Sementara itu Kana menggerutu ketika Rissa sibuk mengambil beberapa peralatan mandi dibantu Emma dan dua pelayan lainnya.

"Eh kalian ga berniat mandiin saya kan? Kalian kan tau saya bisa mandi sendiri. Sa, lo juga udah sana keluar udah cantik-cantik masa mau mandiin gue"

"Siapa juga yang mau mandiin lo, gue cuma ngawasin dari sini biar mereka yang bantuin lo mandi" Kata Rissa tak terbantahkan, dia duduk dikursi yang di bawakan Ana salah satu pelayan disana.

"Emmaaa, aku kan udah bilang aku gasuka dimandiinnn!" Rengek Kana pada Emma yang tengah menuangkan banyak sabun cair beraroma mawar kedalam air bathup.

"Maaf ya mbak, tapi ini permintaan nona Rissa" Emma menyunggingkan senyumnya

"Kalian ini nurut sama saya atau Rissa sih" Kana mencebikkan bibirnya sambil berendam didalam bathup, membiarkan kedua pelayan menggosok lengannya dengan lembut.

"Lo harus tampil cetar Na, ini kan acara yang bakal heboh, Aletta pasti bakal ngundang orang-orang penting kenalannya Roan sama Arsa. Lo sebagai nyonya Agrient gaboleh malu-maluin dong, kalau bisa eksistensi lo harus lebih gede dibanding si pemilik acara"

Kedua mata Kana ditutup timun selagi Emma mengoleskan masker ke wajahnya. Mendengar perkataan Rissa gadis itu mengeluarkan smirknya walau tidak begitu jelas.

"Jadi anggep aja ini debut gue dipergaulan kelas atas gitu ya, berasa putri raja gue"

Rissa mengangguk sok penting "Kalo mereka tau lo istrinya Alderian, mereka pasti bakal deketin lo percaya deh sama gue"

Kana berdehem "Mas Danu juga ga kalah terkenal, dia bahkan 5 tingkat diatas Roan pasti acaranya makin seru kalo Mas Danu ngumumin lo sebagai pacarnya nanti"

Tidak ada jawaban dari Rissa, Kana mengernyit penasaran. Saat Emma mengambil timun dari matanya, Kana langsung memandang kearah Rissa dan ternyata gadis itu tengah memilin jarinya malu-malu.

Kana tersenyum geli, apa-apaan ekspresi itu?

Setelah mandi, Kana digiring ke depan meja rias. Akhirnya Rissa ikut turun tangan karena waktu yang semakin singkat. Pelayan yang mengurus Kana juga bertambah, dua pelayan menata rambutnya, dua yang lainnya tengah mengecat kukunya, sementara Emma dan Rissa merias wajahnya.

Satu pelayan masuk sambil mendorong rak gantungan baju, disana tersedia berbagai macam gaun-gaun mewah. Tak lama dua pelayan lagi membawa kotak-kotak besar yang berisi gaun.

"Ini kenapa banyak banget, bukannya aku udah pilih ya gaunnya dari jauh-jauh hari?" Tanya Kana melongo melihat semuanya dari kaca

"Ini semua pesanan Tuan Al, mbak Kana. Kami cuma disuruh bawa kesini biar mbak Kana yang pilih" ucap salah satu pelayan disana

"Ya ampun, padahal aku bisa pake apapun yang kalian bawa, gausah bawain sampe sebanyak ini"

Rissa berdecak mendengar keluhan sahabatnya itu "Lo tuh bego banget, udah syukurin napa sih. Hidup mewah kok ngomel, heran gue"

Kana mendengus.

Sesudah berias akhirnya Kana memilih satu gaun dengan model high low berwarna biru malam dipadukan dengan high heels berwarna serupa.

"Mamiii"

Kana menoleh dan melihat Darren berlari kearahnya, Darren sudah rapih dengan jas dan pita kupu-kupu dilehernya.

"Ih ganteng banget sih, gemes" Rissa mencubit pipi Darren setelah mengumbar senyum manisnya pada Rissa.

Kana sangat setuju dengan perkataan Rissa, rasanya dia ingin memeluk Darren karena terlalu menggemaskan.

REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️Where stories live. Discover now