories live. Discover now