MGMH 2

226K 21.9K 1.2K
                                    

Hai pren.

Apa kabar? Cerita MGMH up lagi nih.
Makasih buat kalian yang masih nungguin cerita MGMH<3

Kalian tau cerita ini dari mana?

Jangan lupa vote dan komen di setiap paragraf ya:)

Baca cerita Ayara Albirru juga ya pren....

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

"Gus Maulana?"

"Iya Nazwa, itu Gus Maulana anaknya Kiyai Hasan dan Ummi Latifah. Kamu kok bisa sih nabrak dia?" masih dengan berbisik Nayla menanyakan kecerobohan sahabatnya ini.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi Gus Maulana mendengar pembicaraan mereka. Pandangan Gus Maulana pun tak lepas dari Nazwa.

"Ekhem."

"Eh, afwan Gus," ucap Nayla, setelahnya ia membantu Nazwa untuk berdiri.

"Afwan Gus saya gak sengaja," ucap Nazwa dengan menundukkan kepalanya.

"Hhmm, tidak apa-apa."

"Lain kali hati-hati, untung saya yang kamu tabrak, coba kalo orang lain!" peringkat Gus Maulana.

"Na'am Gus, sekali lagi saya minta maaf."

"Yasudah, kamu boleh kembali ke kamar kamu."

"Na'am Gus, kami permisi dulu, assalamu'alaikum," ucap Nazwa sambil menarik tangan Nayla.

Sepanjang perjalanan menuju kamarnya, Nazwa sesekali membalas sapaan teman-temannya. Bahkan ada yang memekik kegirangan karena Nazwa sudah sembuh, bukan apa-apa selama Nazwa mondok dia jarang sekali sakit, tapi sekali dia sakit lumayan lama.

Nazwa juga termasuk santriwati yang rajin di pondoknya. Selain itu ia sangat suka membantu teman-temannya kala kesusahan, entah dalam hafalan, pelajaran, atau saat belum dapat kiriman uang dari orang tuanya.

Oleh sebab itu, banyak yang menyayangi Nazwa, mereka yang pernah dibantu pun tak pernah memanfaatkan Nazwa. Jika ada, maka mereka yang lebih dulu bertindak untuk menegur orang yang memanfaatkan kebaikan Nazwa.

Dilain tempat, saat kepergian Nazwa dan Nayla tadi. Gus Maulana masih berdiam diri ditempatnya. Pandangannya masih tak lepas dari Nazwa.

"Cantik," gumamnya, tanpa sadar senyumnya pun terbit dari bibirnya.

"Capa yang antik om?"

"Eh," reflek Gus Maulana menengok kearah sumber suara. Dapat ia lihat keponakannya yang baru saja diturunkan abinya dari gendongannya.

"Dari kapan kamu disini, Alwi?" tanya Gus Maulana seraya mengusap pucuk kepala Gus Alwi.

"Dari kamu bilang cantik," sahut Gus Kahfi.

Gus Maulana terkejut, bisa bahaya kalau abangnya ini tau kalau dia memuji seorang perempuan.

"Siapa yang kamu bilang cantik Lan?" tanya Gus Kahfi mengulang pertanyaan anaknya tadi.

My Gus My Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now