17

8K 320 0
                                    

HAIII WELCOME TO PART 17💜

ENJOYYYY SAYANGQUEE

HAPPY READING TOMODACHI💋

M a s C a p t a i n

05.00 WIB

Setelah rapi dengan setelan seragam pilot, Arkan keluar kamar. Ia lalu bergegas ke ruang keluarga untuk membangunkan Iona yang tertidur pulas di sofa.

"Iona!" Arkan berdiri di depan Iona, menatap sang istri yang tidak terganggu sama sekali.

"Iona bangun, udah subuh." Arkan menepuk-nepuk pipi Iona. Tapi tetap sama, tidak ada pergerakan.

Menghela napasnya, pria itu berjongkok lalu mulai menggoyangkan bahu Iona.

"Iona Putri!"

"Enggh!" Iona memberontak kesal hingga tangannya melingkar di leher Arkan.

Arkan terkejut ketika kepalanya tertarik membuatnya sontak menumpu tangannya pada sofa. Jika tidak, mungkin bibir pria itu akan menempel di pipi Iona.

"Iona, lepasin tangan kamu." Arkan berusaha melepaskan tangan Iona yang melingkar di lehernya. Namun tidak berhasil.

Menatap wajah Iona dari dekat, membuat jantung Arkan tidak aman.

Huft! Harus dengan cara apalagi agar Iona bangun?

Arkan mengguncangkan kembali pundak Iona, hingga akhirnya perempuan itu membuka matanya dengan terkejut.

Arkan pun segera melepaskan tangan Iona dari lehernya.

"Iona, bangun. Ini udah subuh."

Iona terdiam mengumpulkan nyawanya sembari memandang Arkan.

"Kenapa diam? Udah mau jam setengah enam, kamu mau dosa ninggalin sholat subuh, hm?"

Iona mengerjap lalu mengucek matanya. Ia kemudian menggeleng lalu melenggang pergi dengan muka bantalnya.

Arkan geleng-geleng kepala melihat tingkah istrinya itu. Sangat kekanak-kanakan sekali.


Selesai sholat, Iona segera menyiapkan sarapan untuk Arkan.

Tapi netranya malah melihat Arkan yang sedang berkutat di dapur.

"Pak biar saya aja pak." Ucap Iona merasa tak enak.

"Gak usah,"

Iona mengintip apa yang Arkan masak. Ternyata Arkan sedang merebus air. Ia Lalu memegang tangan Arkan.

Arkan menatap Iona dengan kernyitan.

Sebenernya Iona merasa malu dengan kejadian semalam. Tapi, ya mau gimana lagi?

"Pak, biarin saya aja ya yang masak. Bapak duduk manis aja di kursi..." Ucap Iona dengan nada lembut kemudian ia tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya.

Mas Captain! I Love YouМесто, где живут истории. Откройте их для себя