MGMH 22

135K 13.1K 1K
                                    

Hai besti, huhu maaf ya baru up.

Kemarin lupa, soalnya gak diingetin sama ayang buat up:)

Pada nungguin gak?

Kangen sama Nazwa apa Gus Maulana 😌

Malam ini aku mau double up, tapi gak tau jam berapa, kalau udah selesai aku ketik ya langsung aku up.

Kalau gak selesai mungkin besok up nya.

Etz, sebelum baca, pastikan kalian udah vote, komen, dan follow akun wattpad aku.

Udah vote?

Udah follow?

Udah komen?

Di chapter ini aku gak nargetin vote buat double up, tapi sebisa aku aja, kalu sempat ya malam ini, kalau gak ya gak jdi🙂

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Kini, Nazwa dan Gus Maulana berjalan beriringan menuruni anak tangga, dengan tangan Gus Maulana yang melingkar posesif di pinggang ramping sang istri.

Huft, kasian yang gak punya ayang, gak bisa ngerasain kek gitu... Ayang yang halal pren, bukan yang haram...

Ummi Latifah sedang duduk bersama Gus Alwi di ruang keluarga, ia pun mengalihkan pandangannya ketika melihat anak dan menantunya sudah rapi ingin pergi.

"Mau kemana, Nak?" tanya Ummi Latifah saat Nazwa dan Gus Maulana didekatnya.

"Ummi, Nazwa izin keluar ya, mau makan nasi goreng," ucap Nazwa pelan.

"Nasi goreng?" tanya Ummi Latifah. "Ummi masakin aja ya, ini udah sore loh," ucap Ummi Latifah lagi.

Nazwa pun memandang kearah suaminya, matanya sudah berkaca-kaca, Gus Maulana yang melihat itu pun di buat panik.

Ia segera merengkuh tubuh mungil istrinya dan mengusap lembut pucuk kepala sangat istri.

"Ummi, Nazwa katanya mau makan nasi goreng yang di perempatan, Lana juga bawa mobil kok, jadi kalau pulangnya kemalaman Nazwa gak masuk angin," jelas Gus Maulana kepada sang Ummi.

"Tumben, setau Ummi, Nazwa kurang suka makan langsung ditempat?"

"Nggak tau Ummi, Nazwa pengen aja makan ditempat sama, Mas Lana," ujar Nazwa.

"Yasudah, bawa mobilnya jangan ngebut ya!" peringat Ummi Latifah kepada Gus Maulana.

"Iya Ummi, yasudah kita berangkat ya, assalamu'alaikum," ucap Gus Maulana seraya mencium punggung tangan dan telapak tangan sang Ummi, dan disusul oleh Nazwa.

Mereka berdua pun berjalan keluar, Nazwa menunggu di teras depan sedangkan Gus Maulana pergi ke garasi untuk memanaskan mobil sebentar.

Setelah dirasa cukup, ia pun menjalankan mobil nya kearah teras depan ndalem, Gus Maulana turun untuk membukakan pintu untuk Nazwa, Nazwa hanya tersenyum dan mengusap lembut rahang tegas sang suami.

Kemudian ia masuk kedalam mobil, Gus Maulana memegang pucuk kepala Nazwa agar kepala sang istri tidak terbentur. Setelah Nazwa masuk, Gus Maulana pun menutup pintu mobil dan berjalan menuju pintu sebelahnya.

"Mas, nanti setelah makan nasi goreng kita beli jambu ya," pinta Nazwa.

"Jambu?"

"Iya Mas, boleh kan?"

My Gus My Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now