MGMH 20

165K 14.6K 1.8K
                                    

Hai pren.....

Malming tadi gak jadi double up, karena votenya kurang dari target...

Inget pren, vote dari kalian itu berpengaruh untuk kelanjutan cerita ini.

Oh iya, yang mau ikut GC WA udah gak bisa lagi ya, soalnya udah gak opmem lagi, kalau mau GC tele, linknya ada di bio instagram aku pren....

Aku harap chapter kalinya cepet nembus target yaa, soalnya biasanya yang baca ada 3k tapi vote sama komen susah banget nembusin target....

Kalian rajin vote dan komen, aku juga bakal rajin up pren 😉

Bantu tandai yang typo pren!!!

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Setelah selesai sholat maghrib berjama'ah, Nazwa dan Gus Maulana pun muroja'ah hafalan mereka.

Gus Maulana yang melihat sang istri membaca Al-Quran tersenyum, ia masih tak menyangka bahwa ia berhasil mendapatkan Nazwa lewat sepertiga malamnya.

Usahanya merayu sang pemilik hati tak sia-sia, Gus Maulana sangat beruntung bisa mendapatkan Nazwa.

Selain cantik dan pintar, Nazwa juga sangat bisa menghargai orang lain, Nazwa juga sangat sopan terhadap orang yang lebih tua darinya, bahkan yang lebih muda pun juga Nazwa hormati.

Itulah yang membuat Gus Maulana jatuh cinta kepada Nazwa, disaat orang lain mengejarnya karena harta dan ketampanannya, Nazwa berbeda dari mereka semua.

Disaat acara khitbah pun, Nazwa dan keluarga tidak mempertanyakan pekerjaannya, orang tua Nazwa hanya ingin Gus Maulana menjaga Nazwa, dan membimbing Nazwa,hanya itu yang mereka inginkan.

Dan Gus Maulana juga sudah berjanji tidak akan membuat hati istri kecilnya itu sakit, ia juga berusaha sekuat tenaganya untuk menjaga sang istri.

Selama satu bulan lebih ini, kehidupan rumah tangga mereka sangat bahagia, gus Maulana juga berdoa semoga mereka selalu bahagia.

"Mas," panggil Nazwa.

"Eh, udah selesai?"

"Udah dari tadi, kamu kenapa sih, kok melamun?"

"Enggak kok," ucap Gus Maulana sambil mengelus kepala Nazwa.

"Gimana bacaan Nazwa, masih ada yang salah?"

"Udah bagus, bagus banget malah, tapi tetap harus belajar lagi ya," ucap Gus Maulana seraya tersenyum manis.

"Oke. Mau makan sekarang atau sholat isya dulu?"

"Sholat isya dulu aja."

"Gak papa emang, kan masih lama adzan isya nya."

"Gak papa sayangku," ucap Gus Maulana sambil mencubit pipi chubby sang istri.

"Eh Mas, kamu gak ke masjid?"

"Kenapa emangnya?"

"Enggak, kan ini ada santri baru, biasanya kan ada penyambutan gitu."

"Kan ada Bang Kahfi sama Kang Adam, aku mau sama kamu aja di rumah," ucap Gus Maulana, ia pun menuntun Nazwa untuk duduk di sofa kamar mereka.

Setelah Nazwa duduk, Gus Maulana pun langsung meletakkan kepalanya di pangkuan sang istri.

My Gus My Husband [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang