My Gus My Husband [TERBIT]

MGMH 28

Hai pren, up lagi nih....

Nungguin gak?

Huh, berapa hari ya gak up, jadi kangen komenan kalian🙃

Di chapter ini akan ada kejutan buat kalian....

Siap-siap yaaa!!!

Oh iya, aku ada kabar gembira.

Happy, 313k readers dan 1.09k followers...

Keren banget sih kalian, padahal baru beberapa hari kemarin nembus 200k , eh sekarang udah 300k lebih aja🥺

Makasih banget, banget yaaa, luv luv deh pokoknya buat kalian semua...

Jangan lupa vote dan komen yaaa...

Bantu tandai yang typo pren!!!

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

8 bulan berlalu...

Sudah 8 bulan lamanya Nazwa terbaring lemah di rumah sakit, dan selama 8 bulan juga tidak ada perkembangan sama sekali.

Sempat minggu lalu, saat Gus Maulana tengah menjaga Nazwa sambil membaca Al-Quran. Tiba-tiba detak jantung Nazwa berhenti, Gus Maulana yang sedang membaca Al-Quran pun langsung menghentikan bacaannya dan memanggil dokter.

Saat itu juga, Gus Maulana tidak bisa berpikir jernih. Ia takut Nazwa meninggalkannya. Setelah beberapa jam dokter menangani Nazwa, akhirnya detak jantung Nazwa kembali berdetak.

Gus Maulana pun akhirnya bisa bernafas lega. Saat dokter mengizinkan ia masuk, Gus Maulana langsung masuk dan menggenggam erat tangan sang istri, seolah ia tak mengizinkan istrinya itu untuk pergi.

Gus Maulana pun harus pintar-pintar membagi waktunya. Biasanya, pagi sampai sore ia akan berada di pesantren untuk mengajar. Sedangkan sore sampai malam ia akan kembali ke rumah sakit untuk menjaga sang istri.

"Assalamu'alaikum," ucap seseorang yang baru saja masuk di ruang ICU.

"Wa'alaikumussalam warohmatuloh," jawab Gus Maulana.

"Loh Ummi, sama siapa?" tanya Gus Maulana.

Ya, seseorang yang masuk tadi memang Ummi Latifah.

"Ummi tadi diantar sama Adam, Huda sama Aira juga ikut kesini tapi lagi beli minum aja," ujar Ummi Latifah.

"Ayo Ummi kita duduk," ajak Gus Maulana.

Gus Maulana dan Ummi Latifah pun duduk di sofa, Ummi Latifah memandang Nazwa yang masih memejamkan matanya selama 8 bulan ini.