MGMH 7

177K 19.2K 978
                                    

Hai pren, up lagi nih.

Oh iya, username wattpad aku ganti. Kemarin namanya Author_albirru, dan sekarang jadi Aul_albirru....

Apa kabar kalian?

Gimana chapter kemarin, apakah kalian baper? Saya sih gak baper🥴

Sekali lagi saya peringatkan, jangan baper sama Gus Maulana pren, gak ada yang mau tanggungjawab ntar.

Dan jangan pindah ke planet lain ya, cukup dibumi aja kalian:)

Inget, jangan sampai lupa vote dan komennya, biar besok bisa up lagi kalau yang vote dan komen banyak.

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Setelah sholat dzuhur, Nazwa langsung bersiap untuk berangkat sekolah. Gus Alwi masih berada didalam kamarnya, saat ini Gus Alwi sedang tidur akibat kelelahan karena bermain dengan Nazwa dan sahabatnya.

Dirasa sudah siap, Nazwa berjalan mendekati Gus Alwi. Senyum tipis terbit dari sudut bibir Nazwa, ia usap pelan pipi gembul itu.

Sentuhan halus di pipi si Gus kecil ternyata tak berefek apapun, malah Gus Alwi semakin nyenyak tidurnya.

"Gus kecil, ayo bangun yuk, kakak Awa anter ke Ummi ya," ujar Nazwa, tangannya masih senantiasa mengelus pipi Gus Alwi.

Melihat si Gus kecil yang masih nyenyak dalam mimpinya, Nazwa pun mencubit-cubit pelan pipi Gus Alwi

Hal itupun berhasil membangunkan si Gus kecil. Gus Alwi yang merasa bahwa tidur nya terganggu, ia mencoba untuk membuka matanya.

"Tata Awa, Awi antuk, au bobo," ujarnya yang berusaha membuka mata.

"Iya, kaka Awa anter ke Ummi ya."

"Au bobo cama Ummi."

"Iya, kita ke Ummi, kaka Awa gendong yuk."

Gus Alwi pun bangun dari tidurnya dan langsung merentangkan kedua tangannya, Nazwa pun dengan sigap menggendong tubuh mungil itu.

"Nayla, aku titip tas aku ya, nanti habis aku antar Gus Alwi, aku langsung ke kelas," ucap Nazwa

"Iya, nanti aku bawakan, kitabnya udah semua kan?"

"Udah kok, udah lengkap semua."

"Yasudah, kamu antar Gus Alwi dulu gih, nanti telat lagi."

"Aku duluan ya, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam warohmatuloh."

Setelah mengucapkan salam, Nazwa segera keluar kamar dan menuju ndalem. Gus Alwi yang berada di gendongannya, masih terlelap dalam tidurnya.

Nazwa sudah biasa seperti ini, dan ia pun tidak keberatan sama sekali. Nazwa malah bersyukur keluarga ndalem ada yang suka dengannya, terlebih cucuk pertama Kiyai Hasan.

Diperjalanan menuju ndalem, sebelah tangan Nazwa, ia gunakan untuk menepuk-nepuk punggung Gus kecilnya. Sesekali ia membalas sapaan saat ada yang menyapanya.

Sampai dihalaman ndalem, Nazwa melihat mobil Kiyai Hasan yang digunakan Gus Maulana menjemput sang Abi. Nazwa bingung, biasanya kalau Kiyai Hasan ada acara diluar, maka pulang ke ndalem kalau tidak sore, atau habis maghrib. Tapi ini, setelah dzuhur sudah pulang.

Nazwa yang tidak ingin pusing pun segera melangkah menuju pelataran ndalem, saat ia ingin mengetuk pintu dan memberi salam, ia tak sengaja mendengar pembicaraan keluarga ndalem.

My Gus My Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now