57

6.3K 329 6
                                    

HAII WELCOME TO PART 57

HAPPY READING❤

THANK YOU 50K READERS🙏😭

JANGAN LUPA PENCET BINTANG🌟

M a s   C a p t a i n

-20.00 wib

Disinilah Iona, duduk di kursi makan sambil menatap layar laptop di hadapannya dengan sangat serius.

"Namanya Zacharie Arkanzo." Ucap Iona, tangannya dengan lihai mengetik keyboard laptop.

"Nama panggilannya Arkan. Dia itu orangnya..." Iona terdiam, ia nampak sedang berpikir. "Bucin in private, cuek in public. Kadang ngeselin banget tapinya sayang, irit ngomong, dan sifatnya berubah-ubah."

"Wajah Pak Arkan.." Iona membayangkan wajah Arkan di otaknya. "Ganteng. Enak dipandang. Glowing shining shimmering splendid. Manis kalo lagi senyum sampe bikin gue kena diabetes." Ucap Iona dengan kekehannya.

Iona masih lanjut mengetik dan berpikir tentang Arkan.

"Hobi Pak Arkan, suka natap gue tajam setajam silet. Ehm terus.. kalo nge-bucin astaghfirullah banget. Selalu bikin gue salting. Dan sekalinya nyatain perasaan, bikin gue kejang-kejang." Ucap Iona lalu terkekeh geli.

Iona menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya ketika mengingat kelakuan Arkan yang akhir-akhir ini selalu membuatnya baper.

Iona kemudian menyimpan unek-uneknya, lalu keluar aplikasi. Mata Iona langsung disambut oleh foto Arkan yang Iona jadikan wallpaper laptopnya.

Foto diatas adalah foto Arkan yang tadi siang Iona ambil di taman dekat kedai dimsum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Foto diatas adalah foto Arkan yang tadi siang Iona ambil di taman dekat kedai dimsum. Untuk gaya rambut Arkan, itu juga kemauan Iona.

Memangku dagunya dengan satu tangan, Iona fokus memandangi wajah Arkan di layar laptop. Ah, tampan sekali suaminya itu. Iona sampai speechless.

"Ganteng banget sih suami gue." Iona senyam-senyum sendiri.

Terlihat Arkan berjalan menuju dapur. Menghentikan sejenak langkahnya, Arkan mengerutkan dahinya melihat tingkah Iona.

"Iona, kamu kenapa?"

Tersadar, Iona melirik Arkan yang sedang menatapnya keheranan. Menegakkan tubuhnya, Iona mengubah ekspresi wajahnya.

"Ha? E.. gapapa." Iona menampilkan gigi ratanya. Tangannya menutup laptop.

Arkan mengambil langkah mendekati Iona. Tangannya terangkat lalu menempelkan punggung tangannya di dahi Iona.

Iona mengerutkan dahinya. NGAPA SIH DIA?

Arkan kembali menarik tangannya. "Kamu gak kekurangan obat kan?"

Mas Captain! I Love YouWhere stories live. Discover now