Mas Captain! I Love You

49

HAII WELCOME TO PART 49🐴

Maaf ya bestihh tadi ada kesalahan YaAllah.. jdi aku unpublish lgi😑

HAPPY READING❤

M a s C a p t a i n

-Kantor

Iona merenggangkan otot-ototnya setelah tiga jam fokus mengerjakan tugas kantor. Ia mengucek kedua matanya.

Aku tadi goyang yang..yang..yang..yang..

Iona mengambil handphone dari dalam tas, ia melihat nama si penelpon lalu mengangkat panggilan dari Arini.

"Halo ma? Mama udah mau pulang?"

"Belum bisa. Masih ada urusan bisnis di Malaysia, dan sekarang mau take off kesana."

Raut wajah Iona berubah sedih, "yaudah mama sama papa hati-hati."

"Kamu juga"

"Oh iya--"

Tut..tut..tut..

Belum sempat Iona berbicara lagi, sambungan telah diputus oleh Arini. Sesingkat itu obrolan mereka. Seperti bukan layaknya ibu dan anak.

Iona menghela napasnya lalu menaruh handphone ke dalam tas.

"Duh haus nih gue." Gumam Iona.

Iona bangun dari duduknya lalu beranjak ke pantry untuk membuat minuman. Merasa ada yang masuk ke pantry, Iona menoleh dan melihat Intan masuk ke pantry.

Iona mengerutkan dahinya saat merasa Intan bersikap tidak seperti biasanya. Kali ini, tatapan Intan terlihat berbeda.

Iona mengangkat bahunya acuh dan lanjut mengambil air putih.

HENING.

"Iona," Panggil Intan.

Iona menoleh, "kenapa?"

Terlihat Intan menutupi mulutnya seperti ingin muntah.

"Lo kenapa, Tan?" Ucap Iona panik.

Intan menggeleng, "maag gue kambuh. Tolongin gue ya? Nanti, ini lo kasih ke mbak Olivia di samping meja kerja gue."

Setelah mengatakan itu, Intan berlalu keluar pantry tanpa menunggu jawaban dari Iona.

Iona mengerutkan dahinya menatap kepergian Intan, lalu beralih menatap teh buatan Intan.

Iona menghela napasnya.

-

Selesai mengambil minum, Iona menaruh minumannya ke mejanya lebih dulu lalu lanjut memberikan minuman kepada Olivia.

"Permisi mbak," Ucap Iona.

Karyawati yang bernama Olivia tersebut menoleh menatap Iona. "Eh iya?"

"E..ini mbak, saya mau nganterin teh untuk mbak."

"Oh ya, taro aja."