60

6.8K 325 8
                                    

HAII WELCOME TO PART 60

HAPPY READING❤

JANGAN LUPA PENCET BINTANG🌟

M a s   C a p t a i n


Iona segera keluar kamar dan bergegas menuju ke lantai dasar. Wajahnya menahan kekesalan yang siap meledak karena Arkan telah menipunya.

Setelah dilantai dasar, Iona menatap sekeliling rumah. Kedua tangannya bertolak pinggang.

"Kemana pak Arkan? Nyari bini muda lagi apa tuh orang?" Ucap Iona pada diri sendiri.

Terdengar suara langkah kaki dari arah pintu membuat Iona menolehkan kepalanya. Terlihat Arkan berjalan masuk ke dalam lalu mengunci pintu kemudian menghampiri Iona.

"Nih, aku gak php." Arkan menyodorkan plastik berlogo mini market kepada Iona.

"Apa ini?"

"Coklat."

"Kamu kapan beli coklatnya? Kok aku gak tau." Tanya Iona sembari menerima plastik dari Arkan lalu melihat isinya sejenak.

"Beli di mini market."

"Mohon maaf, aku nanya kapan bukan dimana." Ucap Iona.

Arkan menghela napasnya. "Kemarin sempet ke mini market buat beli pulsa, ya sekalian beli coklat buat kamu."

"Kok dikasihnya sekarang?"

"Lupa. Ketinggalan di dashboard."

Iona memutar bola matanya. "Pikun." Gumamnya.

"Ngomong apa kamu?!" Arkan menatap Iona dengan tajam.

"Makasih." Ucap Iona cepat. "Makasih yaa.."

"Hmm." Deham Arkan menandakan 'iya'.

Iona berjalan menuju dapur untuk menaruh coklat ke dalam kulkas agar beku. Setelah itu, Iona kembali menghampiri Arkan yang kini duduk di sofa sembari menonton Tv.

"Mas." Panggil Iona.

Arkan menoleh menatap Iona. "Apa?"

"Beliin croffle dong." Ucap Iona lalu tersenyum manis sembari mengerjapkan kedua matanya.

"Dimana ada makanan kayak gitu?"

"Di perempatan jalan tuh ada yang jual, aku pernah liat."

"Yaudah aku beliin."

Arkan bangun dari posisinya lalu bergegas untuk mengambil dompet ke kamar.

"Masih ada lagi." Ucap Iona seketika menghentikan langkah Arkan yang hendak menuju kamar.

Arkan mengerutkan dahinya. "Apa lagi?"

"Iona mau cappucino cincau juga sama rambut kamu harus dikuncir." Ucap Iona.

Arkan terkejut mendengar perkataan Iona. "Dikuncir?"

Iona mengangguk polos. "Dikuncir yang lagi viral itu. Kemauan anak kamu loh." Ucapnya lalu Iona mengusap-usap perutnya.

"Dikuncir kayak gimana?" Tanya Arkan bingung.

"Nih kayak gini." Iona segera menunjukkan sebuah gambar di handphone kepada Arkan.

Arkan mengerutkan dahinya kemudian beralih menatap Iona dengan datar.

"Mau yaa?" Mohon Iona dengan puppy eyes. "Kemauan anak kamu tau." Lanjutnya.

Mas Captain! I Love YouWhere stories live. Discover now